Horeee…, Pariwisata Akhirnya Jadi Kementerian yang Tunggal
Sektor pariwisata era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) boleh dibilang NAIK KELAS. Koq bisa? Soalnya sektor ini kini berdiri sendiri alias tunggal sebagai sebuah kementerian. Sebelumnya, beberapa kali pariwisata digabung dengan sektor lain, terakhir dengan sektor ekonomi kreatif yang kini dihapus.
Awalnya sektor pariwisata masuk dalam sebuah kementerian mulai tahun 1962. Ketika itu sektor ini digendengkan paling belakang dengan perhubungan darat, pos, dan telekomunikasi menjadi Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi, dan Pariwisata (Dephubdarpostelkompar) mulai tahun 1962-1963. Menterinya ketika itu Mayjen TNI Djati Ksuomo yang kemudian digantikan oleh Letnan TNI Martaatmadja sampai 1966.
Setelah itu sektor pariwisata TURUN KELAS, lantaran dihapus dalam kementerian. Baru 17 tahun kemudian ada lagi, digabungkan dengan pos dan telekomunikasi menjadi Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi atau biasa disingkat Depparpostel mulai 1983-1998. Menterinya kala itu Letjen TNI (purn.) Achmad Tahir yang kemudian digantikan oleh Jendral TNI (purn.) Soesilo Soedarman sampai 1993. Joop Ave lalu mengantikannya sekaligus menjadi menteri pariwisata pertama yang non TNI alias orang sipil. Joov Ave menjabat sampai 1998.
Selanjutnya pariwisata digandengkan dengan seni dan budaya dengan posisi di depan menjadi Departemen Pariwisata, Seni, dan Budaya (Depparsenbud) pada tahun 1998. Menterinya Drs. Abdul Latif dari 19 Maret 1998 s/d 21 Mei 1886.
Kemudian berganti menjadi Kementerian Negara Pariwisata, Seni, dan Budaya (Kemenegparsenbud) pada 1998-1999. Menterinya saat itu Drs Marzuki Usman yang kerap disapa Mister MU.
Lalu berganti lagi menjadi Kementerian Negara Pariwisata dan Kesenian (Kemenegparsen) pada 1999-2001. Menterinya Drs H. Hidayat Jaelani.
Selanjutnya digandengkan dengan kebudayaan, namun pariwisata ditempatkan di belakang menjadi Kementerian Negara Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenegbudpar) pada 2001-2004. Menterinya I Gede Ardika.
Namanya berubah lagi menjadi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) pada 2004-2009. Menterinya Jero Wacik. Dia sempat digantikan sementara (ad-interim) oleh M. Nuh dari tanggal 1 Oktober 2000 hingga 22 Oktober 2009 sekaligus menjadi menteri pariwisata tersingkat dalam sejarah kepariwisataan Indonesia karena menjabat hanya 22 hari.
Berikutnya berganti menjadi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) pada 2009-2011 dan Jero Wacik kembali menjadi menterinya.
Terakhir sektor pariwisata digandengkan dengan ekonomi kreatif (ekraf), namun posisi pariwisata ada di depan menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau biasa disingkat Kemenparekraf pada 2001 sampai 2014. Menterinya yang menjabat Mari Elka Pangestu dari 19 Oktober 2011 sampai 19 Oktober 2014.
Baru pada era Jokowi-JK, sektor pariwisata benar-benar berdiri sendiri alias tunggal tidak digandengkan dengan sektor lain menjadi Kementerian Pariwisata atau Kemenpar yang dinakodai Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata (Menpar) sejak tanggal 27 Oktober 2014.
Kalau tidak ada halangan, Arief Yahya yang merupakan orang nomor 1 atau CEO Telkom Indonesia ini akan menjabat sebagai Menpar hingga 5 tahun kedepan tepatnya tahun 2019.
Dalam susunan Kabinet Kerja bentukan Jokowi-JK, Kementerian Pariwisata berada di urutan keenam, setelah Sekretaris Negara, Bappenas, Kemaritiman, Perhubungan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Kementerian Pariwisata bersama dengan Kementerian ESDM dan KKP kini berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinasi Kemaritiman yang merupakan kementerian baru buatan Jokowi-JK.
Melihat posisinya itu, tak heran kalau sektor ini menjadi andalan pemerintahan sekarang. Terlebih Jokowi sebelumnya sudah menargetkan kunjungan wistawan mancanegara (wisman) mencapai 20 juta orang hingga 2019.
Jelas tugas Menpar Arief Yahya tak ringan. Jika dia berhasil mencapai target tersebut, bisa jadi sektor pariwisata akan NAIK KELAS lagi ke jenjang yang lebih tinggi dan bergengsi. Jika ternyata gagal, bisa jadi pariwista akan digandengkan dengan sektor lain atau tetap tunggal seperti sekarang dengan sejuta catatan.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Penulis: Jurnalis, blogger, dan pemerhati kepariwisataan & kebudayaan
Captions:
1. Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata di Jakarta.
2. Tugas berat Menpar Arief Yahya menanti, capai target 20 juta wisman hingga 2019.
0 komentar:
Posting Komentar