Pasar Trotoar Merubah Wajah Senen Pascakebakaran
Wajah kawasan Senen, Jakarta Pusat belakangan berubah setelah Blok III Pasar Senen terbakar, Jumat dini hari, 25 April 2014 lalu. Ratusan pedagangnya memanfaatkan trotoar dan fasilitas umum untuk berjualan. Kendati semraut dan kumuh, banyak juga pembeli yang datang dan memborong. Maklum, beberapa dagangannya ada yang dijual dengan harga miring.
Aep Triadi (35), salah satu pedagang yang berjualan di trotoar mengaku menghabiskan stok dagangannya dengan cara menjual dagangannya jauh lebih murah, di bawah harga normal.
Biasanya satu lusin piring tatakan dia jual dengan harga Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu. Sekarang dia menjualnya dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu. "Ini sisa barang yang masih bisa diselamatkan, saya bersihkan dulu karena kotor kena puing dan debu, baru saya jual biar dapat modal buat menutup kerugian saja,” jelasnya baru-baru ini.
Aep tidak sendiri, ada ratusan pedagang Blok III Pasar Senen lainnya yang bernasib serupa dengannya, yang terpaksa berjualan di sepanjang trotaor di depan Pasar Senen.
Alasan mereka berjualan di trotoar yang jelas-jelas mengganggu kenyamanan para pejalan kaki mengingat trotoar semestinya diperuntukan bagi pejalan kaki bukan untuk berdagang, umumnya karena belum mendapat tempat untuk berdagang. “Kami terpaksa berjualan di trotaor untuk membiayai hidup sehari-hari,” tambah Aep.
Selain barang pecah belah seperti piring dan gelas, yang cukup mencolok dijual para pedagang di sana adalah pakaian bekas mulai dari kaos, jaket, celana, sepatu, tas, dan lainnya.
Kebakaran hebat yang terjadi di Pasar Senen bulan lalu itu, menyebabkan ratusan pedagang kehilangan tempat mereka berjualan.
Menurut data PD Pasar Jaya, kebakaran melanda sebagian lantai satu, lantai dua dan lantai tiga. Ada sekitar 3096 kios yang terbakar, terdiri atas 640 kios, 1.577 counter, 392 los, dan 503 los pakaian.
Tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun kerugian mencapai ratusan miliar. Tim investigasi DPP IKAPPI mencatat, lebih dari Rp 100 miliar kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran Pasar Senen ini.
Kebakaran hebat seperti ini, bukan kali ini terjadi di Pasar Senen. Sebelumnya, pada Maret 2010 lalu, sekitar 250 kios di lantai satu Blok VI ludes terbakar.
Pasar Senen Modern
Usai terbakar, Perusahaan Daerah Pasar Jaya berencana membangun Pasar Senen Modern di Blok III dengan anggaran sebesar Rp 300 miliar. Pasar akan diubah dengan desain modern.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan pembangunan fisik pasar yang terbakar akan dipercepat pada Juli mendatang.
Pasar Senen modern akan dibangun empat lantai, terdiri atas basement sebanyak 2 lantai dan dua lantai ke atas merupakan tempat berjualan pedagang. Desain pasar tersebut bakal dibuat modern sehingga membuat nyaman pengunjungnya.
Kepala Humas PD Pasar Jaya Agus Lamun menambahkan sampai saat ini, perombakan pasar baru pada tahap sosialisasi. Menurutnya, para pedagang menyetujui rencana perombakan pasar. “Mereka ingin rehabilitasi tersebut lekas dirampungkan agar bisa berjualan lagi,” jelasnya.
Kata Agus, perusahaan swasta yang akan membangun Pasar Senen Modern ini sudah diputuskan melalui lelang. “Teknis ini kami akan informasikan kemudian kepada publik," terangnya.
Rencana pembangunan Pasar Senen modern dibekas bangunan yang terbakar justru menimbulkan kekhawatiran para pedagang. Mereka khawatir harga sewa kios setelah Blok III selesai dibangun akan melambung hingga mencekik leher mereka.
Sudah jadi rahasia umum, setiap usai peremajaan bangunan pasar, harga kios berubah naik drastis.
Informasi yang mencuat, harga kios yang sudah disepakati baru di lantai dua. Sedangkan di lantai dasar dan lainnya belum. Kios sebesar 2 meter x 2 meter di lantai dasar bisa Rp 256 juta untuk hak pakai 20 tahun.
Menurut sejumlah pedagang, harga itu masih kemahalan. Mereka meminta Rp 50 juta per meternya untuk kios di lantai satu. Sementara PD Pasar Jaya bertahan dengan harga Rp 63 juta per meter.
Djangga Lubis menjelaskan harga jual sewa kios telah disepakati oleh pedagang dan tidak ada perubahan. "Kami tidak build operate transfer atau BOT. Ini murni dana dan PD Pasar Jaya, besarnya Rp 300 miliar. Jadi tidak ada pengembang, hanya ada kontraktor yang membangun," ungkapnya.
Sebelum Pasar Senen modern rampung dan bisa ditempati, para pedagang sementara ditampung di pasar darurat.
Walikota Jakarta Pusat, Saefullah mejelaskan pasar darurat tersebut dibuat dengan konsep semi pedagang kaki lima (PKL) dengan bentuk los-los semi permanen. Lokasinya di sekitar bangunan pasar yang hangus terbakar.
Saefullah berharap pasar darurat ini tidak dimanfaatkan olrh pedagang lain diluar pedagang yang mengalamai musibah kebakaran. Pihaknya juga akan terus menghimbau para pedagang tak membuat macet saat melakukan aktivitas berdagangnya.
Kini sebagian pedagang menempati pasar darurat tersebut dari pagi hingga sore, setiap hari. Sisanya menggelar lapak di jalanan, beratap langit, beralas trotoar. Beberapa pedagang lainnya memanfaatkan halte dan pagar untuk menggantungkan dagangannya sekaligus agar bisa berteduh. Sejumlah pedagang juga memakir sepeda motornya di bahu jalan.
Berdasarkan pengamatan TravelplusIndonesia, akibat para pedagang berjualan di trotoar, disamping mengambil hak pejalan kaki sehingga tidak bisa berjalan di trotoar, pemandangan kumuh dan semraut kembali menghias wajah Senen yang sejak dulu dikenal sebagai salah satu lokasi rawan kriminal di Jakarta ini.
Pedagang yang berjualan pun makin lama makin bertambah, termasuk pedagang buah dan lainnya yang ikut-ikutan berjualan bukan cuma di trotoar, pun di bahu jalan hingga lalu lintas kendaraan terganggu.
Untuk menghindari pedagang semakin membludak dan sulit ditertibkan, mengingat sebentar lagi memasuki bulan puasa Ramadhan, tak cara lain selain melarang keras pedagang yang memakai trotoar, lalu memindahkan ke pasar darurat. Cara lainnya membangun Pasar Senen modern secepat mungkin agar bisa segera ditempati.
Untuk menghindari pedagang semakin membludak dan sulit ditertibkan, mengingat sebentar lagi memasuki bulan puasa Ramadhan, tak cara lain selain melarang keras pedagang yang memakai trotoar, lalu memindahkan ke pasar darurat. Cara lainnya membangun Pasar Senen modern secepat mungkin agar bisa segera ditempati.
Akankah perombakan Pasar Senen, akan menyelesaikan masalah ini secara tuntas sekaligus merubah citra Senen menjadi kawasan Segitiga Emas yang lebih nyaman dan elegan? Kita lihat saja nanti.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Para pedagang eks kebakaran Pasar Senen, berjualan di trotoar dan memanfaatkan halte di depan Pasar Senen, Jakarta Pusat.
2. Kondisi Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat yang terbakar masih terbengkalai, diambil Waspada Selasa, 20 Mei 2014.
3. Suasana Blok III Pasar Senen dan pusat perbelanjaan modern di sebelahnya serta lalu lintas di depannya.
0 komentar:
Posting Komentar