Pawai Obor Malam Tahun Baru Islam: Tradisi Khas, Petik Hikmah Hijrah, dan Syiar
Indonesia, salah satu negara yang cukup ramai merayakan malam Tahun Baru Islam. Salah satunya dengan menggelar pawai obor pada malam tahun baru hijriah tersebut.
Pawai obor malam Tahun Baru Islam sudah ada sejak lama di negeri ini atau dengan kata lain merupakan tradisi yang hidup sejak dulu.
Masyarakat yang mengadakan pawai obor spesial malam Tahun Baru Islam, bukan hanya warga yang tinggal di pedesaan, pun yang berdomisili di perkotaan, termasuk di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Makassar, dan lainnya.
Sejumlah masyarakat di daerah Banten, Sulawesi Utara (Sulut), Kalimantan Tengah (Kalteng) sampai Aceh pun merayakannya dengan kekhasan masing-masing.
Sesuai namanya, pawai obor malam Tahun Baru Islam adalah kegiatan berkeliling dengan berjalan kaki dari satu titik awal ke titik akhir yang sudah ditentukan pihak panitia/penyelenggara dengan peserta dari berbagai kalangan seperti santri, pelajar, dan masyarakat umum mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua sambil membawa obor pada malam tahun baru Islam.
Biasanya pawai obor tersebut dilakukan malam hari selepas salat magrib berjemaah di masjid ataupun musala sampai jelang masuk waktu isya. Ada juga yang mengadakan sesudah salat isya berjemaah.
Obor yang dibawa bukan semata alat penerang pun punya makna tersirat yakni cahaya Islam yang menerangi umat manusia dari kegelapan (kebodohan dan hal buruk lain).
Selain obor, biasanya pesertanya ada yang membawa bendera Merah Putih dan panji-panji Islam, spanduk, poster berisi pesan-pesan Islami, alat musik pukul seperti drum, bedug dan rebana, dan atau alat musik tradisional setempat.
Pakaian yang dibuatkan umumnya baju muslim untuk peserta pria seperti baju koko, sarung ataupun celana panjang dan peci. Sedangkan pakaian muslimah berikut dengan hijabnya biasa dikenakan peserta perempuan. Di beberapa daerah pihak panitia maupun pesertanya ada juga yang mengenakan pakaian daerah setempat sehingga pawai obor tersebut terasa semakin berdaya tarik lebih.
Saat berpawai, ada yang sambil melafazkan zikir, selawat, dan atau memutar lagu religi agar pesertanya semakin bersemangat.
Di Kota dan Kabupaten
Tahun Naru Islam 2025 atau tanggal 1 Muharram 1447 Hijriah, jatuh pada hari Jumat, tanggal 27 Juni 2025.
Sejumlah masyarakat yang tinggal di beberapa kota maupun kabupaten di Tanah Air menggelar pawai obor pada malam Tahun Baru Islam yakni Kamis, 26 Juni 2025 malam.
Di Jakarta, misalnya sejumlah warga di RW 08 Kelurahan Menteng menggelar pawai obor malam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dengan berjalan kaki membawa obor seraya ber-selawat. Begitupun dengan warga dari RT 01 hingga RT 14 di lingkungan RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Hasil serupa juga dilakukan warga Kota Bandung. Ribuan warganya memadati kawasan pusat Kota Bandung pada Kamis (26/6) untuk mengikuti pawai obor dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam Pawai dimulai dari Jalan Kebon Sirih, Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung melintasi Jalan Perintis Kemerdekaan sampai ke Jalan Wastukencana.
Hal yang sama juga dilakukan warga kota Cimahi. Ribuan warganya memadati kawasan Alun-alun Cimahi untuk mengikuti pawai peringatan Tahun Baru Islam dilanjutkan dengan mendengarkan tausiah oleh KH Ubaidillah dan menutupnya dengan berdoa bersama untuk keberkahan tahun yang baru.
Di Manado, Sulut, sejumlah warganya juga berpawai dari halaman Masjid Rabbani lalu mengitari perumahan GPI, Kecamatan Mapanget sambil membawa obor.
Begitupun dengan warga Subang menggelar pawai obor dari depan Masjid Agung Subang di Jalan Wangsa Gofarana dan berakhir di Jalan Otto Iskandardinata (Otista).
Hal yang sama juga dilakukan warga di Provinsi Banten, antara lain sejumlah warga Cipondoh, Kota Tangerang dan masyarakat dari berbagai kampung di Desa Pasirgintung, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak.
Dikutip dari Beritasatu.com, warga menggelar tradisi pawai obor sejauh 3 kilometer, Kamis (26/6/2025) malam. Pawai obor berlangsung meriah dengan berbagai replika hiasan dan hasil bumi yang dibawa masing-masing kelompok RT. Tradisi pawai obor ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah, sekaligus memperingati hari jadi ke-18 Desa Pasirgintung.
Hal yang sama juga dilakukan sejumlah warga di Kota Bogor; Karawang; Lembang di Kabupaten Bandung Barat; Cibinong, Kabupaten Bogor di Jalan Raya Tegar Beriman; Palangka Raya, Kalteng di Bundaran Besar; dan sejumlah warga Makassar menggelar pawai obor bertema "Bersama Kita Nyalakan Obor Peradaban Untuk Indonesia Lebih Terang".
Di Aceh, seperti dikutip dari ajnn.net, ratusan santri dari Dayah INAHU, Gampong Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, melaksanakan pawai obor guna memeriahkan malam Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. Sebelum mengelilingi kota menggunakan obor, santri dan para majelis serta masyarakat sekitar lebih dulu berkumpul di halaman Masjid Dayah setempat. Mereka kemudian berkeliling Kota Lhokseumawe dengan berjalan kaki diiringi lantunan takbiran.
Begitupun dengan sejumlah warga yang tinggal di Kabupaten Aceh Besar. Dikutip dari serambinews.com, di Gampong Meunasah Krueng, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, anak-anak dan sejumlah warga menggelar pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Kamis (26/6/2025).
Rute yang dilalui peserta sepanjang 2 Km mulai dari halaman meunasah setempat, kemudian menuju jalan utama di Dusun Sentosa, jalan kabupaten, Dusun Mulia dan kembali finish ke halaman meunasah gampong.
Banyak Manfaat
Pawai obor malam Tahun Baru Islam yang dilakukan di berbagai kota dan kabupaten tersebut memang sesuai dengan kekhasannya masing-masing namun makna dan tujuannya berujung pada muara yang sama.
Makna dan tujuan atau manfaat penyelenggaraan pawai obor Tahun Baru Islam antara lain untuk memeriahkan malam pergantian Tahun Baru Islam, mengangkat nama kota/kabupaten serta daya tarik yang hidup dalam masyarakat setempat, dan mengenalkan sejarah peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke kota Madinah kepada anak-anak dan generasi muda dengan harapan dapat memetik hikmahnya yakni merenungkan nilai-nilai hijrah yang d dalamnya meliputi semangat, keberanian, ketabahan, dan kepercayaan kepada Allah SWT.
Selain itu bermanfaat sebagai sarana syiar dan dakwah Islam kepada masyarakat agar lebih paham, sebagai wadah untuk mempererat ukhuwah dan menanamkan nilai-nilai keimanan di tengah masyarakat, sebagai pemicu untuk memulai tahun baru dengan semangat hijrah ke arah yang lebih baik selaras ajaran Islam serta sebagai momentum untuk introspeksi diri dan memperkuat spiritualitas.
Meskipun kadang menimbulkan kemacetan lalu lintas sesaat di titik-titik tertentu, pawai obor malam Tahun Baru Islam itu pada intinya banyak manfaatnya.
Oleh karenanya berbagai kalangan umat muslim di Tanah Air merasa tradisi kental bernapaskan Islam ini harus terus dihidupkan sekaligus mengimbau agar umat muslim bangga dan senang merayakan hari-hari besar Islam, termasuk pawai obor spesial malam Tahun Baru Islam ini dengan tertib dan lancar. Alhamdulillah.
Naskah, foto & video: Adji Jaberio Tropis #adjitravelplus , IG @adjitropis , TikTok @FaktaWisata.id & YouTube @kelana180
Captions:
1. Anak-anak sampai orang tua ikut berpawai obor meriahkan malam Tahun Baru Islam.
2. Sepenggal video pawai obor malam Tahun Baru Islam di Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar