. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 27 Mei 2022

Dikunjungi Ozil, Pesona Istiqlal Kian Mendunia


"... Sholatullah Salamullahi, ‘Alaa Thoha Rosulillah
Sholatullah Salamullahi, ‘Alaa Yasiin Habibillah
Tawasalna Bibismillah, Wabil Hadi Rosulillah
Wakulli Mujahidin lillah, Bi Ahlil Badri Ya Allah ...".

Lantunan Salawat Badar itu bergema di ruang utama Masjid Istiqlal, selepas shalat Jum'at (27/5/2022).

Bak koor raksasa, ribuan jamaah spontan melantunkannya sambil kamera HP mereka terus mengabadikan Mesut Ozil yang siang itu tampil sederhana mengenakan kaos berkerah warna hitam dan berpeci senada namun aura bintangnya sebagai pesepakbola dunia tetap memesona.

Para jamaah mendadak bersalawat, tak lain untuk meredam jamaah lain yang terus berdesakan ingin memotret ataupun merekam pemain sepakbola tersohor asal Jerman itu.

Amatan TravelPlus Indonesia ada 3 tipe jamaah yang usai shalat Jum'at saling berebutan ingin mendapatkan gambar atau visual sosok pesepakbola yang pernah bermain untuk klub ternama Real Madrid dan Arsenal itu.


Pertama, jamaah yang memang penggemar berat Ozil yang sudah tahu kalau pria kelahiran Jerman 15 Oktober 1988 itu akan datang dan shalat Jum'at di Masjid Istiqlal Jakarta, lalu memburunya (mengejar dan mengabadikannya_ red).

Kedua, jamaah yang memang fans berat Ozil yang tengah jumatan di Masjid Istiqlal namun tidak tahu kalau Ozil datang untuk shalat Jum'at. Kesempatan emas untuk bisa melihat dan mengabadikan idolanya itu pun tidak disia-siakan sekalipun harus berdesak-desakan. Beberapa di antaranya bahkan mengaku seperti mimpi di siang hari bisa bertemu Ozil.

Tipe ketiga, jamaah yang bukan peminat berat Ozil tapi tahu prestasi dan profil Ozil lalu ikut-ikutan jamaah lain memotret ataupun merekam Ozil.

Ketiga tipe jamaah itu menyatu, ditambah lagi dengan sejumlah awak media baik itu fotografer, blogger, kamerawan maupun videografer yang mendapat tugas dari atasannya untuk meliput Ozil di Istiqlal.

Alhasil, desak-desakan tak terhindar sejak awal kehadiran Ozil dari Pintu Al Fattah hingga menuju Bedug Istiqlal yang sarat akan nilai sejarah.

Sebagai pengingat, Bedug Istiqlal yang memiliki panjang 3 meter, berdiameter 2,7 meter, dan berat tiga ton serta kabarnya dibuat tahun 1972 itu bahan utamanya adalah kayu meranti merah berusia 300 tahun asal Kalimatan Timur.

Kondisi berdesak-desakan kembali terulang selepas Shalat Jum'at, tepatnya ketika Ozil ingin menyampaikan sepatah kata di depan mimbar.

Begitu antusiasnya respon positif publik, membuktikan kalau sosok Ozil sebagai pesohor dunia, ternyata memiliki masa penggemar yang luar biasa banyak di Tanah Air.


Dampak Positif
Lalu apa dampak positif kehadiran Ozil di Istiqlal? Jawabannya sudah tentu nama dan pesona salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara yang menjadi ikon masjid nasional ini semakin mendunia.

Kok bisa? Ya lihat saja berita seputar Ozil datang dan shalat Jum'at di masjid karya arsitek besar Indonesia, Fredrich Silaban, atas perintah Presiden Soekarno itu tersiar luas di sejumlah media online terutama (website dan weblog) serta elektronik (TV) berkat liputan langsung para pewarta tulis (jurnalis maupun blogger), fotografer, dan videografer. Bahkan sebelum Ozil datang alias rencana Ozil ke Istiqlal saja sudah ramai pemberitaannya.

Belum lagi unggahan para penggemar fanatiknya, warganet serta konten kreator berupa ragam konten (foto, teks, dan video) di bermacam media sosial (medsos) seperti Instagram, Twitter, Facebook atau Meta, YouTube, dan sejumlah WA/WAG. Semua itu kian menduniakan nama masjid berluas bangunan 24.200 meter persegi yang mampu menampung jamaah hingga 200.000 orang ini.

Berkat aneka berita dan unggahan tersebut,  pesona masjid yang dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar serta bermenara tunggal setinggi total 96,66 meter yang menjulang di sudut Selatan selasarnya ini pun semakin melangit.


TravelPlus
sendiri yang hadir meliput langsung, memprediksi kedatangan Ozil ke  masjid yang memiliki Terowongan Silaturahmi ke Gereja Katedral ini akan sangat berdampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) Indonesia, khususnya Jakarta.

Bisa jadi selepas Ozil ke Istiqlal, Jakarta bakal pula menjadi destinasi wisata kota dan religi dunia lantaran informasinya meluas sampai ke mancanegara. Ditambah lagi kondisi, atmosfer, dan wajah Jakarta saat ini memang bukan cuma aman dan nyaman, pun semakin menawan.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP