Tiga Kombinasi Bidik ini, Bikin Pameran Karya Fotografi Seni Pertunjukan Iha Lesmana Nyentrik
Pameran foto di indoor itu sudah biasa, tapi kalau di outdoor atau alam terbuka tepatnya di taman kota, ditambah dikawinkan dengan edukasi kamera dan seni pertunjukan, sepertinya itu tidak biasa alias nyentrik.
Itulah 3 kombinasi yang berhasil disuguhkan Tritangtu selaku event organizer lewat acara BIDIK dengan tema "Bandung Boga Carita" selama 2 hari di Teras Cikapundung BBWS Citarum yang merupakan kawasan edukasi di Kota Bandung, Jawa Barat, (19-20/9).
Bidik Bandung Boga Carita bukan hanya Pameran Karya Fotografi Seni Pertunjukan Iha Lesmana, melainkan juga penampilan lintas seniman.
Lha Lesmana (66th) memang tidak sendirian dalam pameran ini. Dia berkolaborasi dengan Coaching Clinic Kamera Lubang Jarum bersama Ray Bachtiar dan Rony Syahron Fajar.
Ada 125 foto yang memanjakan mata penikmat seni fotografi di pameran yang digelar sekaligus untuk memeriahkan perayaan hari jadi kota Bandung yang ke 210 ini.
Karya-karya foto pertunjukan itu merupakan hasil dedikasikan Iha Lesmana selama 45 tahun berkarya di bidang fotografi.
Karya foto yang dipamerkan didominasi beberapa foto dari berbagai pertunjukan lintas bidang seni.
Meskipun di taman kota, penempatan masing-masing foto yang ditampilkan justru terlihat keestetikanya. Ada yang digantung di ranting dan diletakkan di batang pohon, juga di bebatuan taman hingga membuahkan sebuah pemandangan yang bukan hanya indah pun nyeni.
Penampilan foto-foto itu diracik tim artistik kawan-kawan seniman dari Barak Teater dan Teater Lima Wajah.
Penikmat fotografi bukan hanya dimanjakan foto-foto menarik, pun bisa melihat dan mendengar suguhan seni pertunjukan. Inilah yang bikin pameran yang berlangsung di era tatanan baru, masih dalam pandemi Covid-19 ini, nyentrik, beda dengan pameran foto kebanyakan.
Pemaren ini dibuka dengan penampilan grup Anak Wayang Percussion, lalu disambung tarian dari tradisi Sunda kontemporer dan kolaborasi Pantomim.
Sementara itu, disela-sela pameran yang berlangsung dengan standar protokoler penanganan Covid-19 ini pengunjung juga terlihat begitu antusias mengikuti workshop kamera lubang jarum dari para apresiator yang sampaikan Rony Syahron Fajar beserta tim.
Tak cuma itu, saat momen apresiasi karya diiringi suguhan penampilan Indonesian Guitar Community (IGC) dan musik tradisi dari KASADA yang membawa harmoni atmosfer tempat pertunjukan semakin semarak.
Panji Sakti dari Komuji menutup pameran di hari pertama beserta hasil karya dari kamera lubang jarum.
Menurut Dodi Kiwari sebagai penggagas acara ini beserta team dari Tritangtu, sesuai judulnya pameran foto satu ini memang mengedepankan kolaborasi sebagai modal berkegiatan.
“Kebersamaan dan kebahagiaan adalah bekal kami menjalani kegiatan ini. Tak melulu harus terbawa lesu oleh situasi saat ini semangat berkarya adalah kewajiban seniman yang harus dibiaskan ke halayak luas,” ungkap Dodi ke sejumlah media seraya berharap pameran ini menjadi titik terang dan geliat semangat baru untuk kembali bangkit berkarya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. dodi kiwari & panitia pameran.
0 komentar:
Posting Komentar