. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 19 April 2012

Yang Baru dari Indonesian Dance Festival 2012



Indonesian Dance Festival (IDF) kembali digelar di Jakarta tahun ini selama 9 hari tepatnya pada 1-9 Juni 2012 di kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan tema apik: Indonesia Menari. Sejak digelar 1992, baru kali ini ajang kreativitas para penari, koreografer, kritikus tari, dan musisi nasional dan internasional per 2 tahunan ini menyuguhkan sesuatu baru. Salah satunya lomba tari bagi kaula muda se-Indonesia. Ada apa lagi?

IDF yang menjadi bagian dari program kegiatan berkala IKJ ini menjadi satu-satunya festival tari yang mampu bertahan selama 20 tahun. Festival tari yang didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya dan didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta ini baru kali pertamanya menggelar lomba tari.

“Sebelumnya kiprah koreografer muda dalam IDF diadakan lewat pemilihan secara tertutup oleh tim kuratorial. Kini, IDF membuka seluruh anak muda Indonesia untuk mengirimkan karyanya,” kata Nungki Kusumastuti, salah seorang penggagas IDF yang juga dosen Jurusan Seni Tari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) seklaigus panitia pelaksana lomba tari ini dalam jumpa pers di mall FX, Jakarta, Rabu (18/4/2012).

Peserta lomba tari yang ikut, lanjut Nungki, berusia 19-35 tahun jumlahnya lebih dari 300 orang baik perorangan maupun kelompok. Panitia menerima 110 video karya koreografi tari yang dikirimkan peserta dari sejumlah daerah seperti Bandung, Kalimantan, Papua dan lainnya. Video tarinya berdurasi 7-10 menit dengan jumlah penari maksimal tujuh orang.

Dari jumlah itu terseleksi 33 kelompok tari untuk masuk babak final. Penyeleksiann berlangsung pada 1-5 Maret dengan juri adalah Wiwiek Sipala, Hartati, Jecko Siompo, Samuel Wattimena, Riri Reza, dan Djaduk Ferianto.

Namun disayangkan, 6 kelompok tari tidak bisa mengikuti babak final karena tidak bisa datang ke Jakarta lantaran tidak punya biaya. Alhasil, jumlah peserta yang akan tampil di final adalah 27 kelompok.

Final lomba tari ini, lanjut Nungki berlangsung pada Minggu,22 April 2012 di Graha Bakti Budaya, TIM. Dari final itu, akan dipilih peringkat I, II, III, Harapan I, Harapan II, dan Pemenang Favorit.

“Para pemenang tersebut akan mendapatkan piala, sertifikat, uang tunai total 30juta rupiah, dan diikutsertakan dalam workshop Koreografi Intensif selama tujuh hari. Karya mereka juga ditampilkan dalam program Seeds of Wonder The 11th IDF 2012 pada 2-9 Juni 2012, pukul 16.00 – 18.00 WIB di Teater Luwes dan Teater Kecil, TIM,” papar Nungki.

Nungki menambahkan, peserta lomba tari kebanyakan dari Jakarta mengingat kedekatan dengan lokasi penjurian ikut pula berpengaruh.

Mengenai 6 kelompok yang tidak bisa mengimkuti babak final, lanjut Nungki, panitia tidak bisa menanggung ongkos transportasi dan akomodasi bagi para peserta. “Kami hanya bisa menyarankan agar mereka menghubungi Pemda masing-masing untuk mendapat bantuan. Ini menjadi pelajaran juga bagi kami untuk ke depannya nanti,” akunya.

Di samping lomba tari, sebagai rangkaian menuju IDF 2012 juga digelar seminar internasional dengan topik “Nurturing the Youth’s Creativity through Contemporary Dance: a Collaboration among Cultures” yanga digelar Fakultas Seni Pertunjukan IKJ bekerjasama dengan Erasmus Huis Jakarta.

Pemetasan tari di IDF 2012 sendiri berlangsung 9 hari dengan menampilkan karya penata tari dari Indonesia serta sejumlah negara, antara lain Jepang, Korea, Jerman, Aljazair, Taiwan, Finlandia, Inggris, Perancis, Tunisia, Belgia, dan Kamboja.

Selain pelatihan teknik tari, pemutaran film dokumenter tari, bengkel koreografi juga akan ada seminar bertema "Dance and Visual Art" yang membahas keterkaitan koreografi tari dengan aspek estetika visual. Karya tari Hartati dan Fitri S akan dibahas karena mereka telah berpengalaman dalam kerja kolaborasi skenografi di Indonesia dan luar negeri.

IDF kali ini juga melibatkan direktur artistik dan kurator tari internasional, misalnya Tang Fu Kuen dari Singapura dan Daisuke Muto dari Jepang.

Duta IDF
Satu lagi yang baru dari IDF 2012 adalah penunjukan artis Dewi Gita sebagai Duta IDF. Penugasan istri penyanyi Armand Maulana ini bertujuan untuk lebih menggaungkan IDF 2012. “Kebetulan tahun ini saya memang berniat untuk berbuat sesuatu untuk seni tari khususnya tradisional yang sudah saya geluti sejak umur 9 tahun. Ternyata dipilih jadi duta IDF, ini seperti pintu pembuka bagi saya mewujudkan niat itu. Mudah-mudahan saya tidak mengecewakan,” ungkapnya dengan luwes.

Rektor IKJ Wagyono Sunarto mengatakan, IDF menjadi bagian dari pendidikan tari IKJ yang diselenggarakan di luar bangku kuliah. “Lewat IDF, siswa IKJ atau seniman tari di luar IKJ bisa menggali ilmu dari para praktisi tari,” ungapnya.

Direktur IDF Maria Darmaningsih mengungkapkan, IDF sebagai wadah untuk menampung kreataivitas penari. “Ajang ini diharapkan dapat membangkitkan semangat para penari muda untuk terus menekuni dunia tari hingga kelak menjadi penari profesional yang mendunia,” jelasnya.

Program director Bakti Budaya Djarum Foundation
Renitasari mengaku Djarum bangga dapat terlibat dalam festival tari berskala internasional ini. “Mudah-mudahan lewat festival ini, masyarakat Indonesia bisa lebih mencintai seni tari, baik itu tari tradisonal maupun kontemporer,” pungkasnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP