Pameran Majapahit (juga) Gelar Demo Pengrajin
Ingin tahu lebih banyak sejarah Kerajaan Majapa-hit yang diyakini berada di Trowulan sekaligus melihat demo pengrajin lokalnya? Sebaiknya Anda datang ke Pameran Majapahit: Keseharian di Trowulan yang digelar 11 s/d 15 November 2009 di Museum Pusat Informasi Majapahit (PIM), Desa Unggahan, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Pameran tentang sejarah Majapahit yang diselenggarakan oleh Puslibangbud BPSD Budpar-Depbudpar RI bekerjasama dengan Departemen Arkeologi, Ilmu Pengetahuan Budya-UI, dan BP3 Jatim ini menampilkan sejarah dinamika kehidupan masyarakat Trowulan yang ditampilkan dalam bentuk peta, benda-benda artefak baik tinggalan masa lalu maupun masa kini, foto-foto, ilustrasi tentang Trowulan, dan situs-situs yang ada di Trowulan.
Yang menarik lagi, dalam pemaran ini juga digelar pelatihan dan demo pengrajin patung dari batu, tanah, dan bermacam logam serta replika kapal tradisional era Majapahit. Pengunjung pameran dapat bertanya langsung kepada pengrajin bahkan mencoba membuat kerajinan tersebut.
Pada hari pertama (11/11), pameran dibuka oleh Dirjen Sejarah & Purbakala, Depbudpar Hari Untoro Dradjat didampingi Kepala Pusltbangbud Harry Waluyo, Kepala Bapeda Mojokerto Bunawi, dan Direktur Peninggalan Purbakala Dirjen Sepur Depudpar Junus Satrio Atmodjo yang dilanjutkan dengan peninjauan pameran dan eksvakasi. “Pameran ini harus diinformasikan dan dipublikasikan agar sejarah Kerajaan Majapahit dan kehidupan keseharian masyarakat di sekitar Trowulan dapat diketahui masyarakat luas,” imbau Hari Untoro kepada sejumlah media saat konferensi pers tentang pameran ini.
Sebelum pembukaan, tamu undangan disuguhkan Tari Mayang Rontek atau tari selamat datang yang dibawakan oleh 3 penari wanita muda.
Harry Waluyo selaku ketua panitia menjelaskan pameran yang bertujuan untuk memperkenalkan berbagai aspek kehidupan masyarakat dan perjalanan sejarah Kerajaan Majapahit sebagai daya tarik wisata kepada masyarakat luas ini juga dimeriahkan dengan pentas kesenian khas Triowulan di pangung utama setiap sore. “Pada sore hari pertama ada talkshow bertema Kejayaan dan Kerajaan Majapahit dan pertunjukan Kesenian Banthengan,” jelasnya.
Menurut Bupati Mojokerto Suwandi yang disambutannya dibacakan Bunawi, lewat pameran ini bukan hanya memperkenalan dan melestarikan peninggalan purbakala di Trowulan tapi juga dapat menghidupkan kembali kejayaan Majahapit di era masa kini. “Bila peninggalan dikelola dengan baik lalu dipamerkan akan meningkatkan kepariwisataan dan kebudayaan di Mojekerto,” jelasnya.
Pada hari kedua ini (12/11) pameran dimeriahkan dengan workshop membaca peta oleh Bakosurtanal, pelatihan Meronce, pementasan Tari Golek Sedayung, dan pertunjukan Kesenian Jatilan. Hari ketiga, besok (13/11) ada pelatihan seni arca, pementasan Tari Gending Sriwijaya/Ngremo, dan pertunjukan Kesenian Banthengan. Hari keempat (14/11) ada pelatihan pemandu wisata, pertunjukan Kesenian Jatilan dan pemutaran film layar tancap pada malam hari di lapangan rumput PIM. Dan pada hari terakhir (15/11), kunjungan umum dan acara penutupan pameran.
Bila Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang kejayaan masa lalu Kerajaan Majapahit dan kehidupan masyarakatnya dulu hingga kini di Trowulan, luangkan saja waktu Anda untuk datang ke pameran yang buka sejak pukul 9.00 s/d 17.00 WIB ini.
Usai melihat pameran di PIM, demo pengrajin lokalnya serta koleksi museumnya, Anda bisa berkunjung ke beberapa situs purbakala yang ada di Trowulan seperti ke Candi Tikus, Wringin Lawang, Bajang Ratu, Brahu, dan Candi Kedaton serta Kolam Segaran, atau ke obyek wisata ziarah dan rekreasi yang ada disekitarnya.
Kalau perut Anda lapar, nikmati saja masakan khas Trowulan seperti Wader dan Botok di Warung Raharjo di seberang Kolam Segaran. Kalau belum puas, sebelum pulang ke kota asal, Anda bisa mencicipi penganan Onde-onde khas Mojokerto di Rumah Makan Melati.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar