Pesona Curug Pelangi Kian Melangit Usai Jadi Tayangan Adzan Maghrib
Curug atau air terjun di Jawa Barat sangat banyak, salah satu andalannya Curug Pelangi yang namanya semakin melambung setelah menjadi latar tayangan Adzan Maghrib di ANTV sejak tahun lalu.
Tayangan Adzan Maghrib berlatar curug yang berada di kawasan wisata milik Perhutani KPH Bandung Utara tersebut, muncul perdana 1 Ramadhan 1439 Hijriyah atau 17 Mei 2018 lalu.
Sejak itu, tanyangan itu pun berhasil menyedot perhatian pemirsa. Apalagi videonya juga disebarluaskan lewat youtube.
Lokasi curug tersebut berada di Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, sangat dekat dengan sejumlah tempat wisata ternama di Lembang.
Selain Curug Pelangi yang juga dikenal dengan nama Curug Cimahi, tayangan itu pun menampilkan kawasan hutan Geger Bintang Matahari, perkampungan warga, dan juga rumah salah satu kaum difabel.
Diceritakan dalam tayangan itu ada laki-laki guru mengaji yang tidak bisa melihat tengah menapaki anak tangga menuju titik view deck semacam bale di tepi jurang berlatar curug tersebut dan juga hutan berpanorama menawan.
Udara di sekitarnya sejuk karena berada di atas ketinggian 1050 meter di atas permukaan air laut (Mdpl) dengan suhu berkisar antara 18 – 22 derajat celcius.
Pria buta itu meniti undakan menanjak dan berliku dengan bantuan seutas tali sebagai panduannya, yang sengaja dipasang sampai ke bale tersebut.
Setibanya di sana, sudah ada anak-anak laki dan perempuan yang sedang duduk-duduk bersila siap untuk belajar mengaji.
Pria berbaju hitam itu pun segera duduk lalu mengajarkan anak-anak mengaji dengan Kitab Suci Al-Quran brailernya.
Saat mereka sedang mengaji, datang seorang pria berkemeja putih yang juga difabel, penyandang kaki palsu.
Lalu pria itu mengajak guru mengaji dan anak-anak untuk shalat berjamaah di mushola dengan menuruni ratusan anak tangga.
Jelas, tayangan itu bukan sekadar menyuguhkan keindahan Curug Pelangi, pun menyelipkan pesan moril untuk menjaga kelestarian alam dan menumbuhkan keteguhan sebagai muslim untuk selalu taat dengan menunaikan shalat wajib tepat waktu berjamaah, sekalipun didera kesibukan dan diuji keterbatasan.
Dalam tayangan itu pun, terlihat beberapa fasilitas pendukung di Curug Pelangi untuk memberi kenyamanan pengunjung seperti tangga, shelter, bangku, toilet, mushola, dan tempat berwudhu.
Padahal fasilitas lainnya masih banyak seperti tempat parkir, peta lokasi, jalan setapak, pagar pengaman, piknik site, tempat sampah, pusat informasi dan pos jaga serta warung atau rumah makan.
Sebagai informasi, Curug Pelangi pertama kali dibuka untuk umum tahun 1992. Namun sekitar kurun waktu 2010 hingga 2014, curug yang sumber airnya berasal dari Situ Lembang daerah hulu Bandung Barat ini ditutup untuk direvitalisasi.
Tepat pada bulan Desember 2014, dibuka kembali dengan wajah baru berupa penambahan berbagai fasilitas pendukung.
Curug yang berjarak 20 Km dari Kota Bandung ini buka setiap hari, Senin hingga Minggu, mulai pukul 08.00 – 21.00 WIB.
Pengunjung yang membawa kendaraan pribadi bisa melewati jalur jalan Cihideung (Taman Bunga Cihideung) menuju arah Cisarua.
Jika mengambil rute dari Kota Cimahi, bisa melalui jalan Kolonel Masturi ke arah Universitas Advent Indonesia menuju terminal Parongpong.
Bila menggunakan angkutan umum rute Ledeng – Syukasari dari Terminal Ledeng. Tiba di terminal Sukasari depan Villa Istana Bunga, silahkan turun dan berjalan kaki sekitar 25 menit atau melanjutkan naik angkutan Cisarua – Lembang.
Kalau dari Cimahi bisa dari Terminal Pasar Atas Cimahi jurusan Cimahi – Cisarua. Jika dari arah Kota Bandung, anda bisa menggunakan angkutan rute St.Hall – Lembang dari Stasiun bandung, kemudian naik angkutan jurusan Lembang – Cisarua dan turun tepat di depan pintu gerbang wana wisata Curug Cimahi.
Bisa juga mengambil rute jalan dari Terminal Ledeng, kemudian naik angkutan Ledeng – Parongpong, dan dari terminal dilanjutkan menggunakan angkutan rute Parongpong – Padalarang.
Untuk mencapai Curug Pelangi ini, pengunjung harus menuruni 587 anak tangga sepanjang 500 meter dengan tingkat kecuraman mencapai 45 derajat dengan lama tempuh sekitar 30 menit.
Agar tak terjebak macet terutama dari Kota Bandung menuju Bandung Utara (Lembang), disarankan datang ke curug ini pas hari biasa. Jangan akhir pekan apalagi long weekend.
Kalau ingin menikmati keindahan warna pelangi dari curug ini, sebaiknya datang menjelang sore sampai malam hari. Jangan lupa Shalat Ashar lalu Maghrib berjamaah di sana.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto-foto: dari cuplikan video tayangan Adzan Maghrib di ANTV.
0 komentar:
Posting Komentar