Wayang Rumput Beraksi di Taman Fatahillah
Beragam wayang dari berbagai daerah di Indonesia beraksi dalam Festival Wayang 2011 di taman Museum Fatahillah, Jakarta, Sabtu (16/7/2011). Salah satunya Wayang Suket made in Wonigiri. Wayang yang terbuat dari rumput gajah ini mampu menyedot perhatian. Apa keistimewaanya?
Suket dari Bahasa Jawa berarti rumput. Sesuai namanya wayang suket terbuat dari rumput, baik rumput teki atau rumput gajah, dan jenis alang-alang lainnya.
Wayang suket memang belum sepopuler wayang kulit, golek, dan wayang orang. Namun sebenarnya wayang rumput ini bukan sesuatu yang baru. Wayang ini sudah lama menjadi koleksi Museum Wayang di Jakarta dan Museum Wayang Indonesia di Wonogiri, Jawa Tengah.
Bagi penggemar wayang rumput, pastinya juga sudah mengenal Slamet Gundono, pewayang atau pedalang bertumbuh tambuh yang memainkan wayang suket dengan caranya sendiri, khas, nyeleneh, dan humoris.
Wayang suket di festival ini agak bebeda dengan wayang lainnya sehingga menarik perhatain pengunjung. Selain bahan bakunya tak biasa dan tampilannya juga agak berbeda. Seperti keluar dari pakem wayang yang selama ini dikenal baik oleh orang awam.
Sama seperti wayang lainnya, wayang suket di festival ini dapat memainkan beberapa karakter tokoh pewayangan. Yang menarik, pengunjung dapat membeli wayang ini dan lainnya sebagai oleh-oleh untuk dikoleksi atau menjadi hiasan dinding rumah.
Festival Wayang 2011 digelar untuk memperkenalkan wayang dan jenisnya termasuk tokoh-tokoh dalam pewayangan yang sudah tersohor. Mengingat tokoh-tokoh wayang pun kerap mengajarkan nilai kebaikan ataupun sikap ksatria.
Lewat festival ini diharapkan generasi muda terutama anak-anak dapat mengenal bermacam wayang Indonesia dan para tokoh pewayangan sekaligus sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya asli Indonesia yang sudah diakui Unesco sebagaimana keris, angkluk, dan batik.
Festival Wayang di depan Museum Fatahillah, Jakarta ini digelar sampai besok, Minggu (17/7/2011).
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Suket dari Bahasa Jawa berarti rumput. Sesuai namanya wayang suket terbuat dari rumput, baik rumput teki atau rumput gajah, dan jenis alang-alang lainnya.
Wayang suket memang belum sepopuler wayang kulit, golek, dan wayang orang. Namun sebenarnya wayang rumput ini bukan sesuatu yang baru. Wayang ini sudah lama menjadi koleksi Museum Wayang di Jakarta dan Museum Wayang Indonesia di Wonogiri, Jawa Tengah.
Bagi penggemar wayang rumput, pastinya juga sudah mengenal Slamet Gundono, pewayang atau pedalang bertumbuh tambuh yang memainkan wayang suket dengan caranya sendiri, khas, nyeleneh, dan humoris.
Wayang suket di festival ini agak bebeda dengan wayang lainnya sehingga menarik perhatain pengunjung. Selain bahan bakunya tak biasa dan tampilannya juga agak berbeda. Seperti keluar dari pakem wayang yang selama ini dikenal baik oleh orang awam.
Sama seperti wayang lainnya, wayang suket di festival ini dapat memainkan beberapa karakter tokoh pewayangan. Yang menarik, pengunjung dapat membeli wayang ini dan lainnya sebagai oleh-oleh untuk dikoleksi atau menjadi hiasan dinding rumah.
Festival Wayang 2011 digelar untuk memperkenalkan wayang dan jenisnya termasuk tokoh-tokoh dalam pewayangan yang sudah tersohor. Mengingat tokoh-tokoh wayang pun kerap mengajarkan nilai kebaikan ataupun sikap ksatria.
Lewat festival ini diharapkan generasi muda terutama anak-anak dapat mengenal bermacam wayang Indonesia dan para tokoh pewayangan sekaligus sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya asli Indonesia yang sudah diakui Unesco sebagaimana keris, angkluk, dan batik.
Festival Wayang di depan Museum Fatahillah, Jakarta ini digelar sampai besok, Minggu (17/7/2011).
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar