Didik Nini Thowok dan Dialita Terima Penghargaan Akademi Jakarta 2022
Didik Hadiprayitno (Didik Nini Thowok) dan Dialita menerima Penghargaan Akademi Jakarta 2022.
Dalam acara penganugerahan yang dihadiri antara lain Bambang Harymurti, Seno Gumira Ajidarma, Ratna Riantiarno, Afrizal Malna & Melani Budianta serta sejumlah awak media di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (16/11) sore, keduanya juga tampil menunjukan kepiawaiannya masing-masing.
Didik Nini Thowok yang tak lain seorang penari, koreografer, komedian, pemain pantomim, penyanyi, dan juga pengajar yg memiliki nama lahir Kwee Tjoen Lian dan Kwee Tjoen An ini sempat tak kuasa menahan haru saat memberi sepatah kata atas penghargaan Akademi Jakarta 2022 yang diberikan kepadanya.
Setelah itu ia menyanyikan lagu sebagai tanda terimakasih kepada Akademi Jakarta. Menariknya, lagu berbahasa Jawa itu diciptakan sendiri saat ia berada dalam perjalanan kereta dari Jogja ke Jakarta untuk menghadiri acara penganugerahan penghargaan.
Tak cuma itu, Didik Nini Thowok juga menampilkan "Dwimuka" salah satu tarian ciptaannya yang sudah dipentaskan di berbagai acara di dalam negeri dan mancanegara.
Tarian yang koreografinya terdapat unsur gerak tari Sunda dan tari Bali tersebut menceritakan dua karakter/sifat manusia, baik dan buruk.
Sementara Dialita usai menerima penghargaan tampil dengan menyanyikan 2 lagu berjudul Ujian dan Salam Harapan.
Dalam acara penganugerahan, dijelaskan Dialita adalah sebuah kelompok paduan suara yang terbentuk tahun 2011 dan berbasis di Jakarta.
Nama Dialita merupakan kependekan dari Diatas Limapuluh Tahun, yang beranggotakan anak dari mantan tapol (tahanan politik) pada Orde Baru serta perempuan-perempuan yang pernah menjadi tapol dari era itu.
Awalnya Dialita hanya menyanyikan lagu-lagu popular dan kebangsaan yang bermuatan perjuangan dan kepemudaan. Kemudian mereka mengumpulkan dan menyanyikan lagu-lagu yang pernah diciptakan dari balik jeruji besi di kamp penjara perempuan, Bukit Duri dan juga dari Pulau Buru untuk melawan stigma tentang genosida 1965 serta menceritakan kisah mereka sendiri.
Sampai saat ini, Dialita sudah menelurkan dua album berjudul Dunia Milik Kita (album pertama yang diluncurkan tahun 2016 di Jogja) & Salam Harapan (album kedua yang diluncurkan tahun 2019 di Jakarta).
Pada 2019, Dialita juga menerima Penghargaan Hak Asasi Manusia Gwangju dari Yayasan Memorial 18 Mei di Korea Selatan.
Mereka juga pernah menjadi subjek utama dalam film antara lain film dokumenter Rising From Silence (2016) karya Shalahuddin Siregar. Film ini memenangkan Piala Citra 2016 untuk kategori Film Dokumenter Pendek Terbaik serta kategori Best Short Documentary dalam Freedom Film Festival tahun 2018.
Didik Nini Thowok dan Dialita terpilih menerima penghargaan Akademi Jakarta 2022 karena mereka dinilai gigih memberikan sumbangsih pada seni dan kebudayaan.
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia
0 komentar:
Posting Komentar