Lagi, Mahasiswa Terseret Air Bah Dalam Gua
Hari Miftahul Rohmah (21) adalah satu dari dua Mahasiwa Pencinta Alam Teknik Sipil (Mapateksi), Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang terseret arus air bah di sungai Gua Kiskendo, Desa Trayu, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Mahasiswa asal Bekasi ini ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh seorang petani, warga Desa Trayu, Senin pagi (11/3/2013).
Seorang rekannya lagi yang bernama Nur Faizin (22) warga Ungaran masih terus dicari tim Basarnas, Basarda, dan BPBD Kabupaten Kendal serta teman-teman pecinta alamnya, termasuk ayah dan sejumlah saudaranya.
Seperti diketahui saat mereka hendak keluar dari Gua Kiskendo usai melakukan survey pada Minggu (10/3/2013) sore, tiba-tiba mereka diterjang bah kiriman dari gunung. Dua di antaranya terserat, sisanya selamat.
Jenazah Hari dibawa ke RSUD Kendal, kondisi tubuhnya penuh luka lebam. Diperkirakan, lukanya itu akibat terbentur-bentur bebatuan. Dia ditemukan 2 Km dari lokasi awal terseret.
Kepala Desa Trayu Kecamatan Singorojo, Sumanto, menjelaskan dua mahasiswa itu masuk Gua Kiskendo bersama empat orang temannya. Mereka hendak beranjak ke gua yang lain dengan cara melewati sungai yang ada di gua tersebut.
Sewaktu berada di gua, kondisi sungai masih bisa dilewati dan berhasil mereka lewat, tapi setelah menyeberang datang bah sampai menutupi batu yang menjadi pijakan mereka. Naas, saat melompat ke batu di tengah sungai, dua di antaranya terpeleset dan jatuh lalu terseret sungai yang arusnya ketika itu tengah deras akibat di gunung hujan lebat.
Kapolsek Singorojo AKP Sulistiyanto menambahkan, jumlah keseluruhan mahasiswa Undip yang caving ada 14 orang, terdiri atas lima perempuan dan sembilan laki-laki. Mereka terbagi tiga tim, empat orang masuk gua, dua orang memanjat tebing, dan sisanya mengamati kondisi di luar gua.
Rektor Undip, Soedarto mengatakan survei yang dilakukan para mahasiswanya itu sudah resmi mendapatkan izin dari unversitas. Pihaknya akan memberikan santunan namun berapa jumlahnya belum dikatahui.
Bekas Kerajaan Gaib
Gua Kiskiendo di Dusun Guwo terletak 15 Km ke arah Selatan (Boja) Kota Kendal melalui Kaliwungu atau 40 Km dari pusat kota Semarang. Goa yang berada di perbukitan dengan pepohonan besar dan berudara agak sejuk ini merupakan salah satu obyek wisata alam yang dimiliki Kabupaten Kendal.
Di dalam gua yang dikelola Perum Perhutani Kendal ini terdapat beberapa gua kecil sepertu gua Tulangan, Kampret, Kempul, dan Lawang. Mulut guanya curam, di dalamnya terdapat bermacam stalagmit dan stalagtit yang ornamennya konon menggambarkan kisah Maesa Suro dan Lembu Suro sampai runtuhnya Kerajaan Gua Kiskendo yang gaib itu.
Maklum gua ini diyakini sebagai tempat tinggal Maesa suro dan Lembu Suro, yakni dua kakak beradik yang berbadan manusia dan berkepala binatang dengan kesaktian tinggi. Semakin memasuki gua ini, terdapat ailiran sungai yang mengalir menembus perut bumi.
Saat musim panas, pengunjung gua ini cukup banyak dan berkurang ketika musim hujan. Kebanyakan pengunjung dari Kendal dan Semarang serta sejumlah daerah lainnya. Setiap pengunjung dikenai tiket masuk sebesar Rp.4000 per orang.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok. gsantosa
0 komentar:
Posting Komentar