Inilah Ciri-Ciri Pelancong Ramah Lingkungan
Melancong ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi dan atau idaman tentu jadi dambaan traveller, adventurer, dan backpacker. Tentu yang dibawa mereka saat berpergian untuk urusan senang-senang ataupun bisnis itu adalah uang, pakaian, peralatan, dan atribut perjalanan lainnya. Lalu apa semuanya membawa pula bekal mental eco-friendly atau ramah lingkungan? Berikut ciri-ciri pelancong yang bersikap ramah lingkungan saat melancong di lokasi manapun.
Riset Asia Pacific Business Traveller Research pada tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Accor, jaringan operator hotel asal Perancis menyebutkan pelancong dari kawasan Asia Pasifik ternyata memiliki tingkat kesadaran lingkungan yang cukup tinggi ketika ingin menginap di sebuah hotel.
Riset tersebut memaparkan sebanyak 77% pelancong asal Indonesia yang melakukan perjalanan untuk kepentingan bisnis akan memilih sebuah hotel yang ramah lingkungan, bahkan sebanyak 67% responden menyatakan lebih memilih membayar ekstra untuk menginap di hotel yang mempunyai komitmen kuat dalam menjaga lingkungan.
Prosentase tingkat kesadaran lingkungan pelancong bisnis dari Indonesia ini berada di posisi kedua setelah para eksekutif Cina yang mencapai 91%. Di rangking ketiga ditempati Thailand 70%, lalu India dan Hongkong masing-masing 66% dan 67%.
Berdasarkan riset tersebut, jelas salah satu ciri pelancong yang bermental peduli lingkungan adalah yang memilih penginapan, entah itu hotel dan lainnya yang ramah lingkungan atau berkomitmen kuat menjaga lingkungan.
Lalu bagaimana ciri-ciri pelancong yang memilih berpetualang, berlibur dan santai-santai di gunung, laut, pantai, gua, dan kota?
Ciri pelancong yang ramah lingkungan saat mendaki gunung antara lain membawa perbekalan (logistik) yang ramah lingkungan, membawa kembali bekas sampah dari logistik yang dibawanya terutama yang berbahan plastik, stereofoam, dan lainya.
Ciri lainnya tidak menebang pohon sembarangan untuk membuat api unggun dan lahan camp atau mendirikan tenda. Tak lupa mematikan api unggun yang dibuatnya.
Tak kalah penting, tidak mencemari sumber mata air yang berada di gunung atau hutan. Tidak membuang sisa makanan ke sumber mata air, tidak mencuci peralatan masak dan makan di sumber air, dan tidak mandi di aliran sumber mata air, melainkan agak jauh agar aliran bekas mandi tidak mengotori aliran sumber mata air tersebut. Tidak membunuh atau membawa pulang hewan langka yang menghuni hutan dan gunung setempat.
Kalau di laut, pelancong tidak membuang sampah plastik atau apapun dari logistik yang dibawa. Ini pun berlaku saat dia berada di pantai, gua, dan kota ketika city tour ke sejumlah obyek di kota. Juga tidak melakukan tindakan vandalisme atau mencoret-coret atau menggores batu, dinding gua, batang pohon, tembok, dan lainnya. Serta senantiasa menjaga ekosistem yang ada.
Saat berwisata belanja, pelancong ramah lingkungan itu membawa kantong ramah lingkungan yang cukup besar untuk memuat semua barang belanjaannya. Dan dia tidak mau setiap item barangnya dibungkus dengan plastik. Ini tindakan tepat untuk mengurangi sampah plastik.
Sementara ciri pelancong bisnis lainnya, dia mengurangi penggunaan kertas untuk menunjang pekerjaannya. Dan memilih berjalan kaki atau bersepeda ke tempat-tempat terdekat yang akan dikunjungi selama dia berbisnis dan berwisata di dalam kota. Saat berada di penginapan, dia tidak boros menggunakan air, dan tetap menjaga kebersihan.
Nah, kalau Anda suka melancong, sudahkah membawa serta bekal ramah lingkungan di setiap tempat yang Anda kunjungi?
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar