Delman Inilah yang Ngarak Arief Yahya ke Lokasi Gebyar Pesona Budaya Garut 2018
Ada 12 delman yang disiapkan panitia Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) 2018 untuk mengarak para pejabat lokal dan pusat serta duta besar ke lokasi pembukaan acara, salah satunya delman khusus buat Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Delman (atau Keretek, orang Garut menyebutnya) yang dinaiki orang nomor satu di Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu dikendalikan oleh H. Idun (56), kakek beranak 4 dan bercucu 1 asli Kecamatan Bayongbong, Garut, Jawa Barat.
Kudanya bernama Merene, berusia 4 tahun lebih. Kuda jantan berwarna coklat tua ini berasal dari Sumba, NTT yang dibelinya sewaktu kuda tersebut masih berumur 1 tahun.
Delman H. Idun beserta 11 delman lainnya sejak pukul 7 pagi sudah menunggu rombongan para pejabat dan duta besar di depan gerbang SMAN I Garut di Jalan Merdeka, Kamis (22/2/2018).
Ketika ditanya apa betul delmannya akan dinaiki Menpar Arief Yahya, dia membenarkannya.
“Iya Aa…, delman saya dengan Kuda Merene ini yang akan mengantar dan mengarak pak Menteri ke Lapangan Ciateul,” akunya kepada TravelPlus Indonesia.
Saat ditanya sudah kenal Menpar Arief Yahya atau sudah pernah bertemu? “Kalau bertemu dengan Pak Menteri baru kali ini. Kalau kenal sudah lama, ya lewat berita,’ akunya.
Wajah H. Idun terlihat ceria. Ia mengaku bangga delmannya terpilih mengangkut Menpar Arief Yahya dari ratusan delman yang ada di Garut.
“Baru kali ini saya bawa pak Menteri, sebelumnya pernah bawa Pak Lurah dan Pak Camat saja. Makanya saya senang Aa...,” akunya.
Sewaktu disinggung berapa honornya dari panitia karena sudah mengarak Menpar Arief Yahya dengan delmannya? Dia mengaku tidak tahu.
“Berapa aja saya terima Aa… Bisa berpartisipasi saja di acara ini saya sudah senang, apalagi dinaiki Pak Menteri,” akunya.
Menurut H. Idun jumlah delman kuda di Garut semakin menyusut sejak munculnya angkutan kota dan pedesaan.
“Dulu ada sekitar 500 delman, sekarang mungkin tak sampai 400 delman,” terangnya.
Setiap hari, H. Idun dengan delmannya mengaku mangkal di Bunderan Ramayana bersama beberapa kusir lainnya.
Ongkos dari Bunderan Ramayana ke Sukaregang ia kenakan Rp 5 ribu per orang.
“Kalau sistem borongan sekitar Rp 30 ribu untuk 2-3 orang penumpang,” terangnya.
Selain kusir, H. Idun juga seorang pengusaha peralatan kuda, pakaian kuda, dan aksesoris kuda berlabel namanya H. Idun’s Collection.
Bermacam produknya itu bukan hanya diminati pasar lokal (Jabar), pun dalam bahkan luar negeri, terutama kawasan Timur Tengah.
“Pakaian kuda saya sudah sampai ke Bali dan Arab Saudi,” ujarnya.
Kata dia, harga pakaian kudanya bervariasi. “Seperangkat lengkap baju kuda harganya mulai dari 4 juta sampai 6 juta rupiah, tergantung bahannya,” ungkapnya.
Sementara lampu antik buat hiasan delman berbahan kuningan Rp 1,5 juta. “Kalau dari bahan barlen dan stenles sekitar 1 juta rupiah,” tambahnya.
H. Idun berharap delman kuda di Garut tetap dilestarikan pemerintah, karena menurutnya bisa menjadi pemikat pengunjung untuk datang ke obyek wisata yang ada di Garut maupun acara berkaitan dengan budaya sebagaimana GPBG ini.
Naskah dan foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Inih delam kuda Gaarut yang dinaiki Menpar Arief Yahya di acara Gebyar Pesona Budaya Garut 2018.
2. H. idun sang kusir delam yang dinaiki Menpar Arief Yahya.
3. Lampu antik penghias delman Garut berbahan kuningan.
4. H. Idun & TravelPlus. (dok. sobatkembara)
0 komentar:
Posting Komentar