Award Daya Tarik Wisata Digelar Tahun ini
Penghargaan bagi pengelola daya tarik wisata diberikan tahun ini. Award khusus ini dibagikan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemda maupun pihak swasta yang pro lingkungan dalam mengelola daya tarik wisata sesuai kriteria tim juri. Dengan award ini tercipta lebih banyak daya tarik wisata dan destinasi berwawasan lingkungan hingga tercitra Indonesa yang care lingkungan.
Demikian disampaikan Direketur Produk Pariwisata, Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kemenbudpar Drs. Achyaruddin, M. Par di ruang kerjanya, Gedung Sapta Pesona Jakarta, (5/3).
Award ini bertujuan untuk merangsang sekaligus menghargai para pebisnis atau pengelola di bidang daya tarik wisata yang berhasil memanfaatkan daya tarik wisata sebagai destinasi yang bisa menerima wisatawan secara manusiawi dan bermartabat. “Dengan award ini harapannya semoga semakin banyak daya tarik wisata yang ditata dengan baik oleh pengelolanya. Yang semula daya tarik itu tidak terurus dan terkesan kumuh menjadi lebih baik lagi sehingga membuat wisatawan nyaman,” jelasnya.
Menurut direktur yang hobi melakukan kegiatan alam bebas seperti menyelam (diving) dan menelusuri gua (caving) ini, para pakar, pengelola, maupun pihak swasta setuju dengan pemberian award ini sekaligus insentifnya. “Kemarin, tanggal 4 Maret diadakan pertemuan dengan sejumlah pihak termasuk media untuk membahas kriteria dan indikator pemberian award ini agar nilai penghargaan ini berbobot, berwibawa, dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya,” jelasnya seraya menambahkan penyusunan kriteria dan indikator award tersebut selesai 15 April.
Pemberian award khusus pengelola daya tarik wisata yang pertama ini akan diadakan bertepatan dengan Hari Pariwisata pada September nanti di Jakarta. “Rencananya akan diadakan setiap setahun sekali dengan tema yang berbeda. Kali ini difokuskan untuk daya tarik wisata khusus alam yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Tahun depan atau selanjutnya bisa saja khusus daya tarik budaya, buatan atau kombinasi ketiganya yang tetap pro lingkungan,” terangnya.
Menurut Achyaruddin, Indonesia dianugerahi beragam daya tarik wisata namun yang kini punya magnit paling besar adalah Nusa Penida di Bali dengan daya tarik Mola-Mola atau ikan purba berbadan lebar seperti tampah. Selain itu Wakatobi di Sulawesi serta Raja Ampat di Papua Barat sebagai spot diving dengan daya tarik keanakaragaman biota lautnya dan keindahan landscape-nya.
Sebagai catatan, tahun ini Kembudpar menetapkan 29 lokasi daya tarik wisata 2010-2014 yang ada di 22 provinsi. Selain itu ada dukungan pariwisata di daerah perbatasan dan kawasan lain yang memiliki daya saing global (30%) seperti kawasan Rupat Utara, Kepulauan Anambas yang berbatasan dengan Malaysia, dan Sungai Musi yang akan dikembangkan sebagai destinasi river cruise yang berdaya saing global.
Siapa saja yang bakal menerima award khusus pengelola daya tarik wisata ini? Tunggu info perkembangan berikut dan juga hasilnya September nanti.
Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar