. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 29 Maret 2021

Gunung-gunung Ini Ikut Terdongkrak Namanya Setelah Muncul di Film


Indonesia termasuk salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia. Tercatat ada 127 gunung api aktifnya, beberapa di antaranya merupakan gunung populer yang ramai diminati para pemburu atap bumi dari dalam dan luar negeri. 

Masing-masing gunung memiliki karakter, keindahan alam, dan keunikan budaya serta kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitarnya, termasuk sisi legendanya yang menarik untuk disuguhkan dalam format film layar lebar.

Amatan TravelPlus Indonesia, ig: @adjitropis, tiktok: @FaktaWisatsa.id, ditambah data dari berbagai sumber, ada beberapa gunung di Tanah Air yang namanya semakin melambung setelah muncul dalam film panjang yang tayang di bioskop.

Pertama, Gunung Semeru yang berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Tak bisa dipungkiri lewat film 5 cm, nama gunung api aktif di Jawa Timur ini semakin melangit, sekalipun sempat membuahkan ada pro dan kontra.

Film ber-genre drama yang disutradarai Rizal Mantovani dan dibintangi Fedi Nuril, Herjunot Ali, Raline Shah, Pevita Pearce, Denny Sumargo, dan Saykoji ini
menyuguhkan kisah perjuangan sahabat dalam pendakian Gunung Semeru dan keindahan alamnya.

Berkat film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama dan dirilis pada 12 Desember 2012, gunung tertinggi di Jawa alias atapnya Jawa dengan Mahameru sebagai puncaknya ini semakin diminati pendaki.

Sampai saat ini, gunung yang berada di kawasan konservasi berstatus taman nasional ini, masih masuk dalam daftar gunung populer di Tanah Air.

Kedua, Gunung Bromo (2.329 Mdpl). Popularitas gunung yang masih satu kawasan taman nasional dengan Gunung Semeru ini juga juga semakin terdongkrak berkat film Pasir Berbisik.

Film yang disutradarai Nan Achnas serta dibintangi Dian Sastrowardoyo, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, dan Didi Petet ini menawarkan keindahan Bromo dengan lautan pasirnya.

Terlebih film produksi tahun 2001 meraih berbagai penghargaan antara lain Best Cinematography Award, Best Sound Award dan Jury's Special Award For Most Promising Director untuk Festival Film Asia Pacific 2001,
Festival Film Asiatique Deauville 2002 - Dian Sastrowardoyo memenangkan Artis Wanita Terbaik, Festival Film Antarabangsa Singapura ke-15- Dian Sastrowardoyo memenangkan Artis Wanita Terbaik, serta di Festival Film Indonesia 2004 meraih nominasi di 8 kategori antara lain yaitu Film Terbaik dan Aktris Terbaik (Dian Sastrowardoyo dan Christine Hakim)

Ketiga, Gunung Rinjani (3.726 Mdpl). Gunung api aktif yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini juga semakin melejit kesohorannya berkat dua film Indonesia, judulnya Romeo+Rinjani (2015) dan Leher Angsa (2013).

Romeo+Rinjani adalah film drama petualangan Indonesia yang dirilis pada 2015 yang menggunakan latar Gunung Rinjani, Bali, dan Jakarta.

Film produksi Starvision Plus yang disutradarai Fajar Bustomi dan dibintangi Deva Mahenra sebagai Romeo, Alexa Key sebagai Sharon, dan Kimberly Ryder sebagai Raline ini sukses masuk daftar box office selama semester pertama tahun 2015.

Sesuai judulnya, Romeo+Rinjani menyajikan pesona Gunung Rinjani yang disebut-sebut sebagai salahnsatu gunung aktif tercantik di Indonesia.

Sementara itu Leher Angsa merupakan film drama Indonesia tahun 2013, produksi Alenia Pictures yang disutradarai oleh Ari Sihasale.

Film cerita anak yang dibintangi Lukman Sardi, Alexandra Gottardo, Bintang Panglima, Ringgo Agus Rahman, dan Teuku Rifnu Wikana ini menyuguhkan pemandangan nam indah. Lokasi syutingnya antara lain di kampung Sembilun, kaki Gunung Rinjani.

Hampir sepanjang film, pemandangan menawan dihadirkan sebagai latar cerita film ini.

Ada sungai jernih yang mengalir, Gunung Rinjani yang elok, dan hamparan sawah. Semuanya memanjakan mata penonton dan tentu membuat orang ingin datang ke Rinjani.

Keempat, Gunung Jayawijaya.
Berkat film Denias, Senandung di Atas Awan yang disutradari oleh John de Rantau dan diproduksi pada tahun 2006 ini turut memperkenalkan keindahan Papua, terutama di kawasan Pegunungan Jayawijaya di Wamena.

Film yang dibintangi Albert Thom Joshua Fakdawer, Ryan Stevano William Manoby, Ari Sihasale, Nia Zulkarnaen, dan Marcella Zalianty ini sebagian besar lokasi syuting bertempat di daerah kerja PT Freeport Indonesia sebuah perusahaan tambang asing yang bergerak di bidang pertambangan tembaga dan emas di Papua, tepatnya di kawasan pegunungan Wamena serta di Kota Timika dan Kuala Kencana.

Sejumlah penghargaan disabet film ini antara lain Festival Film Indonesia 2006 kategori Pemeran Pria Terbaik untuk Albert Fakdawer, Skenario Asli Terbaik (Monty Tiwa), dan
Tata Sinematografi Terbaik (Yudi Datau). Film ini juga berhasil masuk panitia seleksi Piala Oscar tahun 2008 untuk kategori film asing.

Kelima, Gunung Ijen (2.799 Mdpl).
Lewat Magic Hour, film drama komedi Indonesia produksi Screenplay Films yang dirilis 13 Agustus 2015 ini turut melambungkan Gunung Ijen yang berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Lantaran film yang disutradarai Asep Kusdinar dan menceritakan kisah cinta antara Dimas (Dimas Anggara), Raina (Michelle Zudith), Toby (Rizky Nazar) dan Gweny (Nadya A. Pramudita) ini    juga menyuguhkan panorama khas gunung yang berdanau kawah tersebut.

Keenam, Gunung Arjuna (3.339 Mdpl).
Nama gunung berapi kerucut di Jawa Timur, yang secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan ini ikut melambung namanya lewat film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang mengambil lokasi syuting di Kaliandra Eco Resort, berlatar belakang Gunung Arjuna.

Film yang disutradarai Sunil Soraya dan diproduseri Ram Soraya ini diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Buya Hamka.

Film yang berlatar tahun 1930-an ini dibintangi Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahardian ini menyabet berbagai penghargaan Indonesian Choice Awards 2014 Movie of The Year kategori Actress of The Year untuk Pevita Pearce, Festival Film Bandung 2014 kategori Pemeran Utama Pria Terpuji Herjunot Ali (bersama Ikranagara dalam Sang Kiai) dan Pemeran Utama Wanita Terpuji Pevita Pearce.


Ketujuh, 7 puncak tertinggi atau seven summits Indonesia.

Lewat film Negeri Dongeng, nama 7 puncak tertinggi atau seven summits Indonesia ikut mengangkasa.

Film berdurasi 90 menit yang diproduksi Aksa 7 dan disutradarai Anggi Frisca ini menyuguhkan  pendakian ke sevent summits-nya Indonesia yaitu Gunung Kerinci (Sumatera) November 2014, Gunung Semeru (Jawa) Desember 2014, Gunung Rinjani (Lombok-NTB) Januari 2015, Bukit Raya (Kalimantan) Februari 2015, Gunung Rantemario (Sulawesi) Mei 2015, Gunung Binaiya (Pulau Seram-Maluku) November 2015, dan pendakian ke Gunung Cartenz (4.884 Mdpl) di Papua yang termasuk dalam seven summits dunia pada April 2016.

Film ini dibintangi antara lain Nadine Chandrawinata yang pernah menyandang gelar Puteri Indonesia 2005.

Itulah sederet gunung di Tanah Air yang turut terpublikasi keindahannya lewat beragam judul film di atas sehingga namanya ikut terdongkrak dan membuat orang tertarik untuk datang, minimal jadi tahu.

Tulisan ini TravelPlus Indonesia, ig: @adjitropis, tiktok: @FaktaWisata.id suguhkan dalam rangka turut menyemarakkan Hari Film Nasional yang diperingati setiap tanggal 30 Maret.

Semoga saja semakin banyak pihak terkait termasuk para sineas yang tertarik membuat film berlatar gunung di Tanah Air, baik itu gunung aktif populer maupun tidak aktif dan kurang populer.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Gunung ijen, Kawah Ijen, Semeru, Bromo & Gunung Rinjani (foto: adji & @gunungrinjani_nationalpark)
2. Pemutaran perdana film Negeri Dongeng (foto: adji & @nadinelist)


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP