Se-‘Sexy’Apa Pasar Wisman India Bagi Indonesia? Ini Jawabannya
India merupakan pasar penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) ter-‘sexy’ kedua bagi Indonesia, setelah China. Bagaimana tidak, kunjungan wisman dari Hindustan (Tanah Hindu) itu sampai Februari tahun ini sudah menyusul posisi Jepang, yakni berada di urutan ke-5, dan tahun lalu wisman India ke Indonesia mencapai 485 ribu. Karena itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berani memasang target sebanyak 700 ribu wisman India tahun ini.
Bahkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sendiri pernah mengatakan bahwa wisman India menjadi tumpuan bagi Indonesia untuk mencapai target 17 juta wisman tahun ini.
Jika pertumbuhan wisman India ke Indonesia tidak sesuai harapan, lanjut Arief Yahya kemungkinan target besar itu tidak tercapai.
Arief Yahya mencatat tahun lalu kujungan wisman India ke Indonesia tumbuh sebesar 30 %. Sementara tahun ini diharapkan tumbuh 40 % atau naik menjadi 700 ribu wisman.
“Kalau pertumbuhan itu tidak terwujud, kemungkinan target 17 juta wisman tidak tercapai,” kata Arief Yahya ketika itu.
Melihat begitu 'sexy' (baca: penting) pasar wisman bagi Indonesia, tak heran kalau ada anggapan dulu India dicuekin, kini sebaliknya dimanjain.
Buktinya Arief Yahya belakangan ini kerap bolak-balik ke negeri berikon landmark Taj Mahal itu.
Beberapa hari lalu Arief Yahya ke India lagi untuk menghadiri working lunch di New Delhi dan bertemu dengan tour operator dan wholeseller.
Tujuannya? Ya tentu saja untuk meningkatkan penjualan paket wisata ke Indonesia, khususnya destinasi Bali and Beyond yaitu Batam, Bintan,dan Jakarta.
Sebelumnya, April 2018 lalu Garuda Indonesia telah membuka penerbangan langsung (direct flight) rute Mumbai (India) - Denpasar Bali (Indonesia) untuk menggenjot kunjungan wisman India ke Indonesia.
Langkah lainnya, Kemenpar pun akan memanfaatkan hub regional pergerakkan wisatawan, yakni Singapura dan Malaysia untuk berkontribusi meningkatkan kunjungan wisman dari India agar tercapai target 700 ribu orang tahun ini.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya membenarkan hal itu. Pada acara coffee morning dengan wartawan dan blogger di Raffles Hotel Jakarta, Jum'at (11/5/2018), Nia mengatakan pasar India tahun ini masuk dalam Top-5 penghasil wisman ke Indonesia. Urutannya pertama China, Eropa, Australia, Singapura, dan kelima India.
“Wisman India tahun lalu sebanyak 485.000 wisman, mengalahkan wisman dari Korea ke Indonesia sebanyak 379.000, dan pada tahun ini mengalahkan Jepang yang pertumbuhannya relatif stagnan,” kata Nia.
Sementara China, lanjut Nia masih menempati urutan teratas karena size-nya terbanyak yaitu 2,2 juta wisman dengan pertumbuhan (sustainability) atau tertinggi mencapai 42% dan perolehan devisanya (spread) terbesar.
Terjawab sudah India adalah pasar penyumbang wisman ter-'sexy' kedua bagi Indonesia.
Tak heran rasanya kalau Indoneisa mati-matian melakukan berbagai upaya untuk menggenjot sekaligus memanjakan turis India ke Indonesia untuk menambah perbendaharaan wisman agar 17 juta wisman tahun ini tercapai.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: kemlu.go.id & humas kemenpar
Captions:
1. Pameran Indonesia di India.
2. Menpar Arief Yahya.
2. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya.
0 komentar:
Posting Komentar