Indonesia Terima USD103,8 Juta dari GCF Berkat Deforestasi Turun
Indonesia mendapat lagi pengakuan global atas keberhasilan penurunan emisi gas rumah kaca dari menurunnya deforestasi dan degradasi hutan (REDD+). Wow.., selamat.
Pengakuan tersebut dalam bentuk persetujuan dana sebesar 103,8 juta USD sebagai pembayaran kinerja melalui skema Result Based Payment (RBP) dari Green Climate Fund (GCF).
Sebelumnya Indonesia juga mendapatkan dana dengan skema RBP dari Norwegia sebesar USD56 juta.
Proposal yang diajukan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyajikan hasil kinerja REDD+ Indonesia untuk periode 2014-2016, dengan volume pengurangan emisi sekitar 20,3 juta ton karbon dioksida ekuivalen (tCO2eq).
Pembayaran berbasis hasil atas keberhasilan penurunan emisi dari REDD+ ini, telah melalui verifikasi tim teknis independen yang ditunjuk Sekretariat UNFCCC.
“Jadi ini bukan klaim Indonesia sepihak, melainkan telah diverifikasi kebenaran data dan konsistensi metodologi-nya. Laporan hasil verifikasi juga terbuka untuk publik,” ungkap Menteri LHK Siti Nurbaya saat konferensi pers bertajuk "Indonesia Makin Dipercaya, Green Climate Fund Setujui REDD+Results Based Payment (2014-2016)" bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara virtual, Kamis (27/8/2020).
Komitmen pembayaran GCF ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim, serta menjadi wujud peningkatan kepercayaan di dalam negeri dan komunitas internasional.
''Melalui pembayaran berbasis kinerja dari Norwegia dan GCF ini, kerja keras selama satu dekade dalam melestarikan hutan dan menurunkan laju deforestasi telah menuai hasil. Namun usaha dan aksi nyata kita terhadap perubahan iklim tidak akan berhenti sampai di sini,'' jelasnya.
Indonesia menjadi negara terbesar penerima pembayaran dengan skema RBP dari GCF, jauh di atas Brasil yang menerima dana senilai USD96,5 juta. Indonesia merupakan negara kelima yang berhasil mengakses program percontohan senilai USD500 juta ini.
'''Sebagaimana diamanatkan Bapak Presiden Joko Widodo, nantinya dana ini juga digunakan untuk pemulihan lingkungan berbasis masyarakat. Atas capaian kerja keras kita bersama ini, saya sampaikan 'Terimakasih Indonesia','' pungkas Situ Nurbaya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com
Foto: dok.birkom klhk
0 komentar:
Posting Komentar