Ini Catatan Plus-Minus TravelPlus Terkait Parekraf Sepanjang 2021
Empat hari menjelang tutup tahun 2021, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dibantu beberapa deputinya memaparkan kinerjanya sepanjang tahun ini sekaligus Outlook Parekraf tahun depan dalam acara bertajuk "Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2021 yang digelar Biro Komunikasi (Birkom) Kemenparekraf/Baparekraf di Jakarta, tepatnya Senin (27/12) sore.
Seperti biasa diawali dengan berpantun, Sandiaga kemudian menyampaikan 6 poin utama Outlook Parekraf 2022 yaitu nilai devisa pariwisata, kontribusi PDB pariwisata, jumlah wisatawan mancanegara (wisman), jumlah pergerakan wisatawan nusantara (wisnus), nilai ekspor produk ekonomi kreatif (Ekraf), dan nilai tambah Ekraf.
Ke-6 poin tersebut sudah TravelPlus tulis dan sebarluaskan hari ini juga di laman TravelPlus Indonesia dengan judul "Kemenparekraf Targetkan Kunjungan Wisman Tahun Depan 1,8 Juta - 3,6 Juta".
Informasi amat penting tersebut bahkan terlebih dulu TravelPlus tulis dan unggah di media sosial (medsos) yaitu akun Instagram (IG) saya Adji TravelPlus @adjitropis, kemudian di-posting juga di @travelplusindonesia, dan Meta/FB Adji Kembara Tropis serta Twitter @TravelPlusIndo.
Kenapa? Karena menulis dan menyebarluaskan informasi lewat medsos itu jauh lebih cepat, praktis, dan luas pemirsanya (pembaca/penontonnya).
Cara itu sudah TravelPlus lakukan sejak medsos hadir terutama FB, Twitter, IG kemudian TikTok lalu kini yang semakin digemari publik/warganet adalah Reels, saluran video produknya IG untuk melangitkan segala informasi terkait kepariwisataan termasuk ekraf di dalamnya, kebudayaan, lingkungan hidup dan kehutanan (termasuk konservasi nilai dan cagar budaya serta alam) serta sektor-sektor terkait.
Tak cuma itu, link tulisan dan unggahannya pun saya sebarluaskan ke pihak-pihak terkait via WA, WAG, Telegram Group dengan sederet Tagar (#) yang relevan agar kian melangit.
Di JPAT 2021, Sandiaga juga mengutarakan perihal jumlah tenaga kerja (tenker) pariwisata, jumlah tenker Ekraf, dan peringkat Travel & Tourism Competitive Index (TTCI).
Dia menyebut target jumlah tenker pariwisata 2022 sebesar 14,7 juta orang, naik sedikit dibanding estimasi target tahun ini, 14,3 juta orang. Sedangkan target tenker Ekraf 2022 sebanyak 20,58 juta orang, juga naik daripada target estimasi tahun ini yaitu 19,83.
Papa online satu ini tak lupa membeberkan realisasi investasi pariwisata sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 14,30 Triliun, terdiri atas penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 2,94 Triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 11,96 Triliun.
Berikutnya, dia menjelaskan realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sektor Parekraf tahun 2021 serta program strategis Kemenparekraf 2021 yang terdiri atas 3 G (Gercep, Geber & Gaspol).
Menurutnya ada 6 program Gercep yang sudah dilakukan Kemenparekraf sepanjang 2021 yaitu bantuan insentif pemerintah (BIP), bantuan pemerintah bagi usaha pariwisata (BPUP), bantuan PEN film, bantuan PEN BBI, reaktivasi industri pariwisata dan fasilitas nakes serta sertifikasi CHSE.
Selain itu ada percepatan pembangunan destinasi pariwisata super prioritas dan pengembangan kabupaten/kota (KaTa) Kreatif Indonesia yang terdiri atas kegiatan uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) di 5 KaTa, penetapan 21 KaTa Kreatif, dan workshop peningkatan & inovasi di 25 KaTa.
Ada pula Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 yang dilakukan di 16 Kota Kreatif dan Santri Digitalpreneur Indonesia yaitu sebuah platform edukasi yang dituju kepada para santri agar dapat mengakses dengan mudah pelatihan online untuk meningkatkan skill, baik secara teknis maupun non teknis dalam bidang digital dan kreatif.
Kata Sandiaga pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada para santri sebanyak 24x pertemuan yang diikuti 565 peserta, terdiri atas 150 peserta 2D animasi, 221 peserta 3D animasi, dan 194 peserta creative audio production.
Selanjutnya, Sandi juga menyampaikan sederet program strategis lainnya yaitu sumber daya dan kelembagaan, destinasi dan infrastruktur, pemasaran 2022, ekonomi digital dan produk kreatif, serta program strategis produk wisata dan penyelenggaraan event.
Untuk program strategis produk wisata dan penyelenggaraan event, TravelPlus juga sudah membuat tulisannya yang bertajuk "Mice & Sport Tourism Berskala Dunia, Jadi Sumber Pemasok Wisman Tahun Depan".
Tulisan tersebut tayang di laman TravelPlus Indonesia dan di ragam medsos sebagaimana tersebut di atas.
Saat mengikuti JPAT 2021 secara online, TravelPlus tak lupa menyampaikan selamat buat Menparekraf Sandiaga atas kinerjanya sepanjang tahun ini sekaligus mendoakan semoga semua target yang ingin dicapai tahun depan terwujud.
Plus-Minus
Masih di kolom chat Zoom tersebut, TravelPlus menambahkan, kendati begitu berdasarkan amatan sepanjang tahun ini, ada catatan plus-minus terkait kinerja Menparekraf Sandiaga.
Sesuai judul tulisan ini, catatan plus-minus TravelPlus terkait Parekraf itu antara lain, didukung usia yang terbilang masih muda dan ditambah stamina prima, Sandiaga memang terlihat sangat siap, menikmati (enjoy) pekerjaannya sebagai Menparekraf, dan super aktif. Saya melihatnya, dia termasuk salah satu menteri yang sepertinya tak ada lelahnya.
Buktinya sederet kegiatan Parekraf didatanginya langsung. Sejumlah desa wisata, KaTa kreatif, kota kreatif, pesantren, destinasi prioritas dan super prioritas serta kawasan ekonomi khusus (KEK) juga dikunjungi langsung dengan tim medsos-nya, sejumlah awak Birkom, dan beberapa media.
Di satu sisi apa yang dilakukan Sandiaga itu memang bagus dalam artian bernilai plus. Tapi disisi lain, justru menimbulkan beberapa catatan minus antara lain meninggalkan kesan Sandi ingin tampil yang terdepan sebagai orang nomor satu di Kemenparekraf, namanya harus yang terpampang di ragam media baik media online, elektronik maupun medsos, terlebih dia memiliki tim medsos sendiri.
Lantaran terlalu sering mengunjungi langsung sejumlah kegiatan dan kota/kabupaten sebagaimana tersebut di atas, membuahkan kesan dia enggan diwakili oleh Wamenparekraf atau deputi/staf ahlinya. Alhasil sepak terjang/kinerja Wamenparekraf dan para deputinya termasuk beberapa direkturnya, boleh dibilang kurang terdengar (lemah gemanya).
Semangat Sandiaga yang luar biasa itu, jelas amat positif tapi justru menimbulkan kabar lain bahwa apa yang dilakukannya itu sekaligus sebagai kendaraan untuk menaikkan elektabilitasnya menuju Rl-1.
Saking sering/getolnya, ada yang sampai curiga, jangan-jangan itu "kampanye terselubung". Entah benar atau tidak, Sandiaga-lah yang tahu dan dia berhak menjawab atau tidak tudingan itu.
Ada pula yang beranggapan, Sandiaga amat bersemangat mengunjungi kegiatan ini-itu, daerah/destinasi ini-itu karena sekaligus untuk mengisi konten ragam medsos-nya.
Sebagai penutup sekaligus menjadi harapan TravelPlus, ke depan semestinya Sandiaga dan jajarannya juga harus lebih berkolaborasi, terutama melibatkan peran jurnalis/blogger sekaligus pegiat medsos yang terbukti kreatif dan produktif, yang selama ini sudah loyal membuat dan menyebarluaskan segala macam informasi terkait Parekraf.
Supaya apa? Ya agar informasi yang di dapat publik/masyarakat/warganet, kian berwarna/beragam/variatif/ sehingga lebih menarik dan melangit.
Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia)
Foto: adji & dok.birkom kemenparekraf
0 komentar:
Posting Komentar