Busana Muslim Mampu Jaring Wisman Timur Tengah, Amerika, dan Malaysia ke Indonesia
Siapa bilang wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia melulu untuk menikmati keunikan budaya dan keindahan alam saja. Sejak beberapa tahun belakangan ini, ternyata banyak juga yang sengaja berkunjung ke sini khusus untuk memborong aneka handmade, terutama produk busana muslim.
Adalah Dian Pelangi, salah satu dari sejumlah perancang busana muslim Indonesia yang produk-produk busana muslimnya telah berhasil menjaring sejumlah wisman ke Indonesia.
“Busana muslim Indonesia memang sudah semakin mendapat tempat di hati para pemakai busana muslim dunia,” ujar Dian Pelangi kepada TravelPlusIndonesia usai mengikuti jumpa pers persiapan even Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference (IIHLEC) 2016 di Jakarta, Rabu (28/9).
Menurutnya lewat busana muslim, sangat bisa menjaring wisman ke Indonesia. “Saya banyak sekali mendapatkan customer mancanegara yang datang langsung ke Indonesia, hanya untuk membeli koleksi saya. Terutama dari negara-nagara kawasan Timur Tengah, Amerika, dan Malaysia,” ungkapnya.
Mengenai berapa jumlah wisman yang datang tiap bulan ke butiknya, Dian mengaku belum tahu jumlah pastinya. “Yang jelas ada datanya di pengelola butik saya. Dan mereka juga bilang pembeli asal Singapura juga banyak yang datang,” tambah Dian.
Khusus costumer dari Timur Tengah, lanjut Dian hampir tiap bulan selalu datang. “Itu baru yang ke butik Dian Pelangi, belum ke butik desainer busana muslim lainnya,” terangnya.
Kata Dian pasar potensial terbesar busana musim Indonesia sampai saat ini memang masih Timur Tengah dibanding kawasan lain.
“Kalau saya pribadi dibanding ke negara-negara kawasan lain, saya lebih senang membidik Timur Tengah karna sudah jelas pangsa pasarnya, seperti apa perekonomian masyarakatnya dan mereka juga biasa memakai busana muslim. Jadi karena itu saya jadi lebih sering fashion show dan jualan ke Timur Tengah dan akhirnya mereka tahu kemudian berdatangan ke Indonesia,” terangnya.
Meskipun jumlah desainer busana muslim Indonesia banyak, jumlahnya bisa ratusan bahkan ribuan jika termasuk dengan produser dan kalangan indutri, serta peminatnya dari luar negeri juga banyak, namun disayangkan Indonesia belum memiliki sentra khusus busana muslim yang refresentatif.
“Melihat banyaknya wisman yang datang ke Indonesia untuk membeli busana muslim para perancang busana muslim Indonesia, sudah semestinya Indonesia mempunyai sentra busana muslim yang nyaman, bisa memberi imej bagus atau berkelas juga. Sayangnya sampai saat ini belum ada,” aku Dian.
Sebenarnya wisata belanja busana muslim di Indonesia yang kini diminati wisman, sambung Dian, bisa sekali dirangkai dengan kunjungan ke objek-objek wisata halal, termasuk ke rumah makan dan hotel yang sudah bersertifikat halal.
“Kalau soal paket wisatanya itu saya belum tahu sudah ada atau belum. Tapi yang pasti, itu sangat bisa dikemas menjadi paket wisata dan akan diminati,” ujarnya.
Terkait pelaksanaan IIHLEC 2016 yang akan berlangsung di Ciputra Artpreneur, Ciputra World, Jakarta, 6-8 Oktober mendatang, Dian mangaku bangga bisa ikut terlibat dan memamerkan karya-karya terbarunya nanti.
“Saya sebagai desainer sangat membutuhnya wadah seperti ini. Saya harap ke depan semakin banyak event, expo, workshop, komunitas, dan kalau perlu ada konsorsium khusus untuk parancang busana muslim Indonesia, agar kegiatan terkait busana muslim Indonesia semakin marak dan akhirnya diakui bukan hanya oleh perancang-perancang dalam negeri pun internasional,” tutupnya.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar