Mau Lihat Buaya Tak Usah ke Florida, di Indonesia juga Banyak
Baru-baru ini netizen dunia, dihebohkan video seekor buaya berukuran raksasa hasil rekaman salah seorang turis di cagar alam Florida, Amerika Serikat. Buaya yang terlihat seperti seekor dinosaurus itu berjalan santai tapi gagah dengan keempat kakinya yang terlihat lebih tinggi dari kebanyakan buaya pada umumnya.
Adalah Kim Joiner, turis yang merekam buaya itu di Cagar Alam Circle B Bar di Poljk County, Florida lalu mengunggahnya ke Facebook. Tak berselang lama, video rekaman tersebut telah dibagikan 30 ribu kali dan disukai oleh lebih dari 5.700 orang.
Benar atau hasil rekayasakah video itu, yang jelas sudah bikin heboh dan sampai ke netizen di Indonesia. Bahkan sejumlah media di sini memberitakannya, termasuk infotainment dengan mewawancarai beberapa artis yang pernah berwisata ke Florida melihat buaya-buaya liar di habitatnya langsung.
Terkait video buaya raksasa yang bikin heboh itu, kali ini Travelplus Indonesia mengangkat objek-objek wisata terkait buaya yang ada di Indonesia, bukan di Florida.
Wong, di sini juga banyak kalau ingin melihat buaya di habitatnya atau pun di penangkarannya. Jadi kenapa mesti jauh-jauh dan sok pamer-pamer objek wisata negara orang.
Jenis buaya di Indonesia juga lebih banyak. Ada Buaya Irian (Crocodylus novaeguneae) yang terdapat di Papua-Indonesia dan Papua Nugini. Buaya ini hidup di air tawar, mirip seperti buaya tawar cuma ukuran badannya lebih kecil dan berwarna lebih hitam.
Khusus di wilayah Papua bagian Selatan juga ada jenis Buaya Sahul. Sebenarnya buaya ini masih satu jenis dengan Buaya Irian, namun seorang ahli taksonomi mengusulkan agar buaya itu dijadikan spesies tersendiri.
Begitupunn dengan Buaya Mindoro (Crocodylus mindorensis), awalnya juga termasuk jenis Buaya Irian namun sekarang dianggap sebagai jenis tersendiri. Buaya jenis ini bisa ditemukan di Sulawesi bagian Timur dan Sulawesi bagian Tenggara.
Jenis lainnya Buaya Siam (Crocodylus siamensis). Sesuai namanya diperkirakan berasal dari Siam. Di Indonesia jenis buaya yang jumlahnya krisis ini ada di Jawa dan Kalimantan.
Lalu Buaya Kalimantan (Crocodylus Raninus). Jenis buaya yang mirip dengan buaya muara ini mudah ditemui di sejumlah lokasi di Kalimantan antara lain di Sungai Mentaya, Kabupaten Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah.
Sejak dulu di sekitar muara sungai tersebut, masyarakat setempat sering terlihat buaya. Bahkan di salah satu pulau di tengah sungai itu yang bernama Pulau Lepeh diduga menjadi habitat buaya.
Menurut nelayan setempat, kalau mau melihat beberapa ekor buaya tengah berjemur di daratan pulau yang memanjang bak pantai itu, datanglah saat sungai surut atau saat musim kemarau panjang.
Jenis lainnya Buaya Senyulong (Tomistoma Schlegelii). Buaya yang memiliki moncong yang lebih sempit dan runcing ini beredar di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
Di Kalimatan, Anda bisa melihat buaya yang sering disebut Buaya Supit ini juga di habitatnya langsung antara lain di Danau Tampang Keladi, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Buaya jenis ini juga sering terlihat di Kelibuntu, Desa Sungai Awan Kanan, Muara Pawan, Ketapang, Kalbar.
Buaya Senyulong tidak akan menyerang manusia kalau tidak diganggu. Makanannya ikan-ikan kecil. Buaya jenis ini dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. IUCN (International Union and Conservation Nature) memasukkan statusnya pada kategori Genting (Endangered/EN).
Terakhir, jenis Buaya Muara (Crocodylus porosus) yang merupakan jenis buaya terbesar, ganas, dan terpanjang di antara jenis buaya-buaya lainnya di Indonesia bahkan dunia. Panjangnya bisa mencapai 12 meter. Buaya muara dinamai demikian karena habitatnya adalah sungai-sungai dan di laut, dekat muara.
Kalau mau melihat jenis buaya satu ini datang saja ke Sungai Udang, Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. Pilihan lainnya ke kebun binatang Sinka Zoo, Kota Singkawang, Kalbar.
Di Kalbar, biasanya buaya jenis ini hidup di rawa-rawa seperti di Kecamatan Teluk Pakedai dan Sungai Kakap. Namun seiring menjamurnua pembangunan tambak-tambak udang, buaya jenis ini kian terdesak, kehilangan habitat dan sumber pakannya.
Di Lampung Timur, tepatnya di Sungai Way Kanan, dalam wilayah Taman Nasional Way Kambas, Anda juga bisa melihat buaya jenis ini dan juga buaya supit.
Lokasi lain yang diduga ada buayanya terdapat di Lampung Barat tepatnya di Danau Lebar di kawasan wisata Suoh.
Selain digunakan untuk tempat rekreasi wisata danau lebar suoh ini juga banyak digunakan para nelayan untuk mencari ikan.
Lembah Suoh dapat dicapai dari Kuncoro (15 Km dari Kota Agung) dengan sepeda motor trial atau kendaraan roda 4wheel drive.
Buaya jenis ini juga dapat Anda temui di Sungai Cigenter, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar