FHT Bali 2010 Harus Tampilkan Makanan Tradisional Indonesia
Pameran industri pangan dan dunia perhotelan/hospitality bertajuk Food, Hotel and Tourism (FHT) Bali 2010 yang akan digelar 11-13 Maret di Bali International Convention Center, Nusa Dua harus menampilkan makanan tradisional Indonesia.
Begitu disarankan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (PDP) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Firmansyah Rahim kepada PT Pamerindo Buana Abadi selaku penyelenggara pameran saat konferensi pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta (3/3).
Makanan tradisional itu, lanjut Firmansyah bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. “Banyak wisatawan yang berwisata khusus untuk mencari makanan tradisional setempat. Oleh sebab itu seharusnya pameran food ini juga menampilkan bermacam makanan tradisional Indonesia agar wisatawan tertarik untuk datang,” imbaunya.
Pameran food ini juga harus mencatumkan makanan yang halal dan non halal agar pengunjung merasa aman dan tidak ragu-ragu untuk membeli dan mencicipinya. “Sebaiknya ada corner khusus makanan halal dan corner makanan yang non halal,” imbuh Firmansyah lagi.
Sedangkan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Iptek Titien Soekarya menyarankan supaya dalam FHT Bali 2010 juga menampilkan cara-cara memasak khas Indonesia dengan peralatan masak yang khas juga dengan tetap memperhatikan faktor higenisnya. “Indonesia memiliki banyak cara memasak yang khas dan peralatan yang juga khas seperti memasak dengan asupan atau kukusan, bakar batu, dan lainnya,” terang Titien.
Menanggapi saran-saran tersebut, Astrid dari PT Pamerindo mengatakan dalam FHT Bali 2010 nanti memang hanya memamerkan bahan baku makanan seperti sosis, keju, mentega, bumbu masak produk lokal, lembaran sushi dan lainnya berikut peralatan masak. “Tapi kami usahakan juga akan menampilkan makanan tradisional Indonesia meski mungkin tidak banyak. Mudah-mudahan pameran food berikutnya akan lebih banyak makanan tradisional Indonesia yang akan kami tampilkan secara bertahap,” jelasnya.
FHT Bali 2010 lanjut Astrid merupakan pameran food yang ke 7 kali. Ada 428 perusahaan dari 32 negara yang mengikuti pameran ini antara lain Indonesia, Italia, Peru, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat dan peserta baru dari Tunisia.
“Bersamaan dengan pameran food ini juga ada Salon Culinaire yang akan memperlombakan keahlian memasak para chef dan artis kuliner. Selain itu juga ada acara mencicipi minuman rasa anggur atau wine dengan tema Around the Word in Harmony,” terang Astrid.
Target pengunjung pameran food ini, lanjut Astrid sekitar 8 ribu orang, lebih tinggi dari tahun 2008 yang hanya 5 ribu orang. “Kami memang tidak mengejar kuantitas pengunjung tapi kualitasnya,” terang Astrid yang menargetkan nilai transasksi bisnis FHT Bali tahun ini mencapai 100 juta dollar.
Mengenai Bali sebagai venue FHT tahun ini, Astrid menjelaskan karena imej Bali sebagai daerah kunjungan wisata dunia sekaligus pintu gerbang hotel, tourism untuk Indonesia bagian Timur.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar