Kapasitas Kursi Direct Flight Harus Ditambah untuk Capai Target 15 Juta Wisman 2017
Target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia 2017 sebesar 15 juta dan 265 juta untuk pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). Selain mengimplementasikan digital tourism dan homestay, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan pihak terkait juga akan mengembangkan konektivitas udara dengan terus menggenjot penambahan kapasitas kursi (seat capacity) penerbangan langsung (direct flight) dari berbagai negara penyumbang wisman.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan Go Digital menjadi strategi yang harus dilakukan khususnya untuk merebut pasar global sebagai pasar utama untuk meningkatkan kunjungan wisman secara signifikan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan Go Digital menjadi strategi yang harus dilakukan khususnya untuk merebut pasar global sebagai pasar utama untuk meningkatkan kunjungan wisman secara signifikan.
Alasannya kondisi pasar sudah berubah. Wisatawan melakukan perjalanan mulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look), kemudian memesan paket wisata yang diminati (book) hingga membayar secara online (pay).
“Gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, memperbandingkan antarproduk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi kini telah mereka lakukan secara digital. Dengan kata lain kini wisman melakukan search and share menggunakan media digital,” kata Menpar Arief Yahya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan ke-IV di di Grand Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Selasa (6/12).
Implementasi program pembangunan 100.000 homestay juga tak kalah penting. Sebagai program pembangunan ‘desa wisata’ di 10 destinasi wisata prioritas ini akan dimulai tahun 2017.
Upaya yang telah dilakukan diawali dengan menggelar sayembara desain homestay. “Hasil karya para pemenangnya akan dijadikan sebagai model dalam upaya mengembalikan arsitektural tradisional yang khas di 10 destinasi prioritas,” terang Arief.
Begitupun dengan implementasi program pembangunan konektivitas udara. Arief Yahya mengaku ketersediaan kapasitas seat sebanyak 19,5 juta oleh berbagai perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016.
“Untuk target 15 juta wisman tahun 2017 membutuhkan tambahan 4 juta seat. Sedangkan untuk target 20 juta wisman pada 2019 perlu total tambahan 10,5 juta seat pesawat,” ungkapnya.
Lebih rinci Arief Yahya menjelaskan tambahan 4 juta seat untuk mendukung pencapaian target 15 juta wisman perlu dilakukan upaya antara lain; kecukupan slot bandara tertentu, kecukupan air service agreement (ketersediaan air traffic right) serta menambah direct flight regular berjadwal maupun charter dari pasar potensial.
Dua Maskapai Tambah Kursi
Soal penambahan kapasitas kursi penumpang pesawat hingga tahun depan, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk M. Arif Wibowo menjelaskan ada pertumbuhan dari China ke Indonesia sebesar 50,8 %. Salah satunya direct flight dari Chengdu, salah satu kota di China ke Bali mulai Januari 2017.
Penambahan jumah kursi juga terjadi untuk kawasan middle east atau Timur Tengah sebesar 21 %, sedangkan untuk kawasan Asia naik 19%.
Garuda Indonesia, sambung Arif Wibowo juga akan menjajaki penerbangan langsung dari Jakarta ke Mumbai, India tanggal 12 Desember ini.
Semua penambahan seat capacity tersebut, lanjut Arif Wibowo untuk membantu percepatan peningkatan kunjungan wisman ke Indonesia. “Kita siap menambah hingga 1,4 Juta kursi tahun depan,” ungkapnya.
Saat ini jumlah penumpang internasional Garuda sendiri sudah mencapai 6 juta. “Pihaknya optimis akan terus meningkat mencapai 6,3 hingga akhir tahun ini. Sedangkan, tahun depan alokasi akan naik jadi 7,7 juta kursi," terangnya.
Kata Arif Wibowo lagi, kenaikan kapasitas seat Garuda juga terjadi untuk rute domestik. “Untuk kawasan Timur Indonesia naik 12, 5 %, misalnya penerbangan langsung dari Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang ke Bandara Domine Eduard Oso di Sorong, Papua dengan pesawat boeing 737 awal tahun 2017. Sedangkan ke wilayah Barat meningkat 6,7%. Kenaikan kapasitas seat itu tentunya ada pengaruh dari penetapan 10 destinasi prioritas,” terangnya.
Maskapai lain yang akan membantu Kemenpar untuk menambah jumlah kursi pesawat direct flight adalah Citilink.
CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan pihaknya akan menambah armada pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 penumpang sejumlah 9 buah hingga tahun 2017, salah satunya tanggal 17 Desember ini ada direct flight dari Wuhan China ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Menanggapi penambahan direct flight dari Garuda Indonesia dan Citilink, Menpar Arief menilai ada kemajuan. Namun tetap saja jika dibandingkan lagi dengan negara lain, masih terlalu buruk jumlah direct flight.
“Kita hanya 40% yang direct flight ke Indonesia. Bandingkan dengan Malaysia 78%, Thailand 81%, dan Singapura 86%. Kita kalah jauh," ungkap Arief Yahya.
Menurut Arief, kapasitas kursi harus terus ditambah karena masih terbuka peluang besar bagi para pebisnis airlines untuk membuka direct flight baru dari berbagai negara pemasok wisman ke Indonesia.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & agung-humas kemenpar
0 komentar:
Posting Komentar