MSI Sukses Gelar Malam Sejuta Pesona Sulsel
Mitra Seni Indonesia (MSI) sukses menggelar acara Malam Sejuta Pesona Sulawesi Selatan (Sulsel) di Balai Kartini Jakarta, Jum’at malam (22/7/2011). Bermacam kesenian tradisional mulai dari lagu, musik, tari, peragaan busana, permainan atau atraksi, dan kuliner disuguhkan dengan menarik hingga berhasil memikat penonton.
Acara yang digelar atas kerjasama MSI dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulsel ini dimulai dengan menampilkan Paduan Suara MSI yang terdiri atas ibu-ibu anggota MSI, termasuk di dalamnya ketua MSI Nana Irawan. Mereka membawa dua lagu daerah Sulsel yang sudah tersohor yakni Pakarena dan Anging Mamiri.
Yang menarik, semuanya mengenakan Baju Bodo, pakaian tradisional Sulsel dengan warna-warni yang mencolok berikut aksesorisnya hingga terlihat menyala di atas panggung.
Dilanjutklan dengan menampilkan tari Colliq Pujie, tarian tradiional dari Kabupaten Barru, Sulsel. Tari ini menceritakan tokoh wanita ningrat Bugis yang telah berjasa dalam mengumpulkan dan menyalin kembali serpihan-serpihan naskah La Galigo. Pimpinan Sanggar Bolong Ringgi Barru, Nasdir Rafli mengatakan di Maksaar, tarianini rutin digelar di Benteng Panyyua atau yang lebih dikenal Benteng Fort Rotterdam.
Disambung dengan taria Kala’ Barang. Yang tarian ini diakhiri dengan memberikan kue tradisonal ke sejumlah penonton. Mereka mendatangi penonton satu-persatu dengan meniti tangga. Ada 80 kue yang dibagikan ke penonton, terutama yang duduk di dekat tangga jalan.
Sekmen berikutnya, musik tradisonal Batti-Batti dari Kabupaten Selayar. Alat musik yang digunakan antara lain rebana dan dua alat musik petik kecapi. Dan dilanjutkan orkes Toriolo atau musik tempo dulu yang mengiringi peragaan busana. Ada 25 pakaian karya Triniska Indonesia yang diperagakan oleh seorang model MSI yang muda dan cantik dengan beberapa figuran dari MSI.
Sejumlah pengunjung terutama ibu-ibu tertawa melihat gaya para figuran MSi memperagakan busana yang semuanya berbahan aneka sutera dari berbagai daerah di Sulsel. Maklum para figurannya ibu-ibu di atas paru baya, jadi cara jalan dan pose-nya kaku, tak seluwes model. Tapi justru itu yang memuat suasan Balai Sarbini, malam itu jadi riuh.
Disusul denagn upacara Maddoja Binne, sebuah upacara yang masih berkaitan dengan La Ga ligo. Disusul tari Wanua Malebbi dari Kabupaten Barru ini dibawakan oleh dua orang bissu tampil malebbi (anggun). Kedua bissu memperagakan keskatiannya menusuk-nusuk peruk wajah dan tangannya.
Suguhan berikutnya Paraga dari Kota Makasar, yakni atraksi memainkan bola takraw oleh sejumlah penari pria. Aksi para penari yang mengenakan pakaian khas berwarna merah dan ikat kepalayang dijadikan topi berbentuk kerucut untuk menangkap bola ini berhasil memukau penonton. Terlebih saat mereka saling berdiri dan seorang penari memainkan sepak takraw sambil berdiri di atas pundak penari lainnya.
Tangan Dibakar
Berikutnya tari Pepe-pepe’ Baine dari KabupatenGowa yang dibawakan beberapa penari perempuan. Yang menarik dari tarian ini, para penarinya menyalakan obor lalu tangannya dibakar dengan obor berapi tanpa merasa kepanasan.
Pada sekmen ini para penari mengajak beberapa undangan untuk naik ke atas panggung dan dibakar tangannya. Undangan yang berani dibakar kedua tangannya itu antara lain Staff Ahli Menetri Budpar Bidang Pranata Sosial Surya Yoga yang mewakili Menbudpar Jero Wacik dan juga istri Jero Wacik, Triesna Jero Wacik.
Yang tak kalah menarik, suguhan tarian Mangrara Buana dari Kabupaten Toraja. Di akhir tarian yang dibawakan para penari pria dan wanita ini, sejumlah undangan memberikan uang dengan cara diselipkan ke ikat pinggang atau topi para penari, semacam nyawer. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ikut ‘nyawer’ ke beberapa penari.
Berdasarkan pengamatan Travelplusindonesia, kemasan acara Malam Sejuta Pesona Sulsel secara keseluruhan cukup menarik. Menurut Nana Irawan, semua acara ini dirancang oleh ibu-ibu anggota MSI. “Kami tidak menggunakan event organizer. Segala urusan mulai dari tempat, konsumsi, dan lainnya yang urus para ibu-ibu MSI,” jelasnya.
Tahun lalu MSI sukses menggelar acara serupa khusus kesenianJawa Barat. Tahun depan MSI berencana menggelar malam kesenian dari Sumatera Barat.
Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar