Turis Nyaman Investor Datang

Kalau daerah Anda ingin ditanami modal oleh investor, buatlah nyaman turis lebih dulu. Jangan harap ada investasi jika wisatawan nusantara apalagi mancanegara merasa tidak nyaman berwisata di daerah Anda.

Begitu kata Menbudpar Jero Wacik sesaat sebelum membuka pameran Sumut Expo 2009 di Balai Kartini Expo, Jakarta (29/10). “Turis itu raja, bikin dia happy. Layani dengan baik dan ramah, suguhkan makanan yang enak, tampilkan tarian dan atraksi wisata yang menarik biar mereka nyaman dan mau datang lagi,” imbau Wacik lagi.

Seindah-indahnya obyek wisata kalau turisnya tidak nyaman, tambah Wacik, mereka tidak akan datang lagi. Jadi selain pemandangannya indah dan bersih buatlah turisnya betah. “Misalnya Danau Toba, bukan cuma indah tapi juga harus bisa nyenengin dan ngangenin wisatawannya,” terang Wacik yang mengaku pernah beberapa kali berkunjung ke obyek wisata alam andalan Sumut tersebut.

Menurut Wacik, kalau turis mendapat kepuasan setelah berkunjung ke Danau Toba dan obyek wisata lain di Sumut, mereka pasti mau datang lagi atau bahkan mau berinvestasi seperti membuat hotel dan lainnya. “Ini berlaku dimanapun. Sebab pariwisata itu menginspirasi dan mendorong terciptanya perdagangan dan investasi sesuai dengan tema pameran ini yang sangat bagus, yakni Tourism Inspiring the World to Trade and Invest,” terangnya

Wacik juga menyebutkan judul pidato SBY yang disampaikan pada acara National Summit pada hari yang sama yakni Siapa Bilang Indonesia Tidak Bisa! Ada beberapa point yang disampikan SBY, kata Wacik, yang berkaitan dengan kondisi bangsa dan negara ini termasuk pariwisata. Pertama, jangan sering memuji negara lain tapi merendahkan atau menjelek-jelekkan negeri sendiri. “Seharusnya pujilah dan berbanggalah dengan negera ini, salah satunya dengan menggunakan produk dalam negeri sendiri,” jelas Wacik. Kedua, jangan bikin gaduh. “Jangan hal-hal kecil digaduhkan dan dibesar-besarkan. Buatlah daerah Anda tidak gaduh sehingga turis kabur. Kalau turis kabur, tidak ada yang berinvestasi,” kata Wacik yang mengaku pernah mendapat gelar Simbolon, salah satu gelar nama dalam masyarakat Sumut.

Sumut Expo 2009 diikuti 98 peserta dengan 73 boat yang terdiri dari pemkab dan kota se-Sumut, BUMN, stakeholder pariwisata, Depbudpar, dan 8 stan kuliner dari Kota Medan, Kabupaten Tapanuli Selatan, SMA 1 Medan, dan Dekranasda.

Pada hari pertama pameran, setelah pembukaan oleh Jero Wacik bersama Gubernur Sumut Syamsul Arifin dengan memukul gendang kulit, ada penandatangan MOU antara Kadisbudpar Sumut Nurlisa Ginting dengan perwakilan dari maskapai penerbangan Sriwijaya. Lalu dilanjutkan persembahan tarian tradisional serta peninjuan Jero Wacik ditemani Syamsul Arifin ke beberapa stan.

Selain itu ada pameran sejumlah kuliner khas Sumut antara lain Lontong Medan, Soto Medan, Mie Medan, serta aneka asinan buah seperti jambu biji dan lainnya. Sejumlah pengunjung menyerbu stan kuliner yang berada di sisi kanan ruangan. Jero Wacik, Syamsul Arifin, dan juga Dirjen Pemasaran Depbudpar Sapta Nirwandar sempat menikmati sejumlah makanan khas Sumut di stan tersebut.

Sorenya berlangsug Tourism Table Meeting yang diikuti sejumlah sellers pariwisata dari Sumut dengan beberapa buyers antara lain para pemilik biro perjalanan wisata dari Jakarta dan sekitarnya. Malamnya ada pentas budaya Sumut di panggung berupa lagu dan bermacam tarian tradisional dari berbagai daerah di Sumu & lomba model.

Sumut Expo 2009 berlangsung sampai 1 November 2009 dengan sejumlah acara menarik seperti pentas budaya, fashion,show, pameran kuliner dan lainnya. Pameran yang ketiga kali ini dan pertama diadakan di Jakarta ini terbuka umun dan gratis. Selamat berkunjung, semoga Anda juga tertarik beriwisata ataupun berbisnis dan berinvestasi di Sumut.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)