Sport Tourism Kian Sexy Kian Diminati
Sport Tourism atau event yang menggabungkan olahraga dengan wisata, dulu dipandang sebelah mata. Beberapa tahun belakangan ini justru semakin SEXY dan diminati. Buktinya sejumlah event ini digelar di sini dalam skala internasional. Tujuannya tentu selain mempromosikan pariwisata di wilayah yang menjadi tuan rumah, pun menjaring wisatawan sebanyak mungkin. Event wisata olahraga apa saja yang potensial menggolkan dua tujuan itu?
Sport tourism yang terbukti ampuh mempromosikan pariwisata sekaligus menjaring wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara adalah lomba balap sepeda bertaraf internasional, baik yang diselenggarakan oleh swasta maupun kementerian terkait seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Pemuda dan olahraga (Kemenpora) bekerjasama dengan Pemrov dan Pemkab setempat.
Namun ada lomba balap sepeda yang berumur panjang kemudian tenggelam lalu terhenti. Tak sedikit yang baru beberapa kali diselenggarakan bahkan baru akan digelar.
Lomba balap sepeda berskala dunia bukanlah barang baru. Indonesia pernah menyelenggarakan event tersebut sejak tahun 1958 yakni Tour de Java (TdJ) pertama di Bandung, Jawa Barat. Even ini menjadi lomba balap sepeda pertama di Asia sekligus menjadikan Indonesia sebagai pelopor balap sepeda di Asia. Ketika itu rutenya menempuh Bandung-Surabaya-bandung dengan total jarak hampir 2.000 Km dan terbagi dalam 18 Etape. Sayang event TdJ kini terhenti.
Lalu ada Tour d'Indonesia yang didakan sejak 2003 sekitar September dan Desember. Salah satu turnamen resmi seri Persatuan Balap Sepeda Seluruh Indonesia (Union Cycliste International, UCI) ini sejak awal sponsor utamanya Dji Sam Soe, merk rokok keluaran Sampoerna.
Pada 2007 Tour d'Indonesia dibatalkan karena ketiadaan dana akibat tidak adanya sponsor. Pada tahun 2008 tour ini diadakan kembali dengan menggandeng sponsor Speedy broadband access milik Telkom, sejak itu hingga 2011 Speedy menjadi sponsor resmi perhelatan sepeda ini dengan label Speedy Tour de Indonesia. Pada tahun lau, event ini menempuh jarak 1.328,4 km dari Jakarta menuju Bali dan terbagi dalam 10 etape.
Pada tahun 2005, digelar lomba balap sepeda Tour de East Java (TdEJ) di Surabaya, Jawa Timur untuk pertama kali. Gubernur Jatim Soekarwo berharap TdEJ tahun ini bisa menjadi ikon Jatim mengingat even tahunan itu mampu mengangkat nama Jatim ke dunia internasional.
Gus Ipul menilai TdEJ layak menjadi ikon Jatim, karena even tahunan itu tidak kalah menariknya dengan lomba balap sepeda internasional lainnya. Dari tahun ke tahun banyak pembalap asing yang ikut ambil bagian. Tahun ini saja sudah ada 5 tim balap sepeda luar negeri yang sudah berminat ikut TdEJ.
“Kalau sudah menjadi ikon, maka akan mudah menarik wisatawan datang ke Jatim. Sebab, Jatim banyak memiliki tempat wisata yang tak kalah menariknya dengan wisata luar negeri. Kalau wisata sukses, dampaknya luar biasa terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim,” jelasnya.
Gus Ipul berharap TdEJ kelak menjadi lomba balap sepeda terkenal sesohor Tour de France. Harapannya itu bisa menjadi kenyataan jika lomba ini digarap dengan baik oleh ahlinya. Apalagi, tahun 2019 mendatang, Jatim ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games.
Lalu ada Tour de Singkarak (TdS) dan Tour de Bintan (TdB) yang tahun ini memasuki penyelenggarakan ke empat. TdS 2012 yang diselenggarakan Kemenparekraf baru saja usai digelar pada 4-10 Juni 2012 lalu. Sementara TdB 2012 baru akan digelar 10-11 November mendatang.
Selain lomba balap sepeda, sport tourism yang juga ampuh mempromosikan pariwisata dan menjaring wisatawan adalah lomba selancar (surfing) tingkat internasional. Contohnya International Surfing Competition di Bali, di Batukaras-Jawa Barat, di Mentawai-Sumatera Barat, dan di Banyuwangi-Jawa Timur, dan di Tanjung Setia-Lampung.
Lomba surfing internasional di Banyuwangi yang dikenal dengan sebutan Banyuwangi G-Land International Team Challenge pernah diikuti oleh 12 tim peselancar dari delapan negara, yaitu Australia, Prancis, Amerika, Inggris, Selandia Baru, dan Indonesia yang diwakili peselancar asal Bali.
Sementara di Mentawai, kompetisi surfing bertaraf internasional digelar Pemkab Mentawai, 23-30 Mei 2012 lalu. Sedangkan lomba surfing tingkat lokal dan internasional dan kegiatan Festival Semarak Wisata Tanjung Setia diadakan setiap bulan Juli.
Sport tourism berikutnya lomba triathlon internasional yang dihelar di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). Bintan Triathlon 2012 belum lama berlangsung pada 26-27 Mei lalu. Lomba ini menggabungkan tiga cabang olah raga yakni renang, balap sepeda, dan lari marathon ini di lokasi berpanorama cantik dengan hadiah senilai ratusan juta rupiah.
Bintan Triathlon 2012 yang digelar Pemkab Bintan dan didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini akan diikuti 1.200 peserta dari 44 negara.
Selanjutnya lomba menyelam internasional di Derawan, Raja Ampat, Bunaken, Banda, Pulau Weh, Bali, Wakatobi, Takabonerate, Komodo, dan lainnya.
Paralayang Sempat Booming
Lomba paralayang internasional antara lain Paragliding Batu Terbuka atau Batu Open Paragliding di Kota Batu, Malang, Jatim. Batu Open Paragliding ini adalah sebuah olahraga paralayang yang mengutamakan keahlian dalam ketepatan mendarat para atlit terjun payung atau paralayang.
Kota Batu telah lama mempelopori olahraga ini di tingkat Provinsi Jatim maupun di Indonesia, menginat kota ini mempunyai kapasitas dan tempat representatif untuk pengembangan olahraga menantang yang sangat disukai oleh mayoritas paraglider mancanegara ini antara lain dari Swiss, Vietnam, Filipina, dan Singapura.
Kegiatan lomba ini dibagi 2 jenis pertandingan yaitu Accuracy dan Across Country.
Accuracy atau ketepatan akan menilai ketepatan atlet dalam pendaratan terjun payung, semakin dekat dengan titik lokasi pendaratan maka semakin tinggi dalam perolehan nilai.
Sedangkan jenis Across Country adalah rally terbang di udara yang harus diikuti di mana setiap peserta harus bergerak di udara dengan mengumpulkan check point satu menuju check point yang lain dengan pantauan alat GPS. Selian di Kota Batu juga digelar lomba paralayang di Danau Maninjau-Sumbar, Gunung Riung_Bogor Jabar, dan Parangtritis-Jogja.
Paralayang merupakan sport tourism yang sempat booming di Indonesia, menyusul kemudian rafting dan diving.
Lomba dayung internasional seperti Festival Lomba Dayung Perahu Naga Internasional di banjir kanal Banda Bakali GOR Haji Agus Salim, Kota Padang, Sumbar dan lomba dayung internasional di Balikpapan, Kaltim.
Lomba arung jeram internasional antara lain lomba arung jeram di Aceh yang menjadi world Cup Seri internasional pertama di Indonesia tepatnya di Sungai Alas, Kabupaten Aceh Tenggara yang diselnggarakan Pemkab Aceh Tenggara bekerja sama dengan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI).
Pada tahun lalu event ini diikuti oleh 16 tim dari tiga negara, Indonesia; Kazakhstan; dan Malaysia. Indonesia akan diwakili oleh 10 tim, sedangkan Malaysia dan Kazakhstan masing-masing diwakili tiga tim.
Selain itu kejuaraan arung jeram internasional "Australasia Championship" di Sungai Serayu, Kabupaten anjarnegara, Jawa Tengah. FAJI dan International Rafting Federation (IRF) menunjuk Banjarnegara sebagai lokasi karena dinilai Sungai Serayu memiliki grade yang variatif dengan arus dan jalur sungai yang menantang. Sungai itu juga unik karena berada di tepi jalan sehingga memungkinkan masyarakat menonton kejuaraan itu dari pinggir jalan raya.
Lokasi lainnya Sungai Asahan yang merupakan sungai besar yang ada di Provinsi Sumatra Utara yang berhulu di danau Toba, melalui pintu Bendungan Sigura-gura menyusuri daerah hilir.
Air Sungai Asahan mengalir melewati beberapa wilayah di Kabupaten Asahan dan bermuara di Teluk Nibung, Selat Malaka. Topografi alam di sepanjang sungai ini terkenal berliku, bergelombang, curam, dan diapit oleh tebing-tebing terjal.
Arus air sungainya mengalir deras, berombak tinggi dengan debit air yang tinggi mencapai 120 meter kubik per detik dengan kedalaman rata-rata sekitar 5 meter. Arus yang deras, medan berbahaya, dan jeram-jeram ekstrim menjadikannya kerap digunakan untuk lomba arung jeram tingkat internasional.
Kondisi yang demikian membuat Sungai Asahan oleh pecinta olahraga arung jeram internasional dikategorikan sebagai sungai terbaik ke 3 di dunia setelah Sungai Zambesi di Afrika dan Sungai Colorado di Amerika Serikat. Hal tersebut tidak lepas dari tingkat kesulitan sungai ini yang berada pada grade (kesulitan) antara 4-5+.
Hanya sedikit orang yang mampu mengarungi sungai ini bahkan para atlit yang akan terjun mengarunginya harus betul-betul profesional. Di samping ber-grade ekstrim dan berbahaya, Sungai Asahan terkenal dengan panorama alamnya yang indah dan alami.
Dan terakhir, lomba perahu layar internasional antara lain Sabang International Regatta (SIR) di Perairan Pulau Weh, Sabang, Aceh.
Tahun lalu, SIR yang diselenggarakan Kemenbudpar ketika itu dengan Pemprov Aceh, Pemkot Sabang, Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi), dan Royal Langkawi Yacht Club Malaysia ini digelar di tiga lokasi yakni Phuket (Thailand), Langkawi (Malaysia), dan Sabang, Aceh (Indonesia) pada 13- 25 September 2011. Lomba layar tingkat internasional ini bertujuan menjadikan Sabang sebagai pusat wisata bahari di Indonesia bagian Barat.
Lomba kapal layar internasional ini, tahun lalu berhasil menggaet 21 perahu layar dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Thailand, Malaysia dan Indoensia selaku tuan rumah.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar