Festival Bahari Raja Ampat Digelar Mei 2010
Dalam upaya memperkenalkan kepariwisataan Raja Ampat, Pemkab Raja Ampat, Provinsi Papua Barat akan menggelar Festival Bahari Raja Ampat pada 2-9 Mei 2010. Lewat festival ini diharapkan potensi obyek wisata bahari, budaya, dan adat istiadat di kabupaten pemekaran ini akan semakin dikenal dan menjadi tujuan wisata.
Demikian disampaikan Bupati Raja Ampat Marcus saat bertandang ke Kementerian Kebudayaan & Pariwisata (Kemenbudpar) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
“Tujuan festival bahari yang akan digelar menjelang peringatan hari jadi Kabupaten Raja Ampat ke-7 ini untuk lebih lebih memperkenalkan potensi pariwisata Raja Ampat ke dunia internasional,” jelas Marcus yang didampingi Sekjen Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gahawisri) Didin Junaedi.
Festival pertama kali, lanjut Marcus akan akan menampilkan sejumlah produk tradisional khas Raja Ampat seperti parade alat transportasi tradisional yang pernah digunakan nenek moyang masyarakat Raja Ampat. “Alat transportasi tersebut berupa kapal laut kuno yang sudah hampir punah,” terangnya.
Selain itu juga dipamerkan peralatan tangkap ikan tradisional, bermacam seni ukir dan lukis dari berbagai bahan baku yang juga bersifat tradisional serta aneka kuliner dari berbagai daerah di 4 pulau besarnya.
Dari seni budaya akan ditampilkan bermacam tarian tradisional, dan lainnya. Sedangkan dari olah raga air akan digelar kegiatan menyelam (diving). “Kami berharap pada pembukaan festival ini pak Menteri Jero Wacik datang dan membuka festival ini,” harap Marcus yang menyiapkan dana sebesar Rp 3 miliar dari APBD dan bantuan lain dari Kemenbudpar untuk menggelar festival ini.
Target festival ini, tambah Marcus akan menjaring 500 wisatawan mancanegara dan nusantara serta 1000 orang dari masyarakat Raja Ampat dan sekitar Papua.
Untuk mensukseskan festival ini sekaligus meningkatkan kepariwisataan Raja Ampat, sejumlah fasilitas akan diperbanyak termasuk akses menuju Raja Ampat.
Saat ini Raja Ampat dapat dijangkau via udara dengan pesawat terbang dari Jakarta-Makassar-Sorong-Raja Ampat. Pilihan lain dari Jakarta-Depansar-Sorong-Raja Ampat atau dari Jakarta-Manado-Sorong-Raja Ampat. Dari Sorong ke Raja Ampat dilanjutkan dengan naik Kapal Laut. “Setiap hari ada kapal laut yang ke Raja Ampat dari Sorong dengan waktu tempuh selama 2,5 jam,” kata Marcus.
Selain transportasi, akomodasi di Raja Ampat sudah disiapkan. “Sekarang sudah ada 4 resort yang 3 di antaranya dimiliki oleh pihak asing dan 1 resort punya Pemda. Harganya yang paling mahal Rp 3 juta per malam,” ungkapnya.
Selama tahun 2008, kunjungan wistawan ke Raja Ampat belum mencapai 1.000 orang. Tahun 2009 mencapai 4.600 wisatawan. “Kebanyakan wisatawan dari Eropa, Amerika Serikta, dan Jepang”, terang Marcus yang menargetkan 2010 ini bisa menjaring 6.000 wisatawan mancanegara ke Raja Ampat.
Untuk mencapai target tersebut, lanjut Marcus sedang dibangun 2 resort yang akan selesai pertengahan tahun ini.
Tambah Event Baru
Direktur Promosi Dalam Negeri Kemenbudpar Fathul Bahri membenarkan akan digelarnya Festival Raja Ampat tahun ini. Menurutnya selain festival tersebut masih ada beberapa event baru lain yang akan diadakan tahun ini juga. “Ada Pameran Kerajinan Anak di Kalimantan Barat, Festival Wayang Bali di Denpasar, dan lainnya,” terangnya.
Anggaran dana di bidang promosi dalam negeri untuk penambahan event-event baru tersebut Rp 30 miliar. “Meningkat 36 % dari tahun lalu yang berjumlah Rp 22 miliar,” terang Fathul. Penggunaaan dana tersebut terbagi untuk 3 kriteria, salah satunya promosi secara langsung (direct selling).
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: WR
0 komentar:
Posting Komentar