Bakar Tongkang 2017 Bakal Jaring Puluhan Ribu Wisatawan, Ini Tiga Faktor Pendukungnya
Even Wisata Bakar Tongkang 2017 yang akan berlangsung di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau tanggal 10-11 Juni ini diperkirakan akan ditonton puluhan ribu wisatawan baik nusantara maupun mancanegara melebihi tahun lalu.
Sebagai tambahan, Riau juga berhasil masuk nominasi API 2017 untuk kategori Situs Sejarah Terpopuler atau Most Popular Historical Site, diwakili oleh Istana Siak Sri Indrapura yang berada di Kabupaten Siak.
Tahun lalu even wisata Bakar Tongkang ini berhasil menjaring 36.025 wisatawan, dan tahun ini diperkirakan jumlahnya akan meningkat meskipun pelaksanaannya bersamaan dengan umat Muslim menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Sekurangnya ada 3 faktor pendukungnya. Pertama even wisata Bakar Tongkang masuk top three andalan wisata Riau sebagaimana disampaikan Gubernur Riau Arsyadjuliandi (Andi) Rachman beberapa waktu lalu.
Ketiga andalan wisata yang sudah ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau itu adalah Bono (fenomena alam berupa gelombang Sungai Kampar di Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan), lalu Bakar Tongkang dan Pacu Jalur yang juga sudah tersohor hingga mancanegara.
Dengan penetapan tiga andalan wisata Riau itu, berarti promosi dan publikasinya akan jauh lebih diutamakan sehingga semakin tersiar luas.
Faktor berikutnya, Bakar Tongkang masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk Kategori Atraksi Budaya Terpopuler atau Most Popular Cultural Attraction.
Tentu dengan menjadi nominasi API 2017, Pemkab Rokan Hilir (Rohil) akan semakin gencar mempromosikannya agar Bakar Tongkang dipilih oleh voter sebanyak mungkin hingga menjadi pemenang sebagai yang terpopuler, mengalahkan 9 nominasi lainnya.
Sebagai tambahan, Riau juga berhasil masuk nominasi API 2017 untuk kategori Situs Sejarah Terpopuler atau Most Popular Historical Site, diwakili oleh Istana Siak Sri Indrapura yang berada di Kabupaten Siak.
Pemungutan suara (voting) API 2017 sudah berlangsung sejak bulan Juni 2017 hingga Oktober 2017 melalui web vote secara online dan gratis di http://ayojalanjalan.com/vote/ dan www.anugerahpesonaindonesa.com ataupun dengan mengirimkan pesan SMS premium berbayar ke nomor 99386, dengan mengetik sesuai keyword nominasinya. Tarifnya Rp 2.200 per SMS.
Keberhasilan Bakar Tongkang menjadi nominasi API tahun ini tentunya membuat wisatawan semakin menasaran dan ingin melihat langsung keunikan dan kemeriahan even ini.
Faktor pendukung ketiga, even wisata Bakar Tongkang mendapat dukungan dari Kemenpar lewat Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Pasar Personal, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara.
Bentuk dukungannya selain bahan promosi seperti umbul-umbul, spanduk, baliho, kaos, dan topi juga publikasi pre event lewat media sehingga semakin kencang dan meluas gaungnya.
Bentuk dukungannya selain bahan promosi seperti umbul-umbul, spanduk, baliho, kaos, dan topi juga publikasi pre event lewat media sehingga semakin kencang dan meluas gaungnya.
Bakar Tongkang atau Go Ge Cap Lak
Ritual Bakar Tongkang Aadalah upacara pemujaan Dewa Laut atau Dewa Kie Ong Yo yang menguasai lautan.
Ritual Bakar Tongkang Aadalah upacara pemujaan Dewa Laut atau Dewa Kie Ong Yo yang menguasai lautan.
Upacara tradisi ini memiliki ciri khas tersendiri dan tidak di temui di tempat lain di Indonesia bahkan di belahan dunia manapun.
Oleh masyarakat keturunan TiongHua di Bagansiapiapi, upacara ini disebut Go Ge Cap Lak, yang berarti tanggal 16 bulan 5 penanggalan Imlek.
Upacara ini diselengarakan setiap tahun dan sudah berlangsung sejak 1920 tahun silam berdasarkan penanggalan Imlek.
Beberapa sumber lain menyebutkan ritual upacara Bakar Tongkang merupakan kisah perjuangan pahit masyarakat keturunan TiongHua untuk mencari tanah harapan yang layak dan lebih baik, hingga perjalanan mereka mengarungi lautan berakhir di muara Sungai Rokan, tepatnya di Bagansiapiapi.
Menurut kepercayaan warga TiongHua Bagansiapiapi, puncak tradisi Bakar Tongkang adalah melihat kemana arah jatuhnya tiang layar tongkang yang dibakar itu.
Arah jatuh tiang menunjukkan keselamatan dan peruntungan usaha serta mata pencarian menjadi lebih baik. Maksudnya, jika tiang layar tongkang condong atau jatuh kearah laut, maka peruntungan usaha dan mata pencarian akan lebih banyak datangnya dari hasil laut.
Jika tiang layar tongkang condong atau jatuhnya mengarah ke darat, maka perutungan usaha dan mata pencarian akan lebih banyak datangnya dari hasil darat.
Namun yang pasti setiap penyelenggaraan even ini selalu ramai peminatnya dan sangat meriah.
Keramaiannya berlangsung hingga tiga hari sampai acara selesai saat pembakaran tongkang.
Soalnya selain melakukan ritual kepercayaan juga diselingi berbagai hiburan seperti barongsai, musik-musik tradisional, dan opera hingga pegelaran musik modern dengan menampilkan artis-artis dalam dan luar negeri.
Even wisata Bakar Tongkang tahun ini bakal lebih istimewa lantaran Pemkab Rohil akan menggelar kegiatan satu Minggu sebelum acara Bakar Tongkang, berupa pementasan seni budaya.
Setelah Bakar Tongkang, Pemkab Rohil akan memfasitilasi wisatawan yang mau melanjutkan perjalanan wisatanya ke Pulau Jemur.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: disparprov riau
& @dinaspariwisatariau
Captions:
1. Even wisata Bakar Tongkang jadi salah satu top three wisata andalan Riau.
2. Istana Siak Sri Indrapura di Kabupaten Siak pun masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017.
2. Istana Siak Sri Indrapura di Kabupaten Siak pun masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017.
3. Bakar Tongkang Bagansiapiapi di Kabupaten Rokan Hilir menjadi nominasi API 2017.
0 komentar:
Posting Komentar