Maha Dance Angkat Nasib Burung Cendrawasih Papua Lewat 'KING'
Nasib Burung Cendrawasih asli Papua diangkat kelompok tari Maha Dance lewat sebuah pertunjukan bertajuk 'KING'. Tarian kontemporer itu akan dipentaskan di Galeri Indonesa Kaya (GIK), Jakarta, Sabtu (31/3/2018) petang.
Para penari dan pemusik King semua orang Papua, tepatnya mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Papua yang kampusnya berada di Jayapura.
“Penari prianya ada 5, penari perempuan 2, dan pemusiknya 2 orang. Tapi beberapa penari ada yang memainkan alat musik juga. Jadi total penari dan pemusiknya 9 orang,” terang Maharani Ayuk Listyaningrum alumni ISI Surakarta selaku koreografer King sekaligus pendiri dan pemimpin Maha Dance kepada TravelPlus Indonesia baru-baru ini.
Pakaian yang digunakan penari perempuan, lanjut Rani begitu sapaan akrab Maharani, kebanyakan dari daun-daun segar. Sedangkan alat musik yang digunakan di antaranya Tifa, alat musik pukul khas Papua.
Total masa latihan King selama 6 bulan. “Cukup lama karena saya mengunakan penari baru semua dan mereka belum pernah pentas selam 45 menit di karya sebelumnya,” ungkapnya seraya menambahkan tempat mereka latihan berpindah-pindah tapi paling banyak di Gedung Tari ISBI Papua.
Menurut Rani tarian King yang berdurasi 45 menit terinspirasi dari gerak alami Burung Cendrawasih.
“King merupakan salah satu kampanye untuk keselamatan dan keberlangsungan Burung Cendrawasih di Papua,” terangnya.
“King merupakan salah satu kampanye untuk keselamatan dan keberlangsungan Burung Cendrawasih di Papua,” terangnya.
Kata Rani, kalau ingin melihat Burung Cendrawasih di alam liar di Papua kini sangat sulit.
“Mungkin salah satu caranya bisa menghubungi pihak WWF Papua. Tapi kalau yang di sangkar banyak, cuma jatuhnya kasihan,” ungkap Rani dikarenakan Burung Cendrawasih itu hanya bisa hidup lama kalau sepasang tapi kalau sendirian akan cepat mati.
Maha.Dance adalah sebuah kelompok tari yang memiliki fokus pada bentuk tari kontemporer yang bersumber dari nilai-nilai tradisi.
“Mungkin salah satu caranya bisa menghubungi pihak WWF Papua. Tapi kalau yang di sangkar banyak, cuma jatuhnya kasihan,” ungkap Rani dikarenakan Burung Cendrawasih itu hanya bisa hidup lama kalau sepasang tapi kalau sendirian akan cepat mati.
Maha.Dance adalah sebuah kelompok tari yang memiliki fokus pada bentuk tari kontemporer yang bersumber dari nilai-nilai tradisi.
Kelompok seni ini dibentuk pada tahun 2015 di kota Solo oleh Rani dengan misi dapat menjadi wadah untuk menciptakan dan mengembangkan karya tari yang bersumber dari seni tradisi Indonesia dan juga dapat menjadi wadah untuk bisa memberikan wawasan dan juga pelatihan tentang tari kepada masyarakat.
Karya pertama Maha Dance adalah tari “Simpang Jalan” yang bersumber pada tari tradisi Gaya Surakarta dengan Hip Hop dance lalu berkolaborasi dengan Goksel Yilmaz Ensemble- musisi asal Belanda dan Turki untuk dipentaskan di 2 kota di Indonesia.
Setahun kemudian Rani memutuskan untuk mencari wawasan baru dari tradisi Papua. Karya yang diciptakan di tanah Papua antara lain tari “Hutan Perempuan” yang di pentaskan di Green Youtefa Performing Art, Jayapura.
Berikutnya tari “Color Rain in Unity” yang di pentaskan di Festival Teluk Humbolt dan Sosiodrama bertajuk “Untukmu Papua Untukmu Indonesia” dalam rangka HUT TNI Ke 72.
Sebagain catatan, pementasan King persembahan Maha Dance di GIK, Sabtu (31/3) pukul 3 sore, terbuka untuk umum dan gratis, asalkan reservasi terlebih dahulu di www.indonesiakaya.com.
Rani menambahkan setelah tampil di program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia 2018 yang digagas Bakti Budaya Djarum Foundation dan Garin Workshop di GIK, King akan dipentaskan di Museum Ulen Setalu Jogja tanggal 27 April dan event Hari Tari dunia tanggal 29 April mendatang di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @maharani_dance
Captions:
1. Salah satu penari perempuan dalam tarian kontemporer berjudul 'KING' persembahan Maha Dance dari Papua yang adakn ditampilkan dalam program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia di GIK, Jakarta.
2. Salah saru penari pria King.
4. Saat mereka latihan King.
5. Rani (kaos putih) pemimpin Maha.Dance bersama calon seniman-seniman Papua masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar