Nonton Sendratari Mahakarya Borobudur dengan Richard Gere
Minggu malam ini, pementasan Sendratari Mahakarya Borobudur digelar di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pementasan yang melibatkan lebih dari 200 penari Jawa klasik ini menjadi lebih istemewa karena ditonton Richard Gere. Apa yang membuat aktor besar Hollywood ini jauh-jauh datang ke candi Budha yang pernah dinobatkan sebagai salah satu keajaiban dunia ini?
Ketua Pementasan Sendratari Mahakarya Bodorbudur Pujo Suwarno menjelaskan Richard Gere, aktor yang melejit namanya lewat film Pretty Woman yang dibintanginya bersama aktris cantik Julia Roberts ini dipastikan akan datang dan menyaksikan pementasan Sendratari Mahakarya Bodobudur pada Minggu malam (26/6/2011).
Kedatangan Richard Gere, lanjut Pujo berawal dari keinginannya melakukan kunjungan spiritual ke Candi Borobudur. “Tujuan kedatangannya juga ingin memperkenalkan Candi Borobudur khususnya ke kancah internasional. Keinginan itu disambut baik Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan kemudian kita atur kedatangan beliau”, jelasnya.
Rencananya aktor Hollywood yang menganut agama Budha ini datang bersama keluarga. Rombongannya akan mendarat di Bandara Adi Sucipto, Jogja pada Minggu pukul 3 sore. Dia langsung menuju Candi Sewu yang berada di kawasan Candi Prambanan, Sleman, Yogayakarta untuk melaksanakan ritual berdoa. Kemudian dia beristirahat sejenak di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Pada malam harinya dia dipastikan akan menonton pementasan Sendratari Mahakarya Borobudur yang dimulai pada malam hari pukul 7.00-9.00 WIB. Pementasan sendratari ini melibatkan lebih dari 200 penari Jawa klasik yang berasal dari sekitar Candi Borobudur. Lokasi pementasannya di panggung terbuka Aksodya, sebelah Tenggara Candi Borobudur.
Saat ini masih sedang dalam persiapan. Beberapa petugas masih tengah menyiapkan dekorasi latar belakang panggung pementasan.
Sendratari Mahakarya Borobudur menggabungkan dua genre tarian, yakni klasik dan kontemporer. Sendratari ini berkisah tentang pembangunan Candi Borobudur yang berlangsung pada abad 8, masa pemerintahan dinasti Syaelendra.
Kehadiran Richard Gere ke Candi Borobudur tidak membuat candi ini ditutup bagi wisatawan. Menurut Pujo, Candi Bodobudur tetap buka untuk umum seperti biasa. Tapi untuk dapat menyaksikan Sendratari Mahakarya Borobudur, penonton dibatasi mengingat kapasitasnya terbatas. Harga tiket menonton pementasan sendratari ini paling murah Rp 50.000. “Tiket termahalnya tidak bisa saya sebutkan. Yang jelas masih terjangkau oleh warga kita”, jelasnya.
Festival Malioboro 2011
Kalau pengunjung tidak bisa menyaksikan Sendratari Mahakarya Bodobudur dengan Richard Gere, tak usah sedih. Datang saja ke Jalan Malioboro, Jogja. Pasalnya di jalan legendaris dan jantung wisatanya Kota Gudeg ini ada Festival Malioboro 2011 yang berlangung Sabtu-Minggu, (25-26/6/2011).
Festival yang dibuka oleh Kadisbudpar Provinsi DIY, Tazbir, Sabtu (25/6/2011), diramaikan dengan pentas kesenian tari angguk dan reog.
Panggung pentas seni digelar di Monumen Serangan Umum 1 Maret dan di halaman Kantor Dinas Pariwisata DIY di Jalan Malioboro. Sekurangnya 10 sastrawan kondang akan tampil membacakan puisi di festival ini, antara lain Sukma Ayu, Mastofa W Hasyim, Abdul Wachid BS, Hamdy Salad, Budi Ismanto, Ulfatin CH, dan Budhi Santosa.
Selain pementasan bermacam kesenian tradisional termasuk aneka atraksi dari berbagai komunitas di Jogja, festival ini juga menggelar bazar yang menjual aneka kerajinan dan kuliner khas Jogja.
Tazbir menjelaskan Festival Malioboro digelar setahun sekali dalam rangka menyambut liburan panjang. “Festival Malioboro tahun ini menampilkan potensi dari berbagai daerah dengan tema ‘Gema Istimewa untuk Indonesia’ dengan harapan wisatawan akan semakin senang berwisata ke Yogyakarta,” jelasnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Ketua Pementasan Sendratari Mahakarya Bodorbudur Pujo Suwarno menjelaskan Richard Gere, aktor yang melejit namanya lewat film Pretty Woman yang dibintanginya bersama aktris cantik Julia Roberts ini dipastikan akan datang dan menyaksikan pementasan Sendratari Mahakarya Bodobudur pada Minggu malam (26/6/2011).
Kedatangan Richard Gere, lanjut Pujo berawal dari keinginannya melakukan kunjungan spiritual ke Candi Borobudur. “Tujuan kedatangannya juga ingin memperkenalkan Candi Borobudur khususnya ke kancah internasional. Keinginan itu disambut baik Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan kemudian kita atur kedatangan beliau”, jelasnya.
Rencananya aktor Hollywood yang menganut agama Budha ini datang bersama keluarga. Rombongannya akan mendarat di Bandara Adi Sucipto, Jogja pada Minggu pukul 3 sore. Dia langsung menuju Candi Sewu yang berada di kawasan Candi Prambanan, Sleman, Yogayakarta untuk melaksanakan ritual berdoa. Kemudian dia beristirahat sejenak di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Pada malam harinya dia dipastikan akan menonton pementasan Sendratari Mahakarya Borobudur yang dimulai pada malam hari pukul 7.00-9.00 WIB. Pementasan sendratari ini melibatkan lebih dari 200 penari Jawa klasik yang berasal dari sekitar Candi Borobudur. Lokasi pementasannya di panggung terbuka Aksodya, sebelah Tenggara Candi Borobudur.
Saat ini masih sedang dalam persiapan. Beberapa petugas masih tengah menyiapkan dekorasi latar belakang panggung pementasan.
Sendratari Mahakarya Borobudur menggabungkan dua genre tarian, yakni klasik dan kontemporer. Sendratari ini berkisah tentang pembangunan Candi Borobudur yang berlangsung pada abad 8, masa pemerintahan dinasti Syaelendra.
Kehadiran Richard Gere ke Candi Borobudur tidak membuat candi ini ditutup bagi wisatawan. Menurut Pujo, Candi Bodobudur tetap buka untuk umum seperti biasa. Tapi untuk dapat menyaksikan Sendratari Mahakarya Borobudur, penonton dibatasi mengingat kapasitasnya terbatas. Harga tiket menonton pementasan sendratari ini paling murah Rp 50.000. “Tiket termahalnya tidak bisa saya sebutkan. Yang jelas masih terjangkau oleh warga kita”, jelasnya.
Festival Malioboro 2011
Kalau pengunjung tidak bisa menyaksikan Sendratari Mahakarya Bodobudur dengan Richard Gere, tak usah sedih. Datang saja ke Jalan Malioboro, Jogja. Pasalnya di jalan legendaris dan jantung wisatanya Kota Gudeg ini ada Festival Malioboro 2011 yang berlangung Sabtu-Minggu, (25-26/6/2011).
Festival yang dibuka oleh Kadisbudpar Provinsi DIY, Tazbir, Sabtu (25/6/2011), diramaikan dengan pentas kesenian tari angguk dan reog.
Panggung pentas seni digelar di Monumen Serangan Umum 1 Maret dan di halaman Kantor Dinas Pariwisata DIY di Jalan Malioboro. Sekurangnya 10 sastrawan kondang akan tampil membacakan puisi di festival ini, antara lain Sukma Ayu, Mastofa W Hasyim, Abdul Wachid BS, Hamdy Salad, Budi Ismanto, Ulfatin CH, dan Budhi Santosa.
Selain pementasan bermacam kesenian tradisional termasuk aneka atraksi dari berbagai komunitas di Jogja, festival ini juga menggelar bazar yang menjual aneka kerajinan dan kuliner khas Jogja.
Tazbir menjelaskan Festival Malioboro digelar setahun sekali dalam rangka menyambut liburan panjang. “Festival Malioboro tahun ini menampilkan potensi dari berbagai daerah dengan tema ‘Gema Istimewa untuk Indonesia’ dengan harapan wisatawan akan semakin senang berwisata ke Yogyakarta,” jelasnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar