. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 05 September 2017

Rampak Bedug dan Bebegig Hangatkan Suasana Launching Festival Pesona Tanjung Lesung 2017

Penampilan grup Rampak Bedug yang kompak dan energik, tak urung membuat suasana peluncuran Festival Pesona Tanjung Lesung 2017 yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwiata (Kemenpar), Jakarta, menjadi hangat dan semarak.

Sebanyak 12 penari Rampak Bedug, terdiri atas 6 penari perempuan dan 6 penari laki-laki dari Banten berhasil menghangatkan dan menyemarakkan suasana acara peluncuran tersebut.

Para penari pria mengenakan kostum berwarna biru tua dengan aksen putih dan ikat kepala (totopong) juga berwarna putih.

Sementara semua penari perempuannya berbusana biru muda untuk atasannya dan biru tua untuk bawahannya yang berbentuk celana komprang agar leluasa bergerak, ditambah sehelai kain berwarna putih untuk menutupi area bagian pingang. Sedangkan bagian kepala ditutupi hijab, juga berwarna biru dengan bermacam pernak-pernik hiasan.

Secara bergantian mereka menari dan menampilkan kebolehannya memukul bedug yang berbentuk memanjang dan agak ramping. Bedug tersebut terbuat dari kayu dan kulit kambing.

Alat pukulnya atau pentungan terbuat dari kayu sebanyak 6 pasang. Pertama 6 penari pria memukul bedug, masing-masing memegang 2 pentungan. Sementara 6 penari perempuan menari.

Semakin lama tarian dan pukulan mereka semakin cepat dan varatif. Kemudian penari perempuan yng memukul bedug sementara penari laki naik ke atas bedug yang sengaja ditempatkan agak tinggi di atas kerangka besi. Begitu terus, mereka bergantian menampilkan gerak dan pukul yang kompak dan energik, diselingi dengan lantunan shalawatan.

Penonton yang hadirpun memberi tepukan hangat, temasuk Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Gubernur Banten H. Wahidin Halim, Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita, Chairman PT Banten West Java Tourism Development Corporation (TDC) Poernomo Siswoprasetijo, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara-Kemenpar Esthy Resko Astuty, dan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Banten Eneng Nurcahyati.

Saat memberi sambutan, Menpar Arief Yahaya sempat memuji penampilan 12 penari Rampak Bedug tersebut.

“Tadi penampilan rampak bedugnya bagus sekali, harus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujar Arief Yahya hingga membuat pelatih dan seluruh penarinya tersipu-sipu bangga.

Rampak Bedug merupakan salah kesenian memainkan bedug khas Banten, terutama di daerah Pandeglang.

Awalnya kesenian ini dimainkan oleh laki-laki saja terutama untuk menyemarakkan datangnya Bulan Suci Ramadhan. Dengan kata lebih bernuansa Islami.

Namun sekarang juga dimainkan oleh penari perempuan atau kombinasi pria dan perempuan untuk berbagai event seperti penyambutan tamu penting, festival budaya, pembukaan pameran, dan sebagainya. Jadi kini lebih bersifat menghibur namun nuansa Islami-nya tetap dipertahankan.

Kesenian ini biasanya ditampilkan oleh 10 orang, 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Belakangan, tak sedikit grup Rampak Bedug yang tampil dengan jumah anggota lebih dari itu, tergantung penyajian formasi pertunjukan yang akan mereka tampilkan.

Menurut salah seorang pelatih Rampak Bedug asal Pandeglang meskipun Rampak Bedug itu seni tradisonal namun kalau dikemas secara menarik dan profesional akan membuahkan penampilan yang tidak biasa alias spektakuler. “Nanti di Festival Pesona Tanjung Lesung 2017, kami juga akan tampil,” terang pelatih tersebut.

Selain Rampak Bedug, ada keistimewaan lain dari peluncuran FPTL 2017, yakni kehadiran Bebegig atau orang-orangan sawah di beberapa tepat dalam Balairung Soesilo Soedarman.

Dua Bebegig berwujud boneka pria dan perempuan ditempatkan di pintu masuk, persis di plang bertuliskan Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.

Kehadiran dua Bebegig itu pun menjadi spot selfie dan wefie para tamu. Dua Bebegig lagi dipasang di depan panggung sebelah kiri dan kanan.

"Bebegig" adalah nama lain dari "orang-orangan" sawah yang senagaja dibuat oleh petani lalu ditancapkan di tengah sawah dengan tujuan untuk "mengusir" burung atau hama lainnya.

Bentuk Bebegig bermacam-macam, begitupun ukurannya. Bahan pembuatnya juga bisa apa saja seperti kayu, bambu, akar, dedaunan, ranting, kertas, tambang, perabot dapur, dan lainnya yang dibentuk sedemikian rupa. Umumnya berupa berupa boneka manusia, hewan dan lainnya.

Di FPTL 2017 yang akan di gelar 22-24 September mendatang juga akan ada suguhan Bebegig sekaligus lomba.

Sebagai catatan pada Festival Tanjung Lesung tahun lalu yang bertema 'Seven Wonderful Banten’ menyuguhkan sekitar 600 Bebegig yang kemudian dinilai sebagai lomba.

FPTL 2017 merupakan salah satu dari calendar of event utama di Provinsi Banten yang kali ini mengangkat tema ‘Sport & Adventure’.

Festival tahunan yang berlangsung di Tanjung Lesung yang merupakan destinasi prioritas dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata ini kembali terlaksana berkat kerjasama Pemprov Banten, Pemkab Pandeglang, Administrator KEK Tanjung Lesung, dan PT Banten West Java TDC serta didukung Pesona Indonesia-nya Kemenpar.

Salah satu acara inti FPTL 2017 adalah Rhino X-Triathlon yang memperlombakan tiga cabang olah raga sekaligus yakni renang, sepeda, dan lari marathon.

Lomba cross triathlon pertama di Indonesia dengan hadiah total Rp 150 juta tersebut akan berlangsung di Tanjung Lesung, Minggu pagi, 24 September mendatang.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Penampilan 12 pemain Rampak Bedug di-launching Festival Pesona Tanjung Lesung (FPTL) 2017 di Jakarta.
2. Formasi dan kekompakan pemain Rampak Bedug mendapat pujian Menpar Arief Yahya.
3. Bebegig berupa boneka laki-laki yang hadir di peluncuran FPTL 2017.
4. Bentuk Bebegig perempuan di acara peluncuran FPTL 2017.
5. Wadah promo Rhino X-Triathlon yang menjadi salah satu acara inti FPTL 2017.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP