Ini Alasan Bandung Terpilih Jadi Tempat Sales Mission Danau Toba 2018
Kenapa Bandung terpilih? Menurut Kepala Bidang Pemasaran Area I Kemenpar, Ida Fahmiwati yang membuka direct selling Sales Mission Danau Toba 2018 di Bandung mewakiIi Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh, selain kota besar Bandung juga merupakan pasar wisatawan nusantara (wisnus).
"Bandung itu termasuk 10 pasar potensial wisnus selain Jakarta Yogya, Semarang, dan Surabaya," terang Ida di Main Atrium Trans Studio Mall Bandung, Jumat (9/11) malam.
Sales mission Danau Toba tahun ini, lanjut Ida memang pantas dilaksanakan di Bandung.
"Selain populasi penduduknya besar, Bandung juga kota pelajar/mahasiswa jadi banyak pendatang dari berbagai kota/daerah di Indonesia," terang Ida.
Alasan lainnnya, daya beli masyarakat Bandung dan sekitarnya juga sangat besar.
"Traveling juga sudah jadi gaya hidup untuk masyarakatnya," tambah Ida.
Aksesnya juga sudah tersedia. "Saat ini ada Lion yang direct flight dari Bandung ke Kualanamu dua kali dan Citilink 1 kali," ungkap Ida.
Dari karakteristik, wisnus asal Bandung dan sekitarnya masuk semua segmen.
"Ada segmen anak muda milenial dan lansia. Kedua segmen itu masuk untuk Sumatera Utara khususnya Danau Toba," ujarnya.
Di Bandung juga banyak karyawan dari berbagai perusahaan yang kerap melakukan meeting dan incentive serta kunjungan kerja ke luar Jabar.
"Perjalanan wisnus Bandung ke Sumut berada diurutan nomor dua setelah Jakarta. Jadi memang sangat tepat untuk jalan sales mission di Bandung," beber Ida.
Lewat sales mission ini, Ida berharap semakin banyak masyarakat Bandung dan sekitarnya yang berwisat ke Danau Toba.
Sebelumnya Thamrin B. Bachri, mantan Dirjen Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar dalam seminar bertema “Pengembangan Destinasi dan Pemasaran Terpadu Danau Toba” di Trans Studio Mall, Bandung, Jumat (9/11) pagi, menyoroti fenomena maraknya perjalanan wisata yang dilakukan wisnus.
Menurut Thamrin kecenderungan untuk berpergian (traveling) di karenakan adanya dorongan teknologi informasi dan ditambah perkembangan konektivitas penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) yang menjangkau ke banyak destinasi wisata menarik di Tanah Air.
Selain itu tumbuhnya kelompok masyarakat menengah di Indonesia yang didominasi kalangan generasi muda menyebabkan wisatawan domestik atau wisatawan nusantara (wisnus) memiliki daya beli (purchasing power) tinggi.
“Berkembangnya teknologi informasi dan gencarnya promosi melalui media digital mendorong wisnus senang melakukan traveling,” kata Thamrin.
Nara sumber lainnya Direktur Utama Badan Otorita Danau Toba Arie Prasetyo mengatakan impak pariwisata bagi Danau Toba sangat besar, terlebih setelah ditetapkan sebagai destinasi pariwisata prioritas.
"Permintaan ulos meningkat. Dulu ulos hanya kain, sekarang sudah mulai banyak dibikin baju dan aneka kerajinan tangan," terang Arie.
Danau Toba, lanjut Arie punya ciri khas sendiri. "iklimnya bagus budayanya juga bagus. Meski penginapannya belum sebesar Bali, tetapi lebih personal," tambahnya.
Melihat akses ke Danau Toba yang semakin mudah ditambah daya beli yang tinggi, Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh yang membuka seminar tersebut, tak lupa mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat untuk berwisata ke Danau Toba.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Bandung pantas jadi lokasi Sales Mission Danau Toba 2018.
2. Kepala Bidang Pemasaran Area I Kemenpar, Ida Fahmiwati yang membuka direct selling Sales Mission Danau Toba 2018 di Bandung mewakiIi Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh.
3. Seminar bertema “Pengembangan Destinasi dan Pemasaran Terpadu Danau Toba” di Trans Studio Mall, Bandung, Jumat (9/11) pagi.
4. Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh membuka seminar dalam Sales Mission Danau Toba 2018 di Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar