Masuk Borobudur, Pelajar Diskon 40 %
Pelajar SMP yang berwisata ke Candi Borobu-dur dapat diskon 40 % mulai 14 April 2010. Potongan harga ini berlaku bagi sekolah yang mengikuti world heritages education yang diselenggarakan PT. Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (PT.TWC BPRB) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan Komite Nasional Indonesia untuk Unesco (KNIU).
Demikian disampaikan Presdir PT. TWC BPRB Purnomo Siswoprasetdjo pada acara Workshop Pendidikan Warisan Dunia Candi Borobudur dan Prambanan di Gedung A, Komplek Kemendiknas, Jakarta, Rabu (14/4).
Untuk mendapatkan diskon tersebut, kata dia, pihak sekolah harus mengirimkan surat permohonan kunjungan ke PT TWC BPRB. “Diskon ini diperuntukan bagi rombongan pelajar minimal 50 orang dan hanya berlaku pada Senin s/d Jum’at untuk masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko” jelasnya.
Dengan diskon 40 %, tambah Purnomo, tiket masuk Borobudur buat pelajar menjadi Rp 9.000 per orang. “Selain diskon tersebut, rombongan pelajar juga mendapat pemandu wisata profesional yang akan menjelaskan sejarah Candi Borobudur berikut reliefnya secara detil, dan asuransi per orang serta sertifikat untuk guru pembimbing,” terangnya.
Bagi sekolah yang tidak mengikuti workshop, lanjut Purnomo, pelajarnya tetap mendapat diskon namun hanya 25 % dari harga publish.
Sejumlah kepala sekolah mengaku senang dengan pemberlakukan diskon 40 % bagi pelajar ke Borobudur. “Kebetulan sekolah kami belum pernah ke Borobudur, biasanya hanya ke sekitar obyek wisata yang ada di Jakarta atau kawasan puncak. Dengan diskon ini, kami akan mencoba membawa para sisiwa kami berwisata ke Borobudur,” terang Sr. M. Katrinia, Kepala SMP Bunda Hati Kudus (BHK), Jakarta Barat.
Hal senada juga diutarakan oleh Abdul Syukur Kepala SMP Setia Gama, Atif Kepala SMP IT Daarun Naiim-Jakarta Barat, dan Sri Finayani Wakil Kepala SMP Taman Siswa-Jakarta Pusat.
“Kebetulan sekolah kami sering ke Yogya dan pernah ke Candi Borobudur dan Prambanan, terakhir tahun 2003. Dengan adanya diskon 40 % tentu ini menguntungkan bagi pelajar khususnya dan akan membawa siswa kami liburan ke Borobudur,” kata Sri Finayani.
Identitas & Karakter Bangsa
Workshop yang diikuti 300 Kepala dan atau Wakil Kepala Sekolah Menengah Pertama se-Jakarta ini dibuka oleh Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirjen PMPTK), Kemendiknas Baedhowi yang mewakili Mendiknas M. Nuh.
M. Nuh dalam sambutannya yang dibacakan Baedhowi mengatakan workshop ini untuk memperbaiki pendidikan kita agar lebih berbudaya. “Lewat metode pendidikan yang mengasyikan mengenai warisan budaya dunia yang ada di negara ini, diharapkan dapat menumbuhkan identitas dan karakter bangsa kita,” jelasnya.
“Mendiknas menyarankan supaya pendidikan membangun identitas dan karakter bangsa ini diintegeralkan dengan pendidikan di sekolah,” kata Baedhowi.
Sedangkan Purnomo lewat workshop ini mengharapkan kepala atau wakil kepala sekolah yang ikut kemudian menularkan pengetahuannya kepada guru-guru dan kemudian guru-guru menyampaikan ke para siswa. Dengan begitu para siswa yang berkunjung Borobudur mendapat bekal pemahaman mengenai makna heritages agar mereka mencintai dan menghargai candi-candi warisan dunia ini.
“Jadi para siswa yang datang ke Borobudur tidak lagi lari-larian atau berdiri di atas stupa, namun justru membawa pulang pengetahuan yang lebih lengkap dan berkualitas mengenai candi yang dikunjunginya,” ungkapnya.
Workshop di Jakarta ini, tambah Purnomo lagi sebagai awal dari kegiatan serupa yang akan dilanjutkan ke berbagai kota dengan target 10.000 sekolah. “Caranya kami akan roadshow workshop pendidikan heritages ini ke kota-kota besar seluruh Indonesia secara bertahap bekerjasama dengan KNIU,” paparnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar