Ekraf Kalsel Tak Hanya Intan, Ini Produk Lainnya yang Wajib Masuk Daftar Belanja Anda
Menyebut daya tarik wisata Kalimantan Selatan (Kalsel), mungkin yang terlintas dibenak banyak orang di antaranya pasar terapung di Kota Banjarmasin dan Lok Baintan di Kabupaten Banjar serta arung jeram bambu (bamboo rafting) di Sungai Amandit, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tapi kalau bicara produk ekonomi kreatif (ekraf)-nya, sudah tentu perhiasan intan.
Kenapa intan? Ya karena salah satu kota di Kalsel yaitu Martapura merupakan kota penghasil intan terbesar di Indonesia. Sejak zadul, Ibu Kota Kabupaten Banjar ini memang penghasil intan berkualitas tinggi sampai mendapat predikat Kota Intan.
Destinasi wisata belanja intan Martapura ada di pusat kota, tepatnya di Pasar Intan Martapura atau dikenal sebagai “Pasar Batuah”.
Di pasar tersebut, sejak1970-an dibangun los pasar intan untuk menampung para penjual dan perajin batu permata. Pada pertengahan 1990-an, dibangun pula kompleks pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS) untuk melengkapi los-los permata yang sudah sebelumnya.
CBS dibangun di lokasi alun-alun kota. Di depannya ada monumen besar berupa pilar yang berdiri tegak menjulang dengan tulisan kaligrafi indah sebagai tanda masyarakat Banjar itu religius.
Maklum selain berjuluk Kota Intan, Martapura juga dikenal juga sebagai “Kota Santri” dan “Serambi Mekkah”-nya Kalsel.
Deretan toko yang menjajakan batu permata dan aneka cinderamata ada di lantai satu CBS. Di lantai dua merupakan deretan kios tempat workshop pembuatan perhiasan.
Di lantai satu, Anda bisa membeli beraneka perhiasan dari aneka batu mulia termasuk intan tentunya seperti cincin, kalung, gelang, anting, bros, dan lainnya.
Harganya jelas bervariasi. Khusus intan, jutaan hingga puluhan juta tergantung kualitas dan berat intan tersebut.
CBS yang berada di tepi Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Banjar, lokasinya mudah dijangkau. Cuma butuh waktu setengah jam dari Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor. Kalau dari Banjarmasin yang berjuluk Kota Seribu Sungai, waktu tempuhnya sekitar satu jam dengan berkendara.
Kalau ingin melihat proses pendulangan intan, Anda bisa pergi ke Desa Cempaka. Di desa ini Anda dapat menyaksikan orang-orang bekerja dengan peralatan sederhana mencari dan memilah-milah bebatuan intan kasar yang masih bercampur pasir dan lumpur.
Sebenarnya, selain perhiasan intan masih ada sejumlah produk ekraf Kalsel.
Nah, sehari menjelang Hari Jadi ke-71 Provinsi Kalsel (14 Agustus 1950 - 14 Agustus 2021), TravelPlus Indonesia @adjitropis sengaja menyuguhkan tulisan aneka produk Ekraf Kalsel selain perhiasan intan sebagai kado kecil.
Siapa tahu informasi ini bermanfaat buat Anda yang punya rencana berwisata belanja ke provinsi ber-Ibu Kota Banjarmasin ini, selepas PPKM.
Berdasarkan amatan langsung ditambah data dari berbagai sumber, TravelPlus mencatat sekurangnya ada 8 produk ekraf Kalsel lainnya yang juga wajib masuk daftar wisata belanja Anda.
Ke-8 produk ekraf Kalsel tersebut yaitu kain sasirangan, anyaman purun, lampit amuntai, sulam airguci atau arguci, tenun Pagatan khas Tanbu, gelang kerang khas banjar, panting, dan tentunya kuliner/panganan khas Banjar.
Sasirangan merupakan wastra atau kain khas Kalsel yang memiliki corak beragam. Harganya cukup terjangkau dari Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu per meternya.
Anyaman Purun khas Kalsel ada dua macam yaitu anyaman Banjar dan Dayak. Kalau anyaman Banjar lebih menonjolkan motif hiasan seperti belah ketupat, gigi haruan, daun melancar, tapak catur, saluang mudik, bintang berhamburan, dan pancaran walu. Sedangkan anyaman Dayak menggunakan serat rotan dan bambu.
Selain tas, jenis produk darai anyaman purun yang bisa Anda beli adalah antara lain keranjang belanjaan dan kipas. Harganya pun bervariasi tergantung ukuran dan dan lainnya mulai Rp 10 ribu - Rp 1 jutaan.
Lampit Amuntai adalah tikar buatan pengrajin khas kota Amuntai, Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Utara. Kerajinan satu ini kerap diborong wisatawan lokal maupun nusantara bahkan mancanegara untuk difungsikan sebagai dekorasi ruangan. Harganya mulai Rp 50 ribu.
Sulam arguci atau airguci adalah kerajinan khas masyarakat Banjar berupa sulaman pada kain yang dihiasi payet (hiasan berkilap), manik-manik, dan aksesori lainnya.
Anda bisa datang ke sentra perajinnya di Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka Banjarbaru, Kabupaten Banjar.
Tenun Pagatan adalah kain tenun khas masyarakat bugis Pagatan buatan perajin lokal dari Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).
Selain sebagai kain ataupun sarung, tenun yang pengerjaan sangat rumit dengan menggunakan alat penenun dari kayu dan hanya bisa diolah menggunakan benang sutera ini bisa dijadikan baju, selendang, dan lainnya.
Gelang kerang khas banjar adalah gelang tangan yang terbuat dari kerang dengantali pengikat berupa neylon elastis. Warnanya ada bermacam dengan rakitan motif padar. Ketebalan kerangnya 1'5 Cm dan ketinggiannya 2 Cm.
Gelang kerang yang cantik ini sangat disukai kaum hawa tentunya untuk dikenakan dan diserasikan dengan baju ataupun gaun.
Panting adalah salah satu alat musik petik tradisional Kalsel yang terbuat dari kayu nangka dan memiliki bentuk seperti mandolin dan gitar namun lebih ramping.
Di laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pada bagian tubuh panting terdapat lubang kecil untuk resonansi suara sedangkan bagian bawahnya ditutupi oleh kulit binatang.
Panting hanya memiliki empat buah dawai dan biasanya diukir dengan ukiran khas banjar. Alat musik panting biasanya tidak dimainkan sendirian melainkan bersamaan dengan alat musik lain, dan disebut dengan musik panting. Harga satu panting bervariasi mulai Rp 750 ribu sampai jutaan.
Aneka kuliner jenis panganan/camilan khas Kalsel yang wajib Anda borong untuk buah tangan antara lain wadai rangai, dodol Kandangan, amplang, cincin talipuk, bolu, kue roko, brownies labu, apam batil, kue rangai, amparan tatak, sambal acan, dan ipau (pizza ala Banjar).
Sementara itu ragam masakan khas Bumi Lambung Mangkurat yang wajib Anda santap antara lain Soto Banjar, Ketupat Kandangan, Lontong Orari, Nasi Itik Gambut, Bubur Baayak, Manday, Gangan Asam atau Sayur Asam, Gangan Humbut, Laksa, Kalangkala, Iwak Pakasam/Iwak Basamu atau ikan yang diawetkan, Sate Tulang, Sayur Kambang Tigarun, dan Cacapan Asam.
Satu lagi, jaring alias jengkol sebagai camilan. Jengkol yang dijadikan camilan biasanya disantap dengan cara dicocol bersama lalaan atau sambal khas berbahan santan.
Salah satu rumah makan legendaris yang menjual jengkol khas Banjar adalah Kedai Jengkol Hj. Fatimah di Jalan Dahlia II No. 48, Telawang, Banjarmasin Barat.
Itulah daftar produk ekraf dari provinsi yang ber-motto "Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing" atau dalam Bahasa Banjar-nya berarti "Tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir" ini. Siapa tahu beberapa di antaranya, tertarik Anda borong, icip-icip, dan santap.
Sekali lagi, TravelPlus mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun ke-71 untuk Provinsi Kalsel yang kini dipimpin Sahbirin Noor-Muhiddin sebagai Gubernur dan Wagub, semoga sektor pariwisata, ekraf, dan budaya serta kawasan konservasi alamnya semakin maju, tetap lestari, dan semakin mensejahterakan warganya.
Teks & foto: Adji TravelPlus @adjitropis
0 komentar:
Posting Komentar