Capoeira dan J-Lo Panaskan Pembukaan Piala Dunia 2014
Olah raga bela diri asal Brasil, Capoeira yang lebih menyerupai tarian ini turut memeriahkan Pembukaan Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Stadion Sao Paulo, Brasil, Kamis (12/6) atau Jumat (13/6) dini hari WIB. Acara pembukaan yang mengambil tema sepakbola, alam, musim, dan keragaman budaya peserta 32 kontestan Piala Dunia ini juga dipanaskan Jennifer Lopez atau J-lo yang tampil seksi eksotis.
Capoeira yang dikembangkan oleh para budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brasil pada sekitar tahun 1500-an.
Pada zaman dulu budak-budak Afrika bekerja di perkebunan-perkebunan besar di Brasil. Mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional seperti berimbau, yakni sebuah lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya, dan atanaque atau gendang besar.
Capoeira inilah jadi senjata andalan satu-satunya mereka untuk mempertahankan diri saat melarikan diri jika tertangkap oleh penjaga budak. Pertarungan biasanya terjadi di tempat lapang dalam hutan yang dalam bahasa tupi-guarani (salah satu bahasa pribumi di Brasil) disebut caá-puêra. Dari situlah istilah nama seni bela diri tersebut diambil.
Saat ini, gerakan bela diri tradisional Brasil ini bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebut jogo.
Capoeira sengaja ditampil di pembukaan Piala Dunia 2014 oleh panitia penyelanggara tak lain, tak bukan untuk memperkuat aura Brasil sebagai tuan rumah.
Disamping Capoeira yang dibawakan sekelompok penari pria, beberapa tarian lainnya yang menggambarkan keeksotisan dan kekayaan budaya dan alam Tanah Air Pele ini, juga ditampilkan.
Ada kelompok penari yang menjadi nelayan yang mengendarai perahu, menggambarkan Brasil juga memiliki wilayah perairan tersohor antara lain Sungai Amazon. Ada juga sekelompok penari yang mengenakan kostum aneka bunga dan tanaman untuk menggambarkan kekayaan flora Brasil yang menawan.
Untuk memperkuat kesan sepakbola, ditampilkan sekelompok penari berbaju seperti bola berwarna hitam putih. Tak cuma itu, bola kristal pun dihadirkan di tengah lapangan. Kemudian bola LED itu terbuka menjadi 8 bilah. Dari bagian bawah LED muncul Jennifer Lopez, Pitbull, dan aktris lokal Brasil, Claudia Leitte. Ketiga penyanyti tersebut membawakan lagu tema Piala Dunia berjudul We Are One (Ole Ole).
J-Lo seperti biasa, tampil seksi dan eksotik dengan belahan dada rendah berwarna hijau. Aura penyanyi dan bintang film tersohor ini berhasil memanaskan suasana Pembukaan Piala Dunia 2014.
Sedangkan Pitbull mengenakan polo-shirt kuning bertuliskan "Brasil" di bagian dada. Sedangkan, Leitte memakai baju ketat seperti swimsuit berwarna biru dengan logo federasi sepakbola Brasil di dada kiri.
Ribuan pentonton tumpah ruah di stadion yang terletak di Kota Sao Paulo ini. Acara pembukaannya menjadi tontonan menarik bagi semua penggila bola, termasuk perempuan-perempuan muda dan anak-anak.
Acara pembukaan kali ini berhasil menjaring wisatawan dari mancanegara. Terbukti, penontonnya bukan cuma orang Brasil, orang-orang dari Meksiko dan negara lain pun turut bergembira di upacara pembukaan dengan atribut khas negaranya.
Penampilan penontonnya pun tak kalah menarik dibanding pengisi acara. Mereka mengenakan atribut kesebelasan Nasional Brasil. Bahkan ada yang membawa replika trofi Piala Dunia.
Penampilan penontonnya pun tak kalah menarik dibanding pengisi acara. Mereka mengenakan atribut kesebelasan Nasional Brasil. Bahkan ada yang membawa replika trofi Piala Dunia.
Selesai pembukaan, para penonton tak sabar menanti pertandingan Brasil versus Kroasia. Walau sempat tertinggal karena Kroasia memberikan perlawanan di awal pertandingan, akhirnya Brasil berhasil mengalahkan Kroasia dengan skor 3-1.
Keberhasilan Brasil pada laga pembuka Grup A, melengkapi kesempurnaan acara pembukaan Piala Dunia 2014 yang berdurasi selama 25 menit dengan melibatkan sekitar 1200 orang penari.
Meskipun acara pembukaan tak semegah pembukaan Piala Dunia sebelumnya karena tanpa permainan laser mengingat waktu pelaksanaanya siang hari, namun justru mendapat banyak pujian karena dinilai lebih hemat energi.
Meskipun acara pembukaan tak semegah pembukaan Piala Dunia sebelumnya karena tanpa permainan laser mengingat waktu pelaksanaanya siang hari, namun justru mendapat banyak pujian karena dinilai lebih hemat energi.
Stadion Sao Paulo yang berkapasitas 65.807 penonton dengan 20.000 tempat duduk di antaranya bersifat sementara ini diperkirakan bakal gegap gempita lagi karena akan menggelar satu pertandingan semi final dan 3 pertandingan lainnya.
Akankah pertandingan Final Piala Dunia 2014 dan acara penutupan pada 13 Juli mendatang di Stadion Maracana, Kota Rio de Janeiro yang berkapasitas 76.804 penonton, akan berlangsung lebih panas? Kita lihat saja nanti.
Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok. Ist.
0 komentar:
Posting Komentar