Ini Alasan Bupati Ende Ubah Puncak Acara Sepekan Pesta Danau Kelimutu dari Tanggal 13 Menjadi 14 Agustus
Puncak acara Sepekan Pesta Danau Kelimutu 2016 yang semula akan diselenggarakan pada hari Sabtu (13/8) tiba-tiba berubah menjadi hari Minggu (14/8) pagi sesuai anjuran para Mosalaki atau tokoh masyarakat adat setempat, sebagaimana penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
Puncak acara Sepekan Pesta Danau Kelimutu menampilkan Ritual Adat Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata atau pemberian sesajen kepada arwah leluhur tau nenek moyang di tiga danau yang bertengger di puncak Gunung Kelimutu, kawasan Taman Nasional Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ritual yang biasa disebut Ritual Adat Patika ini menjadi kekuatan, ciri khas sekaligus daya tarik pesta rakyat ini hingga mampu membetot perhatian wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
Puncak acara Sepekan Pesta Danau Kelimutu menampilkan Ritual Adat Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata atau pemberian sesajen kepada arwah leluhur tau nenek moyang di tiga danau yang bertengger di puncak Gunung Kelimutu, kawasan Taman Nasional Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ritual yang biasa disebut Ritual Adat Patika ini menjadi kekuatan, ciri khas sekaligus daya tarik pesta rakyat ini hingga mampu membetot perhatian wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
“Perubahan hari ini sesuai dengan anjuran para Mosalaki atau tokoh masyarakat di kawasan Danau Kelimutu,” kata Bupati Ende Ir. Marselinus Y.W Petu kepada TravelPlusIndonesia usai membuka Sepekan Pesta Danau Kelimutu kelima ini di Lapangan KONI, Kota Ende, Rabu (10/8) malam.
Marselinus membenarkan semula puncak acara Sepekan Pesta Danau Kelimutu akan digelar pada hari Sabtu dengan alasan agar keesokan harinya panitia, peserta, dan masyarakat yang ikut serta bisa beristirahat sebelum lusanya (Senin) bekerja seperti biasa. Ternyata tidak disetujui para tokoh masyarakat, sehingga puncak acara tetap diadakan hari Minggu (14/8).
“Tanggal 14 Agustus itu menurut para tokoh masyarakat hari yang baik dan memang sudah setiap tahun, diadakan tanggal segitu,” ujar Marselinus lagi.
Pengunduran hari puncak acara, lanjutnya sempat dikomplain sejumlah wisatawan terutama wisatawan mancanegara (wisman) yang sudah jauh-jauh hari merancang jadwal kunjungan wisatanya ke Ende.
"Soalnya mereka (wisman-red) sejak awal sudah tahu kalau puncak acaranya digelar setiap tanggal 14 Agustus,” tambahnya.
"Soalnya mereka (wisman-red) sejak awal sudah tahu kalau puncak acaranya digelar setiap tanggal 14 Agustus,” tambahnya.
Orang nomor satu di kabupaten yang penduduknya didominasi Suku Lio dan Ende ini menegaskan lagi, pelaksanaan puncak acara Sepekan Pesta Danau Kelimutu tahun ini dan seterusnya tetap akan diadakan seperti tahun-tahun sebelumnya setiap tanggal 14 Agustus.
Di acara pembukaan, Marselinus memukul gong sebagai tanda acara Sepekan Pesta Danau Kelimutu 2016 ini resmi dibuka.
Dia didampingi Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Muhammad Iqbal Alamsjah yang mewakili Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti yang berhalangan hadir.
Marselinus menjelaskan Sepekan Pesta Danau Kelimutu ini sudah menjadi even nasional.
Tujuan acara ini selain untuk mempromosikan objek-objek wisata di Kabupaten Ende agar gaungnya lebih bergema, juga sebagai langkah pelestarian seni budaya yang ada di masyarakat Kabupaten Ende.
“Acara ini menjadi ruang untuk para seniman dalam berkesenian dan berkreativitas,” terangnya.
Marselinus juga menjelaskan mengapa dia tetap menggunakan nama Sepekan Pesta Danau Kelimutu bukan Festival Kelimutu karena nama pesta lebih terkesan merakyat. “Lewat persembahan lagu, musik, tari, dan lainya yang ditampilkan, suasaanya lebih ke pesta. Even ini menjadi pestanya masyarakat Ende,” terangya.
Dia berharap pesta ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat Ende “Jangan cuma kita-kita saja yang rasakan,” pungkasnya.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar