. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 11 Juli 2022

Slank, Danau Kecil Berdaya Tarik Besar di Kaki Gunung Bawakaraeng


Daya tarik Gunung Bawakaraeng bukan cuma keindahan pemandangan alam dari puncaknya dan mitos Haji Bawakaraeng yang dulu sempat mengejutkan. Pun ternyata sejumlah danau, lembah, dan air terjun di kakinya yang menambah kuat pesonanya.

Gunung di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang memiliki ketinggian mencapai 2.700 meter di atas permukaan laut (Mdpl) ini juga memiliki beberapa danau yang terbentuk akibat gempa maupun longsoran yang terjadi beberapa tahun silam, di antaranya Danau Slank, Tanralili, dan Danau Paranglabbua.

Air terjunnya antara lain Lembanna, Takapala, Ketemu Jodoh, Salewangan, Parang Bugisi, Biroro, dan Air Terjun Jenebereng. 

Adapun lembahnya tentu saja Lembah Ramma yang eksotis dan Lembah Lohe atau sering disebut dengan Lembah Loe yang diapit lereng Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang (2.874 Mdpl), dua gunung yang disebut-sebut Gede Pangrango-nya Sulsel karena sangat populer di kalangan pendaki di bumi Sultan Hasanuddin ini.

Lalu kenapa dari sekian banyak daya tarik lain di Gunung Bawakaraeng tersebut, TravelPlus Indonesia memilih mengangkat Danau Slank? 

Ada tiga alasannya, pertama karena danau itu berada di kaki Gunung Bawakaraeng, jadi mendadak teringat pendakian lawas yang TravelPlus lakukan ke puncak Gunung Bawakaraeng sekitar awal tahun 90-an. 

Ketika itu TravelPlus bersama 3 rekan lain dari Jakarta melakukan ekspedisi pendakian Gunung Bawakaraeng, Lompobattang, dan Gunung Latimojong. Namun yang berhasil dilakukan adalah pendakian Bawakaraeng dan Lompobattang. Sedangkan pendakian Gunung Latimojong yang merupakan gunung tertinggi di Sulsel sekaligus atapnya Sulawesi, gagal dan sebagai gantinya menjelajah sejumlah daya tarik yang ada di Tana Toraja (Tator).

Alasan kedua, tertarik dengan namanya yang mengingatkan nama grup musik ternama asal Jakarta, Slank. Sedangkan alasan ketiga, ingin turut mempublikasikan daya tarik Danau Slank agar bisa setenar Air Terjun Lembanna, Lembah Ramma, dan Danau Tanralili. Maklum Danau Slank yang berada di ketinggian 1.376 Mdpl ini baru viral namanya tahun ini.

Terkait nama Slank, ada informasi yang mengatakan pada awal ditemukan warga, namanya adalah Danau Sling karena pada waktu itu warga menggunakan tali Sling untuk menjangkau trek sulit ke danau tersebut.

Seiring berjalannya waktu, banyak pendaki yang menyebutnya Danau Slank hingga namanya kini menjadi Danau Slank.

Informasi lain menyebut ada beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan pengunjung di Danau Slank antara lain treking berjalan kaki menuju lokasi, berkemah, terapi di alam (healing), memancing, dan mengabadikan keindahannya. 

Pengunjung yang pandai berenang juga bisa berenang di tepiannya, tapi diimbau tidak sampai ke tengah danau. 

Jaga Keasriannya
Satu hal yang perlu diingat, setiap pengunjung Danau Slank wajib menjaga keasrian alam dan airnya, minimal tidak membuang sampah logistik di sepanjang jalur treking dan sekitar danau, tidak melakukan aksi vandalisme apalagi mencemarkan air danaunya.

Pengunjung dari luar Sulsel yang ingin berkunjung ke Danau Slank, bisa mencapainya dari Makassar (Ibukota Provinsi Sulsel) dengan kendaraan pribadi seperti sepeda motor.

Kalau pergi dalam kelompok kecil (small group) bisa naik transportasi umum seperti bus, sewa mobil travel ataupun transportasi online ke Malino, kota terdekat dengan Danau Slank. 

Malino merupakan ibukota Kecamatan Tinggimoncong, di kaki Gunung Bawakaraeng yang sudah lama tersohor namanya sebagai destinasi wisata dan pernah menjadi tempat peristirahatan bagi para pegawai pemerintah pada zaman penjajahan Belanda. Saking terkenalnya, banyak yang mengira Malino adalah ibukota Kabupaten Gowa, padahal ibukotanya adalah Sungguminasa.

Dari Malino yang terkenal dengan buah markisa, jeruk, terong belanda, dan aneka sayur mayur serta beberapa panganan seperti tenteng, dodol ketan, dan wajik sebagai oleh-oleh khasnya ini, pengunjung bisa lanjut naik ojek ke Panaikang, kampung terakhir untuk menuju danau. Selanjutnya dari Panaikang treking berjalan kaki ke Danau Slank sekitar 2 jam. Namun sebelumnya setiap pengunjung membayar tiket masuk Rp 5.000 per orang.

Usai menikmati daya tarik Danau Slank, pengunjung bisa beristirahat di penginapan/hotel yang ada di Malino atau lanjut menjelajahi objek-objek wisata lain yang ada di Malino dan sekitarnya, seperti Malino Highland, Hutan Pinus Malino, Goa Jepang, Taman Wisata Holyland Malino, Air Terjun Lembanna, dan tentunya mendaki Bawakaraeng dan Lompobattang buat yang senang dengan wisata pendakian gunung.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia

Foto: dok. IG @srj07_ , @m.widirr , @safnadwimaharani & @srisultan998



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP