Menanti Sunrise Bromo Sambil Dengarkan Musik Jazz
Dimana Anda bisa menikmati panorama gunung jelang pagi sampai siang hari, lalu sore hingga malamnya dihibur alunan musik jazz? Jawabannya tentu saja di acara Jazz Gunung. Nah, tahun ini, event musik yang menyajikan harmonisasi antara jazz dan alam pegunungan Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur ini kembali digelar 2 hari pada tanggal 20-21 Juni mendatang.
Acara musik tahunan bertaraf internasional yang mengambil lokasi di Java Banana Bromo Lodge, Cafe & Gallery, Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo ini akan menampilkan aneka komposisi jazz bernuansa etnik.
Uniknya lagi, event music jazz ini akan disuguhkan panggung terbuka beratap langit dengan latar alam yang indah. Sejumlah musisi dan penyanyi jazz bakal menjadikan malam Anda di Bromo menjadi indah, hangat dan berkesan.
Pada hari pertama akan tampial Ligro Trio, Monita Tahalea dan The Nightingales, The Overtunes, dan Bintang Indrianto Trio.
Ligro Trio adalah suatu kelompok musik dengan aliran musik Jazz Rock. Terbentuk pada tahun 2004 yang personilnya terdiri dari Agam Hamzah (Electric / Acoustic Guitar), Adhi Darmawan (Electric Bass), dan Hendy “GIGI” (Drum).
Hari kedua giliran Indro Hardjodikoro dan The Fingers, ESQI: EF Syaharani & Queenfireworks, Nita Aartsen Quatro bersama Yeppy Romero, dan Jazz Ngisoringin, serta Cincin Api Grup Project yang dipimpin Djaduk Ferianto.
Nita Aartsen adalah pianis dan musisi Indonesia. Selama tiga tahun dia menekuni Jazz Kontemporer di Moskow Conservatory. Nita pernah bermain piono di atas panggung untuk Presiden AS, Bill Clinton, Pangeran Bernard dari Belanda, dan sejumlah tamu penting lainnya.
Jazz Gunung yang digelar sejak 2009 ini digagas seniman dan musisi yakni Sigit Pramono, seorang bankir dan fotografer yang mencintai Bromo dan musik jazz; Butet Kartaredjasa, seorang seniman serbabisa; dan Djaduk Ferianto, seniman musik yang kerap diundang ke pentas internasional.
Kalau Anda ingin menyaksikan Jazz Gunung 2014, datanglah ke Gunung Bromo yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Usai menikmati alunan jazz, lanjutkan saja menunggu saat-saat fajar pagi menyapa Bromo yang tersohor keindahannya.
Anda dapat mencapai Bromo dengan menggunakan penerbangan ke Surabaya atau Malang. Dari sana, Anda lanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo dengan memesan travel agent atau mengendarai mobil sewaan dengan rute Surabaya-Pasuruan-Wonokitri-Gunung Bromo. Waktu tempuhnya sekitar 3 jam.
Ada tiga pintu masuk ke Bromo, yaitu Desa Cemorolawang bila Anda melalui jalur lewat Probolinggo, Desa Ngadas bila Anda melalui jalur lewat Malang, dan Desa Burno bila lewat jalur dari Lumajang.
Ketiga pintu masuk tersbut dapat Anda ditempuh dengan nyaman di atas kendaraan roda empat.
Mengingat terbatasnya jumlah penginapan yang tersedia di kawasan Bromo, maka Jazz Gunung membantu Anda untuk mendapatkan akomodasi dengan menginap di Hotel Bromo Permai.
Paket yang disediakan ada twin untuk 2 orang, double juga untuk 2 orang, triple untuk 3 orang, dan paket family untuk 4 orang.
Jazz Gunung 2004 ini menawarkan 2 jenis tiket yaitu tiket VIP dan Festival. Anda bisa membeli tiket untuk satu hari atau tiket untuk dua hari. Untuk tiket VIP Rp 350.000 per hari. Kalau dua hari sekaligus Rp 500.000. Sedangkan tiket festivalnya Rp 250.000 per hari. Kalau dua hari langsung tiketnya Rp 400.000.
Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok.jazzgunung dan adji k.
Captions:
1. Suasana pertunjukkan Jazz Gunung saat malam hari.
2. Pesona Bromo di pagi hari.
0 komentar:
Posting Komentar