Puasa Nabi Daud Bekal Memerankan Tokoh Jose Karosta
Ditampuk berperan sebagai Jose Karosta dalam pementasan teater Mastodon dan Burung Kondor, bukan perkara mudah. Tapi Totenk Mahdasi Tatang punya kiat sendiri untuk meredam beban mental. Selain berdarah-darah latihan, dia pun berpuasa sunah ala Nabi Daud. Berhasilkah dia memerankan tokoh yang dulu (1973) berjaya diperankan si Buruk Merak, WS Rendra?
Totenk, begitu anak muda asal Bandung ini biasa disapa. Semula dia tak menyangka bakal mendapat peran besar sebagai Jose Karosta, tokoh utama dalam cerita pementasan teater Mastodon dan Burung Kondor yang kali ini disutradari Ken Zuraida, istri mendiang Rendra.
Kaget, senang, pesimis, dan was-was bercampur jadi satu, ketika Ida, panggilan akrab Ken Zuraida akhirnya memutuskan dia yang pantas melakoni peran utama tersebut dari beberapa kandidat lainnya.
Wajar kalau pria berambut ikal sebahu dengan postur tinggi semampai ini merasakan perasaan campur aduk tersebut. Pasalnya selama ini dia belum pernah mendapatkan peran utama dalam beberapa pementasan teater yang diikutinya. Justru dia lebih sering berada di belakang layar, sebagai manajemen ataupun pimpro.
Yang membuat dia merasa terbebani pada awalnya, peran Jose Karosta ini dulu pernah sukses diperankan WS Rendra yang disebutnya sebagai bapak, guru sekaligus sahabat. Dia terbayang-bayang akan nama besar Rendra di panggung teater Indonesia dan kehebatannya ketika itu.
Namun keyakinannya lambat laut bertambah berkat dukungan Ida yang berhasil meyakinkannya bakal mampu melakoni peran itu dengan latihan tekun.
“Peran ini mungkin sudah jodah saya, seperti mba Ida pernah bilang kepada saya, bahwa setiap orang punya jodoh masing-masing. Dan sekarang peran Jose Karosta berjodoh dengan saya. Harus saya gunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ungkapnya.
Latihan berdarah-darah setiap hari mulai dari pukul setengah 6 pagi sampai 10 malam, rasanya bekum cukup untuk meredam tekanan mental itu. Bahkan Totenk sempat jatuh sakit karena terlalu bersemangat latihan.
Dia pun menambah “suplemen” kepercayaan diri dengan berpuasa sunah sebagaimana dilakukan Nabi Daud, yakni sehari puasa, sehari tidak. Dan itu dilakukannya selama lebih dari 2 bulan sejak Mei sampai Juni 2011.
“Berkat puasa sunah Nabi Daud, saya merasa lebih plong dan tegar. Saya menganggap peran yang dipercayakan kepada saya ini sebagai kado sekaligus ibadah,” jelasnya tenang.
Rabu malam ini (10/8/2011), Totenk dan 32 pemain yang terlibat dalam pementasan teater Mastodon dan Burung Kondor, akan mengelar gladi resik di Graha Bakti Budaya (GBB), Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta sebelum keesokan harinya, tanggal 11 sampai dengan 14 Agustus 2011 mementasakannya di tempat yang sama, pukul 20.30 WIB.
Apapun hasil akhirnya, dia mengaku sudah siap menerima sanksi atas peran yang dilakoninya ini. “Saya sudah menyiapkan diri sekeras mungkin untuk pementasan ini. Dan saya siap menerima apapun hasilnya nanti, baik itu pujian ataupun sebaliknya kritikan dari media maupun penonton,” jelasnya dengan penuh kepercayaan diri.
Naskah dan Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Baca berita terkait: Mastodon dan Burung Kondor Versi Baru, ‘Hidupkan’ (lagi) Rendra
0 komentar:
Posting Komentar