SIAL Interfood 2018 Targetkan 75 Ribu Pengunjung, Ini Pemikatnya
Pelaksana pameran makanan tahunan berlabel SIAL Interfood 2018 menargetkan lebih dari 75 ribu pengunjung selama 4 hari di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, 21-24 November.
Hal itu diutarakan ketua pelaksana SIAL Interfood 2018, Daud Dharma Salim dalam press conference event tersebut di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Kamis (15/11).
"Tahun lalu pameran ini berhasil mendatangkan 53 ribu pengunjung dari 49 negara selama 4 hari, antara lain dari Amerika sebanyak 12 orang dan Etiopia 1 orang. Tahun ini kita targetkan lebih dari 75 ribu pengunjung baik itu wisnus maupun wisman pecinta kuliner," ungkap Daud CeO Krista Media, organizer event tahunan berskala dunia tersebut.
Tahun lalu SIAL Interfood diikuti 900 peserta dari 33 negara. "Tahun ini tercatat lebih dari 1000 peserta dari berbagai negara mewakili beragam produk makanan dan minuman serta perlengkapan masak dan lainnya," jelas Daud.
Untuk mencapai target pengunjung tahun ini, lanjut Daud sejumlah acara menarik bakal disuguhkan sebagai pemikat.
"Nanti ada lomba kuliner yang diikuti juru masak dalam dan luar negeri. Tahun lalu pesertanya 312 chef dari sejumlah hotel di Indonesia. Tahun ini pesertanya naik menjadi 610 chef, dan 10 persennya merupakan chef internasional dengan 20 juri internasional," terang Daud.
Selain itu ada kompetisi khusus teh untuk pertama kali.
"Tahun-tahun sebelumnya hanya berupa talkshow, tahun ini baru kita adakan kompetisi teh supaya teh kita dikenal secara internasional," tambahnya.
SIAL Innovations juga akan digelar untuk memberikan penghargaan tertinggi kepada peserta atas inovasi terbaik untuk produk makanan dan industri pendukung.
Ada pula Seafood Show Asia, Cake Decorator, Baking, Cake Decorating & Cooking, seminar `Seafood Trade & Indonesia Cold Chain Challenges, Workshop `3 Days Barista Regular Course, dan lainnya.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan, Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa yang akrab disapa Kiki mengatakan Kemenpar mendukung SIAL Interfood 2018 karena sangat erat kaitannya dengan pariwisata, terlebih MICE.
Menurut Kiki, kuliner itu salah satu daya tarik yang kuat dalam menjaring wisatawan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Buktinya 30 % spending money wisman itu dihabiskan untuk wisata kuliner.
"Kalau wisnus bahkan lebih dari itu. Sehari bisa 3-4 kali nyobain bermacam makanan. Tak apa inapnya di hotel budget, asalkan bisa berwisata kuliner diberbagai tempat," ungkap Kiki.
SIAL Interfood yang ke-18 ini, sambung Kiki diharapkan tidak hanya sekadar pameran berbagai produk makanan dan minuman tapi mengangkat pula experience-nya.
"Harus ada story telling dari produk makanan itu, sumber makanan lokalnya apa saja termasuk peralatan masaknya, dan dimana lokasi menemukan makanan bahgan kandungan gizinya agar pengunjung lebih paham," imbau Kiki.
Pantauan Kiki, pertumbuhan sektor kuliner Indonesia terbilang pesat.
Salah satu faktornya, sekitar 50% mahasiswa baru di sekolah-sekolah pariwisata memilih jurusan F&B dengan alasan selain bisa bekerja juga kelak berwirausaha kuliner.
"Alhasil banyak cafe-cafe ala Jakarta di kota-kota kecil seperti Cirebon, Pekalongan, Brebes, dan daerah lainnya," jelasnya.
Kiki berharap pameran ini dapat mendorong kebangkitan industri kuliner sekaligus meningkatkan kualitas dan standar kuliner Indonesia.
Oleh karena itu dia berpesan agar pameran ini terus berlanjut agar MICE Indonesia semakin maju.
"Jangan sampai pamerannya sudah semakin bagus lalu dijual ke negara lain. Lalu kita yang justru ikut pameran ke negara tersebut. Saya maunya negara-negara lainnya yang ikut pameran ini di Indonesia," pungkas Kiki.
Hadir dalam jumpa pers Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Vita Datau Messakh, chef William Wongso, artis merangkap pengusaha kuliner Titik Kamal, dan Kristine W Krista juga dari Krista Media sebagai penyelenggara, serta perwakilan dari GAPMMI atau Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Salah satu kuliner Indonesia, pemikat wisatawan.
2. Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan, Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa berfoto bersama para pembicara dalam jumpa pers SIAL Interfood 2018.
Hal itu diutarakan ketua pelaksana SIAL Interfood 2018, Daud Dharma Salim dalam press conference event tersebut di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Kamis (15/11).
"Tahun lalu pameran ini berhasil mendatangkan 53 ribu pengunjung dari 49 negara selama 4 hari, antara lain dari Amerika sebanyak 12 orang dan Etiopia 1 orang. Tahun ini kita targetkan lebih dari 75 ribu pengunjung baik itu wisnus maupun wisman pecinta kuliner," ungkap Daud CeO Krista Media, organizer event tahunan berskala dunia tersebut.
Tahun lalu SIAL Interfood diikuti 900 peserta dari 33 negara. "Tahun ini tercatat lebih dari 1000 peserta dari berbagai negara mewakili beragam produk makanan dan minuman serta perlengkapan masak dan lainnya," jelas Daud.
Untuk mencapai target pengunjung tahun ini, lanjut Daud sejumlah acara menarik bakal disuguhkan sebagai pemikat.
"Nanti ada lomba kuliner yang diikuti juru masak dalam dan luar negeri. Tahun lalu pesertanya 312 chef dari sejumlah hotel di Indonesia. Tahun ini pesertanya naik menjadi 610 chef, dan 10 persennya merupakan chef internasional dengan 20 juri internasional," terang Daud.
Selain itu ada kompetisi khusus teh untuk pertama kali.
"Tahun-tahun sebelumnya hanya berupa talkshow, tahun ini baru kita adakan kompetisi teh supaya teh kita dikenal secara internasional," tambahnya.
SIAL Innovations juga akan digelar untuk memberikan penghargaan tertinggi kepada peserta atas inovasi terbaik untuk produk makanan dan industri pendukung.
Ada pula Seafood Show Asia, Cake Decorator, Baking, Cake Decorating & Cooking, seminar `Seafood Trade & Indonesia Cold Chain Challenges, Workshop `3 Days Barista Regular Course, dan lainnya.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan, Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa yang akrab disapa Kiki mengatakan Kemenpar mendukung SIAL Interfood 2018 karena sangat erat kaitannya dengan pariwisata, terlebih MICE.
Menurut Kiki, kuliner itu salah satu daya tarik yang kuat dalam menjaring wisatawan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Buktinya 30 % spending money wisman itu dihabiskan untuk wisata kuliner.
"Kalau wisnus bahkan lebih dari itu. Sehari bisa 3-4 kali nyobain bermacam makanan. Tak apa inapnya di hotel budget, asalkan bisa berwisata kuliner diberbagai tempat," ungkap Kiki.
SIAL Interfood yang ke-18 ini, sambung Kiki diharapkan tidak hanya sekadar pameran berbagai produk makanan dan minuman tapi mengangkat pula experience-nya.
"Harus ada story telling dari produk makanan itu, sumber makanan lokalnya apa saja termasuk peralatan masaknya, dan dimana lokasi menemukan makanan bahgan kandungan gizinya agar pengunjung lebih paham," imbau Kiki.
Pantauan Kiki, pertumbuhan sektor kuliner Indonesia terbilang pesat.
Salah satu faktornya, sekitar 50% mahasiswa baru di sekolah-sekolah pariwisata memilih jurusan F&B dengan alasan selain bisa bekerja juga kelak berwirausaha kuliner.
"Alhasil banyak cafe-cafe ala Jakarta di kota-kota kecil seperti Cirebon, Pekalongan, Brebes, dan daerah lainnya," jelasnya.
Kiki berharap pameran ini dapat mendorong kebangkitan industri kuliner sekaligus meningkatkan kualitas dan standar kuliner Indonesia.
Oleh karena itu dia berpesan agar pameran ini terus berlanjut agar MICE Indonesia semakin maju.
"Jangan sampai pamerannya sudah semakin bagus lalu dijual ke negara lain. Lalu kita yang justru ikut pameran ke negara tersebut. Saya maunya negara-negara lainnya yang ikut pameran ini di Indonesia," pungkas Kiki.
Hadir dalam jumpa pers Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Vita Datau Messakh, chef William Wongso, artis merangkap pengusaha kuliner Titik Kamal, dan Kristine W Krista juga dari Krista Media sebagai penyelenggara, serta perwakilan dari GAPMMI atau Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Salah satu kuliner Indonesia, pemikat wisatawan.
2. Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan, Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa berfoto bersama para pembicara dalam jumpa pers SIAL Interfood 2018.
0 komentar:
Posting Komentar