Wayang Ajen Diminta Pentas di Lampung Barat Usai Sukses Tampil di Pre Event PPBI 2017
Meskipun cuma diberi waktu tampil sekitar 15 menit, Wayang Ajen berhasil memikat tamu undangan di acara pre event Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2017 di Gedung Heritage, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Jumat (7/4). Buktinya ada seorang bupati yang meminta grup wayang golek Sunda satu ini untuk tampil di Lampung Barat dalam waktu dekat.
“Ini adalah salah satu bukti respon positif bahwa hanya melalui prosesi budaya khususnya seni pertunjukan seni wayang yang mengedepankan keseimbangan antara tontonan dan tuntunan serta intensitas pelaku seni dalam hal ini dalang, akhirnya menarik untuk diapresiasi kembali dalam format yang berbeda,” ujar Wawan yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Promisi Wisata Budaya di Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kepada Travelplus Indonesia lewat pesan WA lantaran dia sedang mengikuti diklat di Depok.
Dalam Pre Event PPBI 2017, Wayang Ajen menyuguhkan Wayang Revolusi Mental berlakon "Mental Sang Satria". Di dalamnya ada adegan Kesatria Gatotkaca dalam menghancurkan tokoh Raksesa dan para Danawa jahat, simbol ketidakadilam dan prilaku mental bobrok, korup dan serakah. Naskah lakonnya sendiri ditulis Wawan yang juga merangkap sebagai sutradara.
Pementasan Wayang Ajen kali ini menghadirkan dua dalang yakni Ki Dalang Mursidin Ajen dan Ki Dalang Gaura Mancacaritadipura, dalang berdarah Australia.
"Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala," begitu kata Ki Dalang Mursidin Ajen yang disambut tepuk tangan hadirin yang datang.
Sebelum tampil, kedua dalang terutama dalang bule Gaura cukup menarik perhatian penonton. Sejumlah tamu undangan meminta berfoto bersamanya.
Selain Wayang Ajen, Pre Event PBBI 2017 juga disemarakan dengan sejumlah suguhan seni budaya seperti tarian sunda yang dibawakan para penari perempuan muda nan geulis-geulis, musik kolintang yang dimainkan dengan apik oleh para ibu, dan musik angklung yang diperagakan para siswa-siswi.
Namun berdasarkan pengamatan TravelPlus Indonesia, yang paling menarik dan menyedot perhatian tamu undangan yang terdiri atas menteri terkait, sejumlah bupati, dan walikota adalah pementasan Wayang Ajen.
Kendati durasi tampilnya teramat singkat, kedua dalangnya berhasil menyampaikan pesan-pesan moral dalam kemasan humor dan kekinian lewat tokoh wayang Cepot dan Dawala, ditambah iringan seperangkat musik gamelan.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar