. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 12 Maret 2012

Jakarta Pantas Punya Venue Teater Sekelas Broadway


Tak bisa dipungkiri, pertunjukan seni kelas dunia baik itu konser musik, teater, opera, kabaret, drama musikal, dan lainnya dapat menjaring wisatawan mancanegara sebagaimana yang berhasil dilakukan Singapura, Australia, Amerika, dan sejumlah negara lain. Sayangnya Indonesia, khususnya Jakarta belum punya itu. Alhasil bukan wisman yang berdatangan untuk menyaksikan pentas seni bertaraf internasional, justru orang kita yang berbondong-bondong ke negara tetangga dan lainnya.

Sebenarnya Jakarta sudah amat layak memiliki venue pentas teater sekelas Broadway yakni teater berkapasitas lebih dari 500 tempat duduk di bilangan Theatre District, Manhattan, New York, AS.

Hal ini disampaikan oleh Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari di Jakarta beberapa waktu lalu, jelang pementasan Kabaret Oriental bertajuk “Anak Emas Juragan Batik” yang diselenggarakan perusahaan seni pertunjukan EKI Dance Company, didukung penuh Djarum Apresiasi Budaya di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada 20-24 Maret 2012.

Pemerintah, lanjutnya memang seharusnya yang menyiapkan infrasruktur itu. “Venue pentas seni kelas dunia ini harus benar-benar layak dan ada di pusat Jakarta, yang strategis bukan di pinggiran apalagi di luar Jakarta, seperti yang ada di Broadway,” jelasnya.

Renita menjelaskan pasar penikmat pertunjukan seni kelas dunia di Indonesia sangat besar. “Penduduk Jakarta saja sangat banyak dan yang menyukai pentas seni semacam itu pun tidak sedikit, belum dari kota-kota lain,” akunya seraya menargetkan penonton Kabaret Oriental nanti mencapai 20 ribu orang.

Dengan adanya venue pentas seni semacam itu, lanjutnya industri kreatif Indonesia akan maju dan menjadi sorotan dunia. “Dengan begitu akan dapat mendatangkan wisman juga,” tambahnya.

Pihak yang berkompeten membuat venue ini tentu saja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan pihak-pihak terkait lainnya. “Bagaimanapun sekarang sudah ada kementerian yang mengurus industri kreatif. Jadi sudah sepantasnya kementerian tersebut serius mengadakan venue tersebut agar industri kreatif kita berkembang,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Renita Djarum Apresiasi Budaya hanya membantu berbagai pihak seniman dan komunitas seniman untuk tetap bisa konsisten berkarya dan mementaskan karyanya.

Selama belum ada venue pentas seni kelas dunia, Djarum Apresiasi Budaya akan terus aktif membantu mengembangkan pertunjukan seni yang berkualitas. “Kami berupaya membuat masyarakat kenal dan nge-fans dulu dengan pertunjukan-pertunjukan seni Indonesia yang berkualitas,” jelasnya.

Sutradara Kabaret Oriental Rusdy Rukmarata berpendapat venue pentas seni kelas dunia memang diperlukan Jakarta saat ini. Namun yang tak kalah penting persiapan para senimannya yang harus diperhatikan. “Jangan sampai venue yang dimaksud sudah ada, namun kreativitas para senimannnya justru mandek. Kalau itu terjadi, sia-sia punya venue tersebut,” jelasnya.

Menurut Rusdy, para seniman Indonesia sendiri saat ini belum kompak. “Selama ini masih ada seniman atau grup seni yang merasa paling menonjol dan paling nyeni, padahal seharusnya kompak dan saling mendukung,” jelasnya.

Disamping itu, Rusdy juga mengingatkan produk seni yang ditampilkan dalam venue berkelas dunia harusnya variatif. “Misalnya grup seni ini tiap bulan menampilkan teater, grup lainnya menyuguhkan konser musik, kabaret, dan seterusnya yang tentunya berkelas dunia juga,” pungkasnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP