Paket Wisata ke Asia Laris Manis di ITHF 2010
Paket wisata luar negeri (out-bond) terutama ke Asia laris manis di Indonesia Travel & Holiday Fair (ITHF) 2010. Sementara paket wisata dalam negeri (inbond), kurang diminati pengunjung pameran bertema “Overseas and domestic travel on lowest rate ever” ini. Mengapa?
Sejumah travel agent yang mengikuti ITHF ke-4 ini mengaku pengunjung yang datang ke pameran liburan terlengkap ini lebih banyak yang membeli paket outbond ke Asia, antara lain Singapura, Hongkong, Malaysia, Thailand, Dubai, China, Jepang, dan Korea.
Menurut General Manager Surprise, wholesaler tour operator K. Halim, selama 3 hari berpameran sejak 9-11 April 2010, paket outbond yang paling laku terjual di booth-nya adalah paket wisata ke Singapura, Hongkong, dan Kuala Lumpur, Malaysia. “Paket wisata ke Singapura paling banyak peminatnya karena terdapat obyek wisata baru berkelas dunia, Universal Studio. Pada hari terakhir pameran saja ada ratusan paket outbond yang terjual hanya di booth kami. Kalau overall, semua booth mungkin ribuan paket outbond yang terjual,” jelasnya.
Paket inbond yang masih lumayan permintaannya, lanjut Halim hanya paket ke Bali. Sementara paket lain termasuk ke Yogya dan Danau Toba kurang diminati. “Bukan kami tidak mau jual paket inbond lainnya, tapi karena memang permintaannya kurang,” akunya.
Staff Panorama Tour yang enggan disebut namaya pun mengaku selama pameran, paket wisata outbond paling banyak peminatnya. “Sepengetahuan saya yang paling laku terjual di booth kami paket ke Singapura, Hongkong, Jepang, dan Cina. Sementara paket inbond tetap Bali,” jelasnya tanpa merinci berapa besar nilai transaksinya.
Tour Division Rotama Tour, Tania mengatakan selama pameran ini pengunjung yang datang ke booth-nya banyak yang membeli paket individu 3 hari ke Singapura dengan tarif 209 dolar AS dan paket 3 hari Phuket Phi-Phi Island Tour seharga 345 dolar AS per orang.
Tour division Alia Wisata Tutut Winarto mengaku meskipun sudah menjual paket inbond ke Lombok namun peminatnya kurang. “Justru yang laku paket umroh plus Dubai, Istambul,” jelasnya.
Sepinya transaksi paket inbond juga dialami PT Lovely Holiday (LH) yang tergabung di booth Dinas Pariwisata Sumatera Utara. Biro Perjalanan Wisata ini hanya menawarkan 2 paket special promo Medan-Danau Toba 5 hari 4 malam dan 4 hari 3 malam. Harganya berkisar 1 jutaan s/d 2 jutaan per orang tergantung hotelnya. Ada 4 hotel pilihannya yakni Grand Antares Medan, Soechi Medan, Tiara Medan dan J.W. Marrriot Medan. “Tapi siang hari terakhir cuma ada 10 paket yang terjual,” aku Eva, tour division LH.
Namun setelah pameran ini, Dewi Juita Purba Direktor of Sales Hotel Tiara Medan sekaligus mewakili Disbudpar Sumut, mengatakan paket wisata Medan-Brastagi-Danau Toba yang terjual dalam ITHF 2010 ini sebanyak 62 paket, dan masing-masing hotel yang ikut juga mendapat booking reservasi.
Begitu juga dengan paket liburan yang ditawarkan Hotel Soechi Medan untuk 3 hari 2 malam Rp 900.000. “Harganya sudah sangat murah untuk 3 hari dan gratis makan malam 1 orang. Padahal di luar paket untuk 1 malam Rp 600.000. Tapi sampai hari ketiga pameran, paket liburan ini belum terjual namun yang bookig reservasi inap sudah ada. Mungkin karena market hotel kami adalah company & bisnis bukan individu atau keluarga,” aku Rury Indrawati, sales executif Hotel Soechi.
Kurangnya minat pengunjung pameran kali ini untuk membeli paket wisata inbond, menurut K. Halim bisa jadi dikarenakan promosi paket dan obyek wisata domestik sangat minim. Sementara negara lain yang mengikuti pameran ini sangat bagus dalam mengemas dan menjual paketnya termasuk menata booth-nya semenarik mungkin seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Korea. “Seharusnya pengelola wisata domestik termasuk dinas pariwisata daerah dan pusat memanfaatkan pameran ini dengan menjual paket wisata yang layak jual dan mengemas booth-nya semenarik mungkin agar pengunjung tertarik datang dan membelinya,” imbuhnya.
Faktor lainnya, lanjut Halim, banyak obyek wisata kita yang pengelolaannya kurang baik dan kemasannya kurang menarik sehingga pengunjung enggan membeli. “Semestinya ada festival atau aktivitas yang menarik di suatu obyek wisata domestik agar pengunjung tidak bosan dan mau datang lagi,” sarannya.
Berdasarkan pantauan Travelplusindonesia, pengunjung ITHF kali ini tetap membludak meskipun dikenakan tiket masuk. Sejumlah pengunjung memadati sejumlah booth yang menjual paket outbond dengan diskon dan hadiah langsung.
Untuk menjaring pengunjung dan membeli paket wisatanya, sejumlah travel agent besar menata boothnya semenarik mungkin, lengkap dengan badut, games, dan hadiah langsung berupa aneka souvenir.
Melihat animo masyarakat dalam pameran ini, sepertinya 25.000 pengunjung yang ditargetkan Rajamice.com sekalu event organizer ITHF tahun ini berikut transaksi penjualan langsung produk perjalanan hingga Rp30 miliar atau naik 30% dari event sebelumnya,tercapai. Tapi sayangnya paket outbond yang lebih laris dibanding inbond. Dan ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) buat industri pariwisata, pemerintah pusat dan daerah serta instansi terkait untuk mengelola dan mengemas obyek dan paket wisata domestik lebih baik lagi.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar