Mau Lihat Paras Kota Batu dari Udara? Yuk Tandem Paralayang Berdua
Kota Batu hari ini berusia 20 tahun (17 Oktober 2001 - 17 Oktober Oktober 2021). Untuk melihat pesona paras terkininya lewat udara, pilihannya antara lain dengan terbang tandem paralayang atau paragliding berdua.
Berdua dengan siapa? Pastinya bukan dengan saya, melainkan dengan pilot paralayang Kota Batu yang profesional dan sarat pengalaman.
Dijamin dengan terbang tandem paralayang bersama pilot andal tersebut, Anda bakal mendapatkan pengalaman dan atmosfer baru sekaligus memacu adrenalin sambil menikmati pesona wajah Kota Batu.
Anda tertarik dan tertantang ingin mencobanya? Nah, sebagai kado kecil buat Kota Batu yang hari ini berulang tahun, saya dari TravelPlus Indonesia @adjitropis menyuguhkan tulisan ini, khusus untuk Anda yang ingin menikmati wajah Kota Wisata Batu dari udara dengan terbang tandem paralayang.
Lokasi paralayang-nya di Gunung Banyak, tepatnya di Desa Songgokerto, Kecamatan Batu. Cuma sekitar 15 menit berkendara mobil dari pusat Kota Batu (Alun-alun).
"Benar banget, dengan tandem paralayang, kita bisa melihat Kota Batu dari atas secara keseluruhan," ungkap Roni Pratama salah seorang pilot paralayang asli dari Kota Batu kepada TravelPlus, Minggu (17/10/2021).
Kata pria yang sudah berpengalaman 5 tahun sebagai pilot tandem paralayang dan 10 tahun untuk total ber-paralayang, harga untuk ikut tandem paralayang di Kota Batu Rp 400 ribu per orang, baik untuk wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara.
"Durasi tandemnya kurang lebih 15 menit," jelasnya.
Tamu bisa datang ke lokasi paralayang setiap hari mulai jam 8 pagi sampai 5 sore. "Kalo hari jumat kita buka jam 1 siang sampai 5 sore," terangnya.
Tamu yang datang dari Jakarta, paling praktis dan cepat ke lokasi paralayang Kota Batu dengan naik pesawat dari Jakarta tujuan Bandara Abdul Saleh Malang. Selanjutnya bisa menyewa mobil travel atau naik taksi ke lokasi.
Syarat tamu yang ingin tandem paralayang, berat badannya maksimal 90 Kg. "Itu aja syaratnya, dan boleh siapapun laki-laki ataupun perempuan," ujarnya.
Selain tandem, tamu yang tertarik untuk bisa terbang paralayang sendiri (non tandem), bisa mengikuti kursus/sekolah paralayang.
"Lama kursus atau sekolah paralayang sampai lulus, itu tergantung siswanya dan biayanya bisa dibicarakan dengan instrukturnya," ungkap Roni lagi.
Selepas tandem paralayang, lanjutnya, tamu bisa berkunjung ke sejumlah objek wisata yang ada di Kota Batu.
"Sebelum PPKM, biasanya tamu bisa ke Omah Kayu atau ke Taman Kelinci yang dekat dengan Gunung Banyak yang menjadi lokasi paralayang di Kota Batu," pungkas Roni.
Puas menikmati Kota Batu dari udara, Anda bisa melanjutkan ke ragam objek wisata lain sesuai selera.
Kalau suka berwisata alam, pilihannya antara lain wisata gua di Cangar dan Tlekung atau ke Air Terjun Coban Rais dan Pemandian Air Panas Songgoriti.
Ingin ber-agrowisata, bisa ke Arboretum Sumber Brantas (mata air Sungai Brantas) atau ke Kusuma Agrowisata yang menawarkan perkebunan apel, stroberi, jambu, dan jeruk, serta tempat outbound.
Mau berkemah, bisa ke Taman Hutan Raya Raden Soerjo dan Gunung Panderman.
Kalau ingin berwisata rekreasi dan pendidikan, pilihannya antara lain Batu Secret Zoo, Batu Night Spectacular, Batu Wonderland, Eco Green Park, Predator Fun Park, Wisata Edukasi Susu Batu, Museum Angkut, Museum Satwa, Kampoeng Kidz, dan atau ke The Bagong Adventure Museum Tubuh.
Namun sebaiknya sebelum ke objek-objek tersebut, Anda cek terlebih dulu apakah sudah dibuka untuk kunjungan wisata atau belum karena terkait pandemi.
Sebelum pulang ke kota asal, luangkan waktu untuk berwisata belanja, kuliner, dan oleh-oleh khas Kota Batu.
Lokasi ngeborong-nya antara lain di beberapa pusat perbelanjaan modern, pasar tradisional seperti Pasar Batu dan Pasar Apung Nusantara atau ke kampung batik tematik seperti batik jumput di Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu dan batik batu di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo.
Pilihan kulinernya antara lain ketan khas Batu, sate kelinci, sego bancakan, lalap ikan wader, minuman es krim milco, angsle, dan susu segarnya.
Sementara oleh-oleh khasnya antara lain berbagai produk apel seperti sari apel, jenang/dodol apel, cuka apel dan keripik apel serta aneka keripik singkong dan kentang.
Lewat tulisan ini, TravelPlus mengucapkan selamat ultah ke-20 buat Kota Wisata Batu, semoga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf)-nya semakin mendunia.
Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: dok.pri Roni Pratama & @paralayang_kotawisatabatu
0 komentar:
Posting Komentar