. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 02 September 2020

Dua Kucing Kuwuk ini Diserahkan Warga Desa Puangaja Sibolangit ke BBKSDA Sumut


Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut) menerima Kucing Kuwuk (Prionailurus bengalensis) dari warga.

Penyerahan dua ekor Kucing Kuwuk tersebut berlangsung di Taman Wisata Alam (TWS) Sibolangit, Selasa (1/9/2020) dan informasinya disebarluaskan antara lain via akun Instagram (IG) @twa_sibolangit.

Kedua Kucing Kuwuk berjenis kelamin jantan tersebut diserahkan warga Desa Puangaja Sibolangit yang bernama Ngikut Kata Tarigan kepada Balai  BKSDA Sumut yang diterima langsung Petugas Medis Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Sibolangit, Zakia Sheila Faradilla, S.KH.

Penyerahan disaksikan oleh Suranta Gurusinga (penduduk Desa Sibolangit), Kepala Resort CA/TWA Sibolangit Samuel Siahaan, SP dan Perawat Satwa Rodiah dan Mahasiswa PKL IPB Ahmad.

Menurut Ngikut Kata Tarigan, dia menemukan kedua satwa tersebut di pinggir ladang sawit yang ditinggal induknya.

Kemudian dia segera menyelamatkan kedua satwa tersebut supaya tidak dimangsa satwa lain dan keberadaan masyarakat yang lalu-lalang di ladang.

Setelah diberi tahu Suranta Tarigan  bahwa satwa tersebut merupakan jenis yang dilindungi undang-undang, dan menyarankan Ngikut Kata Tarigan  agar satwa tersebut segera diserahkan ke Balai BKSDA Sumut melalui Resort CA/TWA Sibolangit.

Kedua satwa yang diserahkan diperkirakan berumur 3 minggu. Selanjutnya satwa tersebut ditangani oleh tim Medis di PPS Sibolangit.

PPS merupakan tempat rehabilitasi satwa sementara diselamatkan dari penyerahan masyarakat dan patroli pengamanan satwa liar di Wilayah Kerja Balai  BKSDA Sumut sebelum dilepasliarkan kembali kehabitatnya.

Bagi masyarakat yang mengetahui dan menemukan keberadaan satwa Liar yang dilindungi, bisa diantar langsung ke Kantor Balai  BKSDA Sumut di Jl. SM. Raja Km 5,5 No 14 Marendal Medan atau langsung ke PPS Sibolangit KM 38 Desa Sibolangit, Kec.Sibolangit Deli Serdang.


Sebelumnya di awal tahun, BBKSDA Sumut juga menerima penyerahan seekor Kucing Kuwuk dari warga Desa Damuli Pekan/Siranggong, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara bernama Ahmad Tarmizi Nasution Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumut kepada petugas Seksi Konservasi Wilayah III Kisaran, Rabu (8/1/2020).

Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi melalui Humas Andoko Hidayat menjelaskan Kucing Kuwuk berjenis kelamin betina itu masih kecil berusia 6 bulan.

Satwa tersebut kemudian direhabilitasi di PPS Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.

Dikutip dari wikipedia, Kucing Kuwuk atau kucing congkok atau nama bahasa Inggrisnya Leopard Cat merupakan kucing liar kecil Asia Selatan dan Timur yang sejak tahun 2002 terdaftar dalam spesies Risiko Rendah oleh IUCN sebab ia terdistribusi secara luas, tetapi terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan di beberapa bagian persebaran.

Ukuran tubuhnya seperti kucing domestik, tetapi ia lebih ramping dengan kaki panjang dan selaput yang jelas antara jari kaki.

Ciri lainnya, kepalanya kecil ditandai dengan dua garis-garis gelap menonjol, dan moncong putih yang pendek dan sempit. 

Ukuran ekornya setengah ukuran kepala dan badan serta  berbintik dengan beberapa cincin hitam.

Warna latar belakang bulu bintik-bintik mereka adalah kuning kecoklatan dengan dada dan perut putih.

Di daerah tropika, berat Kucing Kuwuk 0,55 hingga 3,8 kg dengan panjang dari kepala sampai badan 38,8 hingga 66 cm. Sedangkan panjang ekornya 17,2 hingga 31 cm.


Di Tiongkok Utara dan Siberia, berat dan panjang kucing ini lebih besar. Mereka menambah berat badan sebelum musim dingin dan menjadi lebih kurus sampai musim semi.

Kucing Kuwuk adalah kucing kecil Asia yang memiliki distribusi yang paling luas.

Persebarannya meluas dari wilayah Amur di Timur Jauh Rusia sampai ke Semenanjung Korea, China, Indochina, Subkontinen India, ke Barat di Utara Pakistan, dan ke Selatan di Filipina dan Kepulauan Sunda di Indonesia.

Kucing satu ini hidup di hutan hujan tropis dan perkebunan di atas permukaan laut, di hutan peluruh subtropis dan hutan konifer beriklim sedang di kaki bukit Himalaya pada ketinggian di atas 1000 m.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis
Foto: @twa_sibolangit

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP