Banjarese Night, Upaya Menjaring Wisatawan Jakarta ke Kalsel
Dalam upaya memper-kenalkan budaya dan pariwisa-ta Kalimantan Selatan (Kalsel) sekaligus menjual paket-paket wisatanya ke biro perjalanan yang ada di Jakarta, semalam (7/12) berlangsung Banjarese Night di Flores Room, Hotel Borobudur Jakarta.
“Harapannya lewat acara ini promosi pariwisata Kalsel bisa tersiar lebih luas dan akhirnya menjaring wisatawan dari Jakarta lebih banyak lagi,” jelas Kadisbudpar Kalsel Bihman Muliansyah.
Selama ini, lanjut Bihman, jumlah wisatawan dari Jakarta yang datang ke Kalsel kalah dibanding wisatawan dari Jawa Timur. “Jumlah wisatawan ke Kalsel 2008-2009 berjumlah 348.000 orang, separuhnya dari Jatim. Disusul Bali dan Yogya, baru kemudian wisatawan dari Jakarta,” jelas Bihman.
Padahal jalur penerbangan dari Jakarta ke Banjarmasin, tambah Bihman, ada 18 kali setiap hari. “Lebih banyak dibanding penerbangan dari Surabaya ke Banjarmasin yang hanya 9 penerbangan setiap hari,” terangnya.
Jakarta sengaja dipilih kembali sebagai tempat kegiatan ini, lanjut Bihman untuk mendekatkan pasar terutama wisatawan dari Jakarta dan juga wisatawan dari kota di luar Jakarta seperti Bandung dan kota-kota di Sumatera yang memang masih harus melalui Jakarta untuk terbang ke Banjarmasin. “Bahkan juga untuk menjaring wisatawan mancanegara yang ada di Jakarta oleh karena itu kami mengundang beberapa duta besar antara lain Pakistan, negara-negara Asean dan Eropa, agar mereka mengetahui obyek-obyek wisata Kalsel lewat acara ini lalu menyampaikan informasi tersebut ke warga negaranya yang ada di Jakarta atau di negaranya,” jelas Bihman.
Banjarese Night untuk kali kedua di Jakarta ini berlangsung sejak sore, dimulai dengan pameran produksi daerah Kalsel seperti aneka aksesoris dari batu aji, sasirangan_kain khas Kalsel, tikar lampit dan lainnya. Bersamaan itu berlangsung tourism table meeting antara sejumlah biro perjalanan wisata yang ada di Kalsel dengan biro perjalanan di Jakarta.
Setelah itu makan malam dengan menu antara lain Soto Banjar_kuliner khas Suku Banjar Kalsel. Dilanjutkan dengan suguhan Tari Baksa Dadap, tarian klasik Banjar yang dibawakan 3 pria dengan membawa obor.
Kemudian Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin memberi sambutan mengenai maksud dan tujuan acara ini. “Banjarese Night sebagai event budaya dan promosi pariwisata Kalsel,” jelasnya.
Buat Turis Senang & Betah
Disusul sambutan Menbudpar Jero Wacik yang menghimbau pemerintah dan masyarakat Kalsel untuk terus melakukan promosi kepariwisataannya dengan gencar agar turis tahu dan tertarik untuk datang. Serta buat turis senang dan betah selama berwisata di Kalsel. “Bila turis senang dan bentah, pasti akan kembali lagi berwisata dan mungkin ada yang tertarik untuk berbisnis dan berinvestasi di Kalsel,” jelas Jero Wacik.
Selanjutnya acara Banjarese Night dimeriahkan dengan persembahan Tari Baksa Kembang yang ditarikan oleh 3 penari wanita cantik, suguhan lagu Paris Berantai, Tari Dayak, peragaan busana Sasirangan rancangan Ian Adrian, Tari Meniti Buih, lagu medley tradisional Kalsel, prosesi pakaian adat busana pengantin Banjar dan Tari Manah Marindu.
Selain sejumlah duta besar, hadir juga Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, beberapa bupati dan anggota DPRD Kalsel, Direktur Promosi Dalam Negeri Depbudpar Fathul Bahri, dan tamu undangan termasuk masyarakat Banjar yang ada di Jakarta.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
“Harapannya lewat acara ini promosi pariwisata Kalsel bisa tersiar lebih luas dan akhirnya menjaring wisatawan dari Jakarta lebih banyak lagi,” jelas Kadisbudpar Kalsel Bihman Muliansyah.
Selama ini, lanjut Bihman, jumlah wisatawan dari Jakarta yang datang ke Kalsel kalah dibanding wisatawan dari Jawa Timur. “Jumlah wisatawan ke Kalsel 2008-2009 berjumlah 348.000 orang, separuhnya dari Jatim. Disusul Bali dan Yogya, baru kemudian wisatawan dari Jakarta,” jelas Bihman.
Padahal jalur penerbangan dari Jakarta ke Banjarmasin, tambah Bihman, ada 18 kali setiap hari. “Lebih banyak dibanding penerbangan dari Surabaya ke Banjarmasin yang hanya 9 penerbangan setiap hari,” terangnya.
Jakarta sengaja dipilih kembali sebagai tempat kegiatan ini, lanjut Bihman untuk mendekatkan pasar terutama wisatawan dari Jakarta dan juga wisatawan dari kota di luar Jakarta seperti Bandung dan kota-kota di Sumatera yang memang masih harus melalui Jakarta untuk terbang ke Banjarmasin. “Bahkan juga untuk menjaring wisatawan mancanegara yang ada di Jakarta oleh karena itu kami mengundang beberapa duta besar antara lain Pakistan, negara-negara Asean dan Eropa, agar mereka mengetahui obyek-obyek wisata Kalsel lewat acara ini lalu menyampaikan informasi tersebut ke warga negaranya yang ada di Jakarta atau di negaranya,” jelas Bihman.
Banjarese Night untuk kali kedua di Jakarta ini berlangsung sejak sore, dimulai dengan pameran produksi daerah Kalsel seperti aneka aksesoris dari batu aji, sasirangan_kain khas Kalsel, tikar lampit dan lainnya. Bersamaan itu berlangsung tourism table meeting antara sejumlah biro perjalanan wisata yang ada di Kalsel dengan biro perjalanan di Jakarta.
Setelah itu makan malam dengan menu antara lain Soto Banjar_kuliner khas Suku Banjar Kalsel. Dilanjutkan dengan suguhan Tari Baksa Dadap, tarian klasik Banjar yang dibawakan 3 pria dengan membawa obor.
Kemudian Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin memberi sambutan mengenai maksud dan tujuan acara ini. “Banjarese Night sebagai event budaya dan promosi pariwisata Kalsel,” jelasnya.
Buat Turis Senang & Betah
Disusul sambutan Menbudpar Jero Wacik yang menghimbau pemerintah dan masyarakat Kalsel untuk terus melakukan promosi kepariwisataannya dengan gencar agar turis tahu dan tertarik untuk datang. Serta buat turis senang dan betah selama berwisata di Kalsel. “Bila turis senang dan bentah, pasti akan kembali lagi berwisata dan mungkin ada yang tertarik untuk berbisnis dan berinvestasi di Kalsel,” jelas Jero Wacik.
Selanjutnya acara Banjarese Night dimeriahkan dengan persembahan Tari Baksa Kembang yang ditarikan oleh 3 penari wanita cantik, suguhan lagu Paris Berantai, Tari Dayak, peragaan busana Sasirangan rancangan Ian Adrian, Tari Meniti Buih, lagu medley tradisional Kalsel, prosesi pakaian adat busana pengantin Banjar dan Tari Manah Marindu.
Selain sejumlah duta besar, hadir juga Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, beberapa bupati dan anggota DPRD Kalsel, Direktur Promosi Dalam Negeri Depbudpar Fathul Bahri, dan tamu undangan termasuk masyarakat Banjar yang ada di Jakarta.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar