Kepergok Membaca di Pantai Batu Karas
Siapa bilang, berwisata cuma buang waktu percuma? Tengoklah sepasang turis asing di foto ini. Saat mereka berwisata di Pantai Batu Karas, Ciamis, Jawa Barat. Mereka masih meluangkan waktu untuk membaca buku favorit. Wisata dapat, ilmu pun dapat.
Foto berjudul Santai di Pantai karya M. Salim Bhayangkara di atas hanya salah satu dari puluhan foto bertema ‘Kepergok Membaca!” yang dipamerkan di Pasar Festival, Kuningan, Jakarta Selatan sejak 23 April lalu s/d 2 Mei 2010.
Masih ada sejumlah foto lain yang menarik, menyentuh, menggelitik, dan sekaligus menumbuhkan minat membaca yang dipamerkan dalam pameran fotografi yang diselenggarakan World Book Day Indonesia 2010 bekerjasama Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta.
Foto berjudul Saat Beristirahat hasil jepretan fotografer wanita Linda Susanti yang diambil di Jalan Suropati, Menteng, Jakarta Pusat misalnya, menggambarkan semangat membaca seorang bapak tukang sapu. Di waktu istirahatnya, penyapu jalanan ini mengisinya dengan membaca koran di bawah sengatan matahari siang hari.
Foto bertajuk Jangan Ganggu! Karya Andhika Akbar yang diambil di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, tak kalah menggelitiknya. Foto tersebut menggambarkan seorang preman yang memiliki keinginan menambah pengetahuan dan membuka mata terhadap apa yang ada di sekililingnya dengan membaca koran.
Ada foto menyentuh lainnya berjudul Tidak Mudah Menyerah karya Dian Agustini yang diabadikan di Jalan Pemuda, Jakarta. Foto tersebut memvisualkan seorang anak penambal ban yang sedang belajar di trotoar jalan, disela membantu ayahnya bekerja. Semangat belajar anak lelaki itu sangat terpancar dalam foto tersebut.
Foto menggelitik lainnya berjudul Gila Membaca karya Ajeng Arifani yang diambil di Pekalongan. Foto tersebut menggambarkan seorang pria gila atau tak waras tampak belakang sedang membaca koran dinding. Orang gila saja membaca, masak kita yang waras tidak suka membaca, mungkin begitu makna sindiran foto tersebut.
Foto berjudul Berdiri di Kereta Bekasi-Jakarta karya Destia Marana juga cukup menyentuh. Foto tentang seorang wanita dewasa yang tengah asyik membaca buku tebal semacam kamus, meski berdiri di dalam kereta yang tengah melaju karena tidak kebagian tempat duduk. Foto tersebut menggambarkan bahwa membaca bisa dilakukan dalam kondisi apapun.
Lokasi pengambilan foto-foto yang dipamerkan juga beragam. Selain di Jakarta, Ciamis, Pekalongan, juga di Semarang, Ambon, bahkan Papua. Contonya foto berjudul Tak Pernah Tua karya Sugiarto yang diambil di kawasan wisata Kota Tua Semarang. Foto hitam putih tersebut menggambarkan seorang bapak tua kurus, berkulit hitam sambil membaca berlatar gedung tua berarsitektur kuno.
Foto berlabel Perahu karya Daurie Bintang yang diambil di Pantai Poka, Ambon juga menarik perhatian. Foto mengenai anak-anak setempat yang tengah membaca bersama di pantai pada sore hari tersebut, diambil pemotretnya saat perjalanan menuju lokasi traumahealing korban konflik di Ambon 2009 lalu.
Sedangkan foto yang abadikan di Papua antara lain berjudul Asyik Membaca karya Onny Wiranda tentang anak-anak lokal yang sedang asyik membaca mading atau majalah dinding sekolah di dinding sekolah mereka yang masih terbuat dari papan kayu.
Foto-foto yang dipamerkan secara teknis tidak begitu wah. Namun secara ide begitu kuat dan mengesankan lantaran mengajak penikmat fotonya untuk gemar membaca di manapun dan kapanpun.
Usai menikmati foto-foto yang dipamerkan, pasti Anda tergugah mulai rajin membaca buku atau apapun itu untuk menambah wawasan.
Bila Anda belum sempat menikmati pameran fotografi gratis ini di Pasar Festival, Anda masih bisa menikmatinya nanti di Museum Mandiri, Jakarta pada tanggal 15 s/d 25 Mei 2010. Di pameran ini, selain memamerkan foto-foto menggugah minat membaca, juga ada temu penulis muda serta bursa naskah dan buku.
Teks & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar