Jambi Arts Forum, Duniakan Candi Muaro Jambi Lewat Sketsa
Ada pemandangan tak biasa di perayaan Waisak yang dirangkai dengan Festival Candi Muaro Jambi 2017 di kompleks Percandian Muaro Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (11/5).
Di lapangan rumput hijau sebelah kanan Candi Gumpung, salah satu candi di kompleks Percandian Muaro Jambi itu, terlihat beberapa anak muda tengah asyik membuat lukisan sketsa suasana perayaan Waisak berlatar Candi Gumpung tersebut. Mereka adalah para perupa sketsa dari Jambi Arts Forum.
Lokasi mereka membuat sketsa agak berjauhan dari kerumunan umat Budha yang tengah melakukan peribadatan di depan candi tersebut.
Mereka terlihat begitu tenang membuat sketsa, padahal sejumlah pengunjung dan masyarakat setempat, termasuk sejumlah media tengah berebut untuk bisa memotret Gubernur Jambi Zumi Zola beserta istri serta perwakilan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yakni Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Resko Astuti yang datang ke lokasi untuk membuka acara Festival Candi Muaro Jambi 2017.
“Kami sedang membuat lukisan sketsa Candi Gumpung di komplek Percandian Muaro Jambi berlatar perayaan Waisak,” ujar Bona Pakpahan (28 thn), salah seorang penggagas Jambi Arts Forum yang beranggotakan para perupa sketsa baik manual maupun digital di Kota Jambi, sambil membuat sketsa Candi Gumpung dengan pensil di atas selembar kertas putih.
“Setelah sketsa selesai baru diberi cat warna,” aku pria berdarah Batak yang lahir dan besar di Jambi ini.
Bona dan rekan-rekannya sengaja datang ke Candi Muaro Jambi saat perayaan Waisak mengingat momennya sangat spesial apalagi ada pembukaan Festival Candi Muaro Jambi hari ini.
Kegiatan berkesenian bersama ini inisiatif Jambi Arts Forum sendiri. “Orang luar saja jauh-jauh datang ke sini untuk melihat, mengabadikan Candi Muaro Jambi dan atau merayakan Waisak di sini. Nah kami sebagai warga Jambi ingin berperan serta memperkenalkan Candi Muaro Jambi lewat sketsa yang kami buat,” terangnya.
Menurut Bona, Jambi Arts Forum yang dibentuk Januari 2016, tidak ada penerimaan anggota. “Siapapun boleh ikut kegiatan kami. Termasuk perupa sketsa dari luar Jambi,” terangnya.
Biasanya Jambi Arts Forum mengadakan kegiatan berkesenian bersama setiap Minggu atau pas hari libur sekaligus refreshing mendapatkan atmosfir dan objek sketsa yang berbeda.
“Sebelum melakukan kegiatan, kami promosikan lewat Instagram ataupun Facebook agar publik tahu dan tertarik ikut. Biasanya kami berkumpul di Studio Dapur Seni yang menjadi basecamp Jambi Arts Forum di Simpang Kawat, Kota Jambi, baru kemudian ke lokasi kegiatan yang dituju. Biayanya ditanggung sendiri-sendiri,” jelasnya.
Alat yang dibawa, lanjut Bona antara lain pensil kertas putih, kuas, dan seperangkat cat air. “Untuk mendapatkan peralatan itu tidak memerlukan biaya besar sekitar 50 ribu sampai 300 ribu,” terangnya.
Objek yang di-sketsa, sambung Bona tidak melulu Candi Muaro Jambi, tapi juga objek alam, orang, pasar, aktivitas keseharian, dan lainnya. “Kalau kegiatan membuat sketsa di Candi Muaro Jambi, ini sudah yang ketiga kali,” akunya.
Forum ini, lanjut Bona terbuka untuk siapapun terutama para peminat seni rupa sketsa baik digital maupun manual.
“Kalau ada orang dari luar Jambi mau ikut kegiatan forum kami, silahkan,” terangnya.
Bona menjelaskan anggota forumnya pun sudah ada yang berpameran di luar Jambi antara lain di Jakarta dan lainnya.
“Kalau Jambi Arts Forum baru berpameran di tingkat Jambi tahun alu. Kalau pameran di luar Jambi atas nama Jambi Arts Forum belum, begitupun melakukan trip sketsa bersama ke kota lain, kami belum pernah,” akunya.
“Kalau Jambi Arts Forum baru berpameran di tingkat Jambi tahun alu. Kalau pameran di luar Jambi atas nama Jambi Arts Forum belum, begitupun melakukan trip sketsa bersama ke kota lain, kami belum pernah,” akunya.
Hasil sketsa Candi Muaro Jambi yang dibuat hari ini, lanjut Bona juga untuk dijual. “Tapi tidak aslinya melainkan di-scan dulu atau dijadikan art print-nya. Sementara aslinya untuk koleksi seni pribadi,” akunya.
Tetapi kalau harganya pantas, Bona mengaku akan melepasnya. “Tapi dilihat dulu siapa yang beli. Saya khusukan buat pembeli yang tertarik atau suka dengan budaya, seperti kolektor seni atau orang yang mau mempelajari kebudayaan, atau orang yang memiliki hubungan emosi dengan Candi Muaro Jambi ini,” terangnya.
Menurut Bona pelukis sketsa sudah menjadi mata pencaharian tetapnya. “Rata-rata yang ikut Jambi Arts Forum ini adalah pekerja seni semua. Dan kerap menerima orderan melukis sektsa wajah di studio,” terangnya.
Kata Bona lagi, sebagai perupa sketsa manual, cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Banyak juga temannya yang sudah berkeluarga tetap bisa menghidupkan keluarganya dengan profesi ini.
“Sebulan minimal pendapatanya Rp 3 jutaan. Dalam satu Minggu ada orderan buat 5 sketsa dengan harga Rp 200 ribu per sektsa, jadi sudah 1 juta per Minggu. Kalau 3 atau 4 minggu atau sebulan sekitar 3 jutaan. Paling laris sketsa orang karena harganya juga lumayan terjangkau,” terangnya.
Sebagai seniman sekaligus profesi, Bona mengaku harus bisa memisahkan mana karya untuk dijual atau komersil dan mana karya seni pribadi atau koleksi.
Kalau ingin menjadikan perupa sketsa ini sebagai profesi tetap, Bona menyarankan selain dibutuhkan keseriusan, biarpun kecil sebaiknya memiliki studio buat tempat kerja sekaligus memamerkan dan menjual semua karyanya.
“Biasanya orang atau customer lebih yakin dengan perupa seksa yang memiliki studio sendiri,” akunya.
Bona mengaku ke depan akan lebih gencar menjual produk kreatifnya, salah satu caranya melalui Instagram @jambiartsforum yang juga memasang sejumlah karya rekan-rekan seprofesinya di Jambi Arts Forum.
“Pokoknya kami terus berkarya saja, didukung atau tidak oleh pihak terkait, termasuk dari pemerintah,” terang Bona yang juga berencana melakukan trip sketsa ke sejumlah daerah/kota di luar Jambi termasuk ke Kota Tua Jakarta.
“Kami berencana menjual hasil sketsa ini, dan keuntungannya untuk melakukan trip sketsa ke kota atau daerah lain termasuk Jakarta,” pungkas Bona.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitopis)
Captions:
1. Para perupa sketsa dari Jambi Art Forum tengah membuat sketsa Candi Gumpung, salah satu candi di komplek Percandian Muaro Jambi
2. Bona, salah seorang penggagas Jambi Arts Forum bersama rekan-rekannya tengah membat sketsa Candi Muaro Jambi.
3. Candi Gumpung, jadi objek sketsa Art Jambi Forum.
4. Bona tengah serius membuat sktsa Candi Gupung di momen spesial perayaan Waisak dan Festival Candi Muaro Jambi 2017.
0 komentar:
Posting Komentar