Begini Cara TravelPlus Gaungkan Ragam Pesona di Hari Puisi Sedunia
Selain Hari Hutan Internasional atau International Day of Forests, setiap tanggal 21 Maret juga diperingati sebagai Hari Puisi Sedunia atau World Poetry Day.
Spesial Hari Puisi Sedunia tahun ini, TravelPlus Indonesia @adjitropis selain membuat tulisan ini, pun melantunkan lagu bertajuk "Cukup Sebening Telaga".
Begini liriknya:
"... Cukup sebening telaga
Cukup setaman bunga
Asalkan setia
Asalkan tetap bersama
Tak perlu cinta sedalam samudera
Tak butuh kasih seluas angkasa
Yang, ku mau kau di sini temaniku hingga nanti…
Tak perlu sayang sebesar gunung
Tak butuh peduli sedalam palung
Yang, ku ingin kau di sini dampingiku sampai nanti…
Cukup sebukit savanna
Cukup sekebun buah
Asalkan percaya
Tak tanam benih prasangka.."
Lagu tersebut semula adalah rangkaian puisi berjudul sama, yang kemudian diramu menjadi lagu.
Sejak zadul (zaman dulu) TravelPlus memang sudah melakukan hal itu, meracik puisi sederhana karya sendiri dari hasil pengalaman maupun pengamatan serta kisah/cerita orang lain, lalu dicari nada atau notasinya hingga menjadi lagu beragam tema seperti keindahan alam, cinta, budaya, religi, bencana, dan lainnya.
Lagu tersebut kemudian direkam dan dijadikan suara latar atau backsound video yang TravelPlus rekam sendiri. Lokasi video tersebut di Situ Gintung.
Situ Gintung merupakan danau kecil atau telaga buatan yang terletak di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Lokasinya berada di sebelah Barat Daya kota Jakarta. Danau seluas 21,4 ha (2008) ini telah berubah fungsi, dimanfaatkan sebagai tempat wisata atau rekreasi seperti memancing, jogging, canoeing, dan lainnya.
Video tersebut kemudian TravelPlus unggah di akun Tiktok @FaktaWisata.id, selanjutnya dibagikan ke akun IG @adjitropis dengan menyertakan sejumlah tagar terkait.
Sebelumnya, cara itu pun TravelPlus lakukan saat mengucapkan Hari Hutan Internasional 2021.
Seperti itulah gaya/cara/konsep/karakter/ciri khas TravelPlus dalam menggaungkan (mempromosikan) ragam pesona (daya tarik) Indonesia, baik itu keindahan alam, destinasi wisata, kawasan konservasi, cagar/nilai budaya, sejarah, religi, ekraf (kuliner, keranjinan tangan, fotografi, film, seni pertunjukkan, seni tari, dan lainnya).
Tak cukup lewat tulisan dan foto di media cetak (majalah & koran), media online (weblog & website), pun media sosial kekinian (IG & Tiktok) berupa video dengan latar suara lagu ciptaan sendiri baik dari puisi atau non puisi maupun lagu karya musisi lain.
Kenapa? Ya biar variatif, tidak monoton, dan tidak bikin bete (jenuh). Ya supaya daya kreativitas terus mengalir, tidak mandek di satu sisi/tempat/wadah kreatif.
Sebagai informasi pengingat, Hari Puisi Sedunia (HPS) diperingati setiap 21 Maret berdasarkan resolusi UNESCO atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1999.
UNESCO pertama kali mengadopsi 21 Maret sebagai HPS dalam Konferensi Umum ke-30 di Paris pada 1999 karena puisi dinilai mempunyai kemampuan unik dalam menangkap semangat kreatif dari pikiran manusia.
Salah satu tujuan utama HPS sebagaimana dijelaskan UNESCO di lamannya adalah untuk mendukung keberagaman bahasa melalui ekspresi puitis.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: tangkapan layar dari video "Cukup Sebening" Telaga di tiktok @FaktaWisata.id & weblog pujanggapengembara.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar