. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 29 Maret 2025

Spot-spot Kece Buat Libur Lebaran di Jakarta dan Lambar


Kalau orang Lampung Barat (Lambar), Lampung mau libur lebaran ke Jakarta, spot-spot kece-nya apa saja ya pak yang wajib masuk daftar kunjungan? Sebaliknya kalau orang Jakarta pingin ke Lambar, pilihannya kemana saja? Mohon pencerahannya Pak🙏.

Begitu dua pertanyaan yang TravelPlus Indonesia terima dari pembaca setia, beberapa hari menjelang Ramadan berakhir.

Lewat tulisan ini, TravelPlus Indonesia bagikan informasinya.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan TravelPlus Indonesia, ada sejumlah spot kece di Jakarta buat libur lebaran antara lain spot city light, sejarah, kuliner, belanja, religi, budaya, rekreasi, dan bahari.

City light bermakna cahaya lampu yang ada di kota atau pemandangan kota pada malam hari dari cahaya lampu-lampu penerang sejumlah bangunan (gedung pencakar langit, jalan raya, halte, jembatan penyeberangan orang atau JPO, dan lainnya) yang membuahkan pemandangan serta vibes yang berbeda.


Sebagai kota megapolitan, Jakarta memiliki beberapa spot city light yang kece antara lain di kawasan Bundaran HI, Jembatan Penyeberangan Orang dan Sepeda (JPOS) Pinisi (yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Karet Tengsin, Jakarta Selatan), City Walk Sudirman, JPO Senayan, Stasiun MRT CSW, dan Jembatan Eco Skywalk.

Lokasi lainnya ada di kawasan Jalan Panglima Polim yang berada di dekat stasiun MRT Blok A dan Tugu Monas dengan lampu yang menyorotinya berganti-ganti warna seperti merah, hijau, kuning, biru, dan ungu. 

Pilihan lain Plaza Semanggi terutama dari area sky dining-nya yang berada di lantai 10, Kota Tua Jakarta, Segarra Beach Club Ancol, dan dari sejumlah hotel seperti The Hermitage Hotel di kawasan Menteng, Manhattan Hotel Jakarta di kawasan Kuningan, Whiz Prime Kelapa Gading, dan Oakwood Premier Cozmo di kawasan Mega Kuningan.

Waktu terbaik untuk mengabadikan (memotret dan atau merekam) city light Jakarta tentu saja jelang malam atau selepas magrib sampai tengah malam.

Adapun spot sejarah yang wajib masuk daftar kunjungan libur lebaran di Jakarta antara lain kawasan Kota Tua Jakarta yang mencakup beberapa wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.


Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain melihat sekaligus mengabadikan sejumlah bangunan tua dan bersejarah dengan berjalan kaki ataupun menyewa sepeda hias mulai dari Stasiun Kota atau Stasion Beos, Museum Wayang (bekas De Oude Hollandsche Kerk atau Gereja Lama Belanda), Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah (bekas Stadhuis atau Balai Kota Batavia, kantornya Gubernur Jenderal VOC), Lapangan/Taman Fatahillah, serta Museum Seni Rupa dan Keramik (bekas Pengadilan Batavia).

Berikutnya ke Toko Merah, Kali Besar (Grootegracht), Hotel Former,
Gedung Dasaad Musin, dan Jembatan Kota Intan.

Lanjut ke Museum Bahari (bekas Westzijdsche Pakhuizen atau Gudang Barat yang dulu digunakan untuk menyimpan bermacam barang dagangan utama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie atau Persekutuan Dagang Hindia Timur) di Nusantara seperti rempah, kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil).

Terakhir ke Pelabuhan Sunda Kelapa (pelabuhan alami yang kampung-kampung di sekitarnya kemudian menjadi cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527).

Sebelum pulang, kulineran dulu di kafe, food court ataupun di pedagang aneka kuliner di tepi jalan atau street foods.

Spot religi khususnya untuk muslim antara lain ke masjid-masjid utama dan bersejarah seperti Masjid Istiqlal, Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran, Masjid Ramlie Musofa, Masjid Luar Batang, Masjid Jami Al-Fajri, Masjid Nurul Iman, Masjid Al-Alam Marunda juga dikenal dengan Masjid Si Pitung, dan lainnya.

Spot belanjanya antara lain ke beberapa mall dan pusat grosir utama antara Blok M Plaza, Pondok Indah Mal, Grand Indonesia, Plaza Senayan, Senayan Park, Central Park, Kebayoran Park, Sarinah, Pasar Tanah Abang, Pasar Baru, Pasar Senen, Pasar Cipulir, Mangga Dua, dan lainnya.

Spot baharinya antara lain perairan dan pulau di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu maupun diluar kawasan konservasi tersebut. 

Aktivitas wisata yang bisa dilakukan selain bersantai di pantai, kulineran aneka sea food, naik kapal keliling perairan, mancing, berkemah, dan ikut menanam baby coral (anakan karang) ataupun mangrove (pohon bakau). Untuk aktivitas tanam baby coral dan mangrove bisa menghubungi Smiling Coral Indonesia (SCI).


Spot budayanya antara lain di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Aktivitas yang bisa dilakukan mengunjungi Museum Betawi, menyaksikan penampilan bermacam kesenian tradisional Betawi, menikmati ragam makanan dan minuman khas Betawi seperti kerak telor, bir pletok, es selendang mayang, soto Betawi, nasi uduk, dan lainnya, atau  bersantai di tepian setu (danau).

Adapun spot rekreasi atau tempat piknik yang wajib masuk daftar kunjungan libur lebaran di Jakarta antara lain TMII, Ragunan, kawasan Monas, dan Ancol. 

Moda transportasi umum yang bisa digunakan untuk ke spot-spot kece tersebut antara bus Transjakarta, KRL commuter line, angkot jak-linko, dan transportasi online baik motor ataupun mobil. Pilihan lain menyewa mobil travel.

Jenis akomodasinya ada hotel non budget (paling murah, cocok untuk backpacker), hotel bintang 2 sampai hotel bintang 5. Tentunya harus disesuaikan dengan isi dompet.


Spot Kece di Lambar
Spot-spot kece di Kabupaten Lambar yang beribu kota Liwa didominasi spot alam. Selain itu juga ada spot budaya dan kuliner.

Spot-spot alamnya antara lain kawasan wisata terpadu Seminung Lumbok Resort (dekat dengan Danau Ranau), Kebun Raya Liwa (KRL), Ekowisata Suoh, TNBBS Kubu Perahu,  Puncak Bawang Bakung (Negeri di Atas Awan), Arung Jeram Way Besay, Ekowisata Pinusan, dan Puncak Rest Area Sumberjaya.

Seminung Lumbok Resort  (SLR) yang berjarak sekitar 35 Km dari Liwa memiliki fasilitas hotel, bungalo, convention hall, ruang makan dan karaoke serta dermaga perahu.

Spot budayanya tentu saja Wisata Budaya Paksi Pak Sekala Bekhak. Sedangkan spot kulinernya antara lain Kampung Kopi Rigis Jaya dan aneka makanan khas Lambar seperti Iwa Khanau Panggang dengan Sambol Matah-nya, Gulai Taboh, Gulai Belulang, Sambol Halipu, dan Manuk Panggang di rumah makan yang ada di Liwa. 


Iwa Khanau adalah ikan Ranau yang diambil dari Danau Ranau, Jenisnya ada Mujair, Nila dan lainnya. Sambol Halipu, bahannya semacam keong sawah tapi bukan keong emas. Gulai Belulang itu semacam krecek kalau di Jawa. Bahannya kulit sapi, buncis, keta kelinyor atau kacang lokal, santan, bumbu dapur, dan cabe serta dikasih air. Sedangkan Gulai Taboh berisi Iwa Mujair atau Nila dari Danau Ranau, santan, dan bumbu dapur.


Travel Tips
Untuk menikmati spot-spot kece Lambar, Anda bisa memulainya dari Liwa yang berada pada ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl) sehingga bersuhu udara sejuk dingin, karena itu dianjurkan membawa dan mengenakan sweater ataupun jaket. Jarak Bandara Radin Inten II ke Liwa lebih kurang 5-6 jam overland atau perjalanan darat. 

Jenis akomodasi yang bisa dipilih selama berada di Lambar antara lain Homestay Dinanti di Way Mengaku, Kec. Balik Bukit; Hotel Liwa Sarirasa Jl. Radin Intan Sukamenanti, Kec. Balik Bukit; Hotel Sahabat Utama (3,3 km dari Tugu Liwa atau biasa disebut Monumen Paksi Pak Sekala Bekhak) tepatnya di Jl. Gn. Sugih, Kec. Balik Bukit; Jotel Sunrise Hill Petik Bintang di Jalan Lintas Liwa;  Hotel Robbani Jl. KH Ahmad Dahlan, Padang Dalom, Kec. Balik Bukit; dan Wisma Sindalapai di Jl. Raya Liwa, Kec. Balik Bukit.

Sangat mudah menjangkau Liwa dari Jakarta. Lewat jalur darat dari Terminal Kali Deres Tangerang menggunakan Bus Krui Putra dan atau Bus Ranau Indah Jurusan Jakarta-Liwa. Bisa juga naik bis Jakarta ke Terminal Rajabasa, dari Rajabasa naik Bus Jurusan Liwa atau sewa mobil Travel.

Lewat jalur udara dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng menuju Bandara Radin Inten II. Dari Bandara Radin Inten II bisa menghubungi Travel.

Selamat libur lebaran di Jakarta dan Lambar, semoga menyenangkan. Tetap mengedepankan wisata ramah lingkungan 🙏.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, Tiktok @FaktaWisata.id

Captions:
1.  Monas, salah satu spot ikonik yang wajib masuk daftar kunjungan libur lebaran di Jakarta. 
2. JPOS Pinisi malam hari makin keren.
3. Salah satu spot heritage tersohor di kawasan Kota Tua Jakarta.
4. Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, spot budaya yang patut dikunjungi saat libur lebaran di Jakarta.
5. Danau Ranau dan sekitar Seminung Lumbok Resort jadi pilihan spot libur lebaran di Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Lampung.
5. Aneka makanan khas Lambar yang wajib disantap saat libur lebaran di beberapa rumah makan di Liwa, ibu kota Lambar.
6. Kebun Raya Liwa, juga jadi spot kece di Lambar yang layak masuk list kunjungan libur lebaran.

The Impatient Sisters Rilis Single Baru “Gempita Hari Raya”


Diujung Ramadan 2025, TravelPlus Indonesia mendapat kiriman press release bertajuk Trio Asal Malaysia, The Impatient Sisters, Merilis Lagu Bernuansa Retro Swing Jazz, “Gempita Hari Raya”.

Siaran pers tersebut dikirim via email oleh Demajors Independent Music Industry (DIMI) pada Sabtu (29/3/25) sore atau sehari menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.

Dalam rilis tersebut dijelaskan kalau The Impatient Sisters adalah band indie-folk bersaudara asal Kuantan, Malaysia.

Dijelaskan pula kalau lagi "Gempita Hari Raya” merupakan single terbaru mereka dalam rangka merayakan kemeriahan hari raya lebaran tahun ini.

Aransemen musiknya terinspirasi oleh musik retro swing-jazz klasik ala Saloma, The King Sisters, dan Count Basie. Selain itu lagu ini menampilkan sisi humor khas para saudari ini serta menjanjikan pengalaman musik yang segar dan penuh keceriaan bagi para pendengar. 


“Gempita Hari Raya” diluncurkan sebagai double single bersama lagu orisinilnya yaitu "Galok Raya" yang berbahasa Melayu, dengan harapan para pendengar Indonesia dapat turut menikmati lagu ini saat perayaan lebaran yang merupakan hari raya besar baik di Indonesia maupun Malaysia. 

Kedua lagu tersebut juga memperkenalkan keunikan bahasa dari masing-masing budaya yang serupa tapi tak sama.

Diterangkan pula kalau “Gempita Hari Raya” mengisahkan harapan seorang wanita muda untuk menemukan cinta di tengah kemeriahan hari raya. Mungkinkah tahun ini ia menemukan cinta di antara keriuhan dapur dan keluarga besar yang terus menanyakan kapan kawin? 

Lagu “Gempita Hari Raya” juga menangkap debaran hatinya, penuh rasa girang dan suasana riuh lebaran lewat liriknya yang jenaka dan aransemen brass section yang meriah.

Lagu ini merupakan karya kolaborasi bersama produser ternama Indonesia Ari Renaldi yang dikenal sebagai produser/komposer bertangan dingin dibalik lagu-lagu yang dibawakan oleh Tulus, Yura dan juga garapan berbagai lagu ciptaan musisi legendaris Yovie Widianto.


Kekerabatan The Impatient Sisters dan Ari Renaldi sebagai dua kawan musisi negara bertetangga sudah terjalin cukup lama, namun baru kali ini keduanya mendapat kesempatan untuk bersenang-senang dalam produksi lagu “Galok Raya”.

Terkesan dengan paduan lirik jenaka dan musik meriah di lagu tersebut, Ari Renaldi dan The Impatient Sisters berinisiatif mengenalkan lagu ini kepada pendengar Indonesia dengan mengadaptasi lirik bahasa Melayu ke dalam lirik bahasa Indonesia tanpa mengurangi nilai puitis dan suasana bahagia lebaran. 

"Gempita Hari Raya" lahir dalam kurun waktu kurang dari 3 hari.
 Komposisi lagu dan lirik awalnya diciptakan oleh The Impatient Sisters. 
 
Adapun lirik melayu lagu “Galok Raya” yang puitis di-translasi sebagian oleh Ari Renaldi dan Rina Khairani agar ramah bagi telinga pendengar Indonesia. Sedangkan aransemen dan produksi musik ditangani langsung oleh Ari Renaldi di Aru Studio, Bandung. 

Rekaman instrumen untuk “Gempita Hari Raya” dilakukan secara live oleh musisi-musisi kota Bandung.

Dengan ritme yang ceria dan lirik yang relate dengan drama lebaran, “Gempita Hari Raya” tepat sebagai lagu pengisi libur lebaran. 

Di akhir rilis diterangkan kalau “Gempita Hari Raya” sudah tersedia di seluruh platform streaming digital mulai tanggal 28 Maret 2025, dirilis melalui label rekaman asal Jakarta, demajors.


Profil Singkat
 
The Impatient Sisters adalah musisi kakak beradik yaitu Soraya Taib, Nazeera Taib, dan Irena Taib dari Kuantan, Malaysia. Mulai dikenal di kancah musik indie Malaysia setelah debut di The Wknd Sessions pada tahun 2011. Sebagai pemenang MTV Iggy’s Artist of the Week pada tahun 2013, band ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai grup indie-folk terdepan di Malaysia.

Mereka telah tampil di berbagai festival besar seperti Urbanscapes (Malaysia), Good Vibes Festival (Malaysia), Mosaic Music Festival (Singapura), dan Saarang (India). 

Mereka juga pernah menjadi pembuka untuk artis internasional ternama, termasuk The Jezabels (Australia), Dia Frampton (Amerika Serikat), dan Fleet Foxes (Amerika Serikat).  

Teks: Adji TravelPlus IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Sumber rilis & foto: siaran pers dari Demajors Independent Music Industry 

Rabu, 26 Maret 2025

10 Cara Bikin Mudik Seperti Healing, Ramah Lingkungan Sekaligus Raup Pahala


Supaya mudik dengan menggunakan moda transportasi umum seperti bus bisa seperti lagi healing dan tetap ramah lingkungan, perlu kiat atau cara tersendiri. Begitupun bila ingin tradisi tahunan menjelang hari raya Idulfitri ini sekaligus bisa meraup pahala.

Berdasarkan pengalaman TravelPlus Indonesia dan beberapa orang lain yang melakukan mudik dengan bus, sekurangnya ada 10 cara agar berasa merasakan semua itu.

Sebelum TravelPlus Indonesia suguhkan kiat-kiatnya, ada baiknya kita pahami lagi makna kata healing yang kerap digunakan oleh pengguna media sosial (medsos) di Indonesia.  

Dalam bahasa gaul, healing berarti liburan, jalan-jalan, atau bersantai. Sedangkan dalam psikologi, healing berarti proses penyembuhan mental dan membuat diri sendiri merasa nyaman dan tenang.


Berikut 10  kiatnya. Pertama, kondisi fisik harus dalam keadaan sehat dan kuat serta siap secara mental. Caranya dengan istirahat yang cukup sebelum mudik dan tak lupa membawa obat-obatan penambah daya tahan tubuh.

Kedua, bila menggunakan moda transportasi seperti bus, pilihlah yang paling nyaman dan sesuai dengan anggaran serta kebutuhan.

Misalnya kalau dengan bus untuk mudik  jarak jauh, sebaiknya gunakan bus dengan fasilitas yang baik, bisa tiduran atau rebahan. Sebelumnya harus. pesan tiket lebih awal agar kebagian.

Ketiga, bawa barang yang praktis dan tidak terlalu berlebihan supaya tidak merepotkan.


Keempat, barang penting seperti KTP, ATM, tiket, HP dan uang tunai sebaiknya ditempatkan dalam tempat terpisah dan mudah dibawa kemana-mana seperti tas pinggang atau tas selempang.

Kelima, catat nomor-nomor penting seperti nomor kepolisian, jalur mudik, informasi jalan tol, nomor ambulans, dan lainnya.

Kiat keenam, biar mudik berasa seperti healing, menyelingi perjalanan dengan mendengarkan musik yang meneduhkan seperti lagu-lagu religi serta menggunakan HP untuk melihat film/tontonan yang baik dan bermanfaat.


Ketujuh, saat bus berhenti di rumah makan untuk berbuka puasa atau pun sahur, pesanlah makanan khas daerah setempat jika ada. Bisa juga beli kudapan/camilan khas setempat buat di perjalanan atau oleh-oleh keluarga. Selain membantu UMKM, cara ini juga bikin mudik seperti tengah healing.

Kedelapan, bila bus menyeberang selat dengan kapal feri, gunakan waktu untuk mengabadikan suasana kapal, pelabuhan, dan lainnya. 

Adapun kiat kesembilan biar mudik tetap dalam kondisi bersih dan ramah lingkungan adalah dengan menjaga kebersihan di dalam bus minimal di tempat duduk sendiri maupun tempat umum seperti terminal dan pelabuhan, membuang sampah pada tempatnya, membawa botol minum isi ulang, tidak berlebihan menggunakan air untuk wudhu serta menjaga kebersihan rumah makan dan musala yang disinggahi.


Kiat terakhir atau kesepuluh supaya mudik sekaligus bisa meraup pahala adalah dengan tetap melibatkan Allah SWT. Mulai dari berdoa keluar rumah, berdoa naik transportasi umum, tetap berpuasa, menunaikan salat lima waktu baik di dalam kendaraan ataupun saat bus istirahat di musala yang ada d rest area, kapal feri, ataupun tempat makan, bersedekah di kotak amal musala setempat, menyelingi perjalanan dengan berzikir, berselawat, tadarusan, dan atau membaca tulisan-tulisan bermuatan religi Islam serta membuat konten positif tips mudik nyaman dan berkah lalu disebarluaskan ke ragam medsos.

Itulah 10 kiatnya, semoga bermanfaat. Selamat mudik, selamat sampai tujuan, selamat merayakan lebaran dengan orang-orang tersayang.

Naskah, foto & video: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Mudik dengan moda transportasi umum bus.
2. Pilih bus yang berkelas dan berfasilitas terbaik, tentu disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan.
3. Tetap jaga kebersihan dan mengedepankan ramah lingkungan.
4. Memanfaatkan waktu perjalanan dengan hal-hal bermanfaat sekaligus meraup pahala.
5. Melibatkan Allah SWT mulai dari awal perjalanan agar lancar dan selamat sampai tujuan.


Selasa, 25 Maret 2025

Saat "Ramadan di Kebun", Masjid Kifayatul Abidin Curi Perhatian


"Dek, musalanya ada di sebelah mana ya?". Oh, adanya masjid Pak. Nanti dari stage area, petunjuk arah ke masjidnya ada di sebelah kanan. Dari situ sudah kelihatan masjidnya. Namanya Masjid Kifayatul Abidin, Pak".

Usai bertanya dan mendapatkan jawaban yang ramah dari salah satu panitia "Ramadan di Kebun" di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat beberapa hari lalu, saya langsung ke masjid itu sendirian karena penasaran.

Jujur agak surprise juga, ternyata di Kebun Raya Bogor ada masjid. Selama ini saya tahunya cuma masjid yang ada di dekat Museum Kepresidenan RI, karena dulu pernah salat di sana sewaktu liputan.


Usai keluar dari stage area ke arah kanan, saya temukan plang bertuliskan  arah masjid. Selanjutnya menyusuri setapak paving block. Dari kejauhan masjid tersebut nampak seperti berada di dalam hutan lantaran dikelilingi pepohonan besar dan rimbun. 

Keberadaannya yang seperti itu, justru semakin mencuri perhatian saya.

Setelah saya perhatikan lebih seksama, boleh dibilang masjidnya sederhana dan tidak terlalu besar, dan berarsitektur Jawa.  Bagian atapnya berupa limasan tiga tingkat berwarna coklat gelap. Sedangkan di puncak atapnya terdapat ornamen ber-lafaz Allah.


Mumpung masih sore dan belum gelap. Saya susuri setapak paving block itu sampai ke Masjid Kifayatul Abidin. Sebelum sampai di halaman depan masjid terdapat Taman Quran. Sedangkan di bagian depan masjid  terdapat kolam.

Selanjutnya saya abadikan pula bagian dalam masjid atau interiornya. Di dinding sebelah utara tertanam prasasti peresmian masjid. Masjid dibangun atas bantuan Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, dan diresmikan oleh Presiden RI sekaligus Ketua Yayasan, Soeharto.

Usai mengabadikannya saya kembali lagi ke tempat 4 teman saya (Faqih, Reni, dan Fatir, dan Arman) berada di bagian belakang stage area.


Tapi yang saya temukan hanya Faqih. "Yang lain kemana Qih?" tanya saya. "Lagi beli takjil di area kuliner, itu di sana bang," jawab Faqih.

"Pasti, tadi bang Adji nanya musala atau masjid sama panitia dan langsung survey ya," ujar Faqih. "Kok, lo tau Qih?". 

"Ya, itu kan udah ciri khas bang Adji dari dulu. Kalo lagi ke pelosok atau nanjak gunung, kalau belum melihat masjid atau musala, diam-diam pasti nanya sama warga setempat, terus salat di sana, iya kan," balas Faqih.

"Lo kayak detektif aja, suka nyelidik tapi benar hehehe," ujar saya.


"Untuk soal yang satu ini, maksud gue soal salat di manapun, bang Adji emang agak laen. Gue salut bang," kata Faqih.

"Biasa aja kali, Qih. Maklumin aja umur gue kan udah nggak muda lagi," balas saya.

"Sejak gue kenal bang Adji pertama kali di Gunung Salak, gue agak kaget ada pendaki senior yang nggak pernah ninggalin salat. Dan waktu itu bang Adji nggak pernah nyuruh atau ngajak orang lain salat karena mungkin baru kenal. Tapi secara nggak langsung bang Adji itu udah ngasih contoh baik. Keimanan gue waktu itu berasa "ditampar"," ungkap Faqih pajang lebar.

"Sejak itu, kalau lagi nanjak gunung bareng bang Adji, gue jadi ketularan rajin salat, dan alhamdulillah keterusan sampai sekarang bang walupun udah nggak mendaki lagi," tambah Faqih.


"Ah biasa aja kali Qih. Kan salat itu emang kewajiban muslim. Tapi, alhamdulillah gue senang dengarnya," balas saya.

"Gue juga sering lihat baca tulisan tentang masjid yang bang Adji buat di website-nya dan lihat konten masjid di IG atau tiktok bang Adji. Sumpah, keren-keren bang. Suatu saat gue juga pengen bisa begitu," tambah Faqih. 

Magriban Berjemaah 
Obrolan kami berhenti ketika Reni, Fatir, dan Arman datang membawa bermacam takjil antara lain, kolak pinang (pisang nangka), bermacam gorengan, sosis bakar, dan tentunya es teh manis.


"Harga makanan dan minumannya relatif ramah di dompet. Biasanya kalo di festival atau konser musik, mahal-mahal," ujar Reni.

"Oiya nanti kita magriban berjemaah dimana ya Qih. Dari tadi gue nggak liat booth musala," tanya Reni yang memakai hijab.

"Tenang Ren, bang Adji kayaknya udah tau dimana masjidnya, tadi dia nanya sama panitia dan langsung survey," ungkap Faqih.

"Itu di sana, agak jalan sedikit dari stage area. Nanti tinggal ikutin petunjuk arah ke masjid," balas saya.


Selepas berbuka puasa dengan bermacam takjil, kami segera ke Masjid Kifayatul Abidin untuk menunaikan salat magrib berjemaah. 

"Nggak nyangka di sini ada masjid," ujar Reni. "Iya benar banget, jadi kalau ada acara musik kayak begini ngebantu banget penonton yang ingin salat" timpal Fatir. "Pantes panitianya nggak buat booth Musala, ternyata stage area-nya dekat sama masjid ini," ungkap Arman.

Mendengar obrolan mereka, jujur saya senang karena apa yang mereka rasakan dan utarakan itu benar. Keberadaan masjid Kifayatul Abidin, bukan cuma mencuri perhatian pun sangat membantu penonton "Ramadan di Kebun" menunaikan kewajiban sebelum menyaksikan penampilan penyanyi ataupun band favoritnya.

Naskah & foto/vodeo: Adji TravelPlus IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id


Captions
:
1. Masjid Kifayatul Abidin diantara kelebatan pepohonan di Kebun Raya Bogor.
2. Berarsitektur Jawa dengan atap limasan tiga tingkat.
3. Di halaman bagian depan terdapat Taman Tumbuhan Quran.
4. Interiornya berdinding putih dengan lantai berlapiskan karpet hijau.
5. Kotak amal di bagian dalam.
6. Jam salat wajib 5 waktu di dinding bagian dalam.
7. Kolam dan jembatan di bagian depan masjid.
8. Video suasana pepohonan di dekat masjid.
9. Kehadirannya bukan cuma mencuri perhatian pun membantu pengunjung Kebun Raya yang ingin menunjukkan salat wajib.

Senin, 24 Maret 2025

Syahdunya Bukber di Kebun Raya Bogor, Bareng Penggemar Opick


Usai mendengarkan kultum dan azan magrib, kami langsung menikmati aneka takjil sambil duduk beralas tikar di lapangan rumput di salah satu taman dalam Kebun Raya Bogor. Bukber di sana, kami berlima sepakati vibes-nya bukan cuma spesial pun bikin syahdu.  

Begini awal cerita kami bisa buka bersama (bukber) di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/3/25) lalu. 

Pada pekan kedua puasa Ramadan, Faqih memberi kabar saya. "Bang Adji, tanggal 21 Maret kalau nggak ada acara, kita bukber di Bogor. Nanti ketemu pas Asar di Masjid Agung Kota Bogor". Begitu isi pesan dari Faqih.

"Ok, nanti gue kabarin ya. Insyaallah gue hadir. Ini bukber sama siapa aja Qih?" Balas saya.  

"Sama beberapa orang aja yang se-peminat, usahain ikut ya bang," balas Faqih. 

Melihat isi balasannya, saya mengira pasti dengan teman-teman pendaki gunung. Maklum Faqih yang berusia jauh lebih muda dari saya memang pendaki gunung dan pernah beberapa kali mendaki gunung bareng saya. Namun setelah Covid-19, dia tak bisa lagi mendaki gunung karena ada sesuatu hal dengan rumah tangganya yang baru.


Singkat cerita. Jumat sore saya tiba di Bogor lalu bertemu dengan Faqih di Masjid Agung Kota Bogor yang berada di Alun-alun, samping Stasiun Bogor.

Faqih tidak sendiri, ada tiga orang lagi yang tidak saya kenal. "Bang Adji ini Reni teman kuliah, Fatir teman SMA, dan Arman temen SMP gue," terang Faqih memperkenalkan tiga temannya yang usianya sebaya dengan Faqih sekitar 40 tahun.

"Oiya, bang Adji ini temen gue nanjak gunung. Dulu waktu ketemu pertama kali di Gunung Salak. Abis gitu kita sering nanjak bareng ke Slamet, Ciremai, dan Rinjani. Sampe sekarang bang Adji masih mendaki gunung kalo gue dah gantung ransel, susah dapet izin dari permaisuri yang baru hehehe, " terang Faqih.

Selepas salat asar berjemaah di masjid tersebut, kami langsung menuju lokasi bukber dengan mobilnya Faqih. "Kita bukber dimana sih, gue taunya di Bogor tapi Faqih nggak ngasih tau tempatnya," tanya Reni yang berhijab.

"Eh, ternyata sama, gue juga nggak tau kita bukber dimana," jawab Fatir dan Arman serentak.

"Sengaja gue nggak kasih tau kalian. biar suprise," jawab Faqih sambil nyetir.


Tak lama berselang, Faqih masuk ke parkiran sebuah mall yang berada di tepi Jalan Malabar, Bogor Tengah.

"Oh kita bukber di Lippo Plaza Kebun Raya," ujar Reni. "Bukan, gue cuma numpang parkir di sini, biar nanti pas pulang gampang ngambilnya," balas Faqih.

"Nggak ada yang bawa minuman, makanan, rokok, dan korek kan? Klo ada yang bawa, simpan di mobil aja," pesan Faqih.

Selanjutnya kami jalan kaki keluar mall itu lalu menyebrang ke arah Pintu 3 Kebun Raya Bogor. "Wah, Kita bukber di Kebun Raya. Emang ada rumah makan atau kantin ya?" tanya Arman.

Ditanya begitu, Faqih cuma senyum-senyum. "Bentar lagi kalian juga bakal tau, kenapa gue ajak bukber di sini," jawab Faqih.

Di pintu masuk, beberapa petugas mengarahkan kami ke salah satu taman. Sebelum masuk taman itu, Faqih mengeluarkan HP-nya lalu menunjukkan ke petugas yang terlihat masih muda-muda. "Berlima ya pak, silakan menuju penukaran tiket di sana, ikuti jalur ini ya," jelas petugasnya ramah.

Saya, Reni, Fatir, dan Arman mengikuti Faqih menuju ke lokasi penukaran tiket. Setelah itu kami dapat gelang satu-persatu . Tertulis di gelang berbahan kertas itu "Ramadan di Kebun".


Kami diarahkan petugas menuju lokasi acara. Namun sebelum sampai ke lokasi, tas kami diperiksa satu-persatu oleh petugas dan semua lolos karena tidak ada yang membawa barang-barang yang dilarang.

Tak jauh dari pintu pemeriksaan tas, berdiri gapura bertuliskan "Ramadan di Kebun". Di belakangnya ada beberapa stand aneka kuliner, merchandise, dan lainnya yang tersebar di beberapa area.

Di ujung sebelah kiri dari gapura itu ada lapangan rumput yang luas dengan satu gapura lagi bertuliskan "stage area". Di lapangan itu sudah banyak orang yang duduk-duduk dengan tikar piknik. Di bagian depannya ada panggung besar berikut dengan lampu-lampu sorot dan peralatan band serta sound system.

"Ini acara konser musik ya Qih," tanya Arman. "100 buat lo bro hehehe," balas Faqih. "Siapa aja yang tampil," tanya Fatir. "Pokoknya salah satunya penyanyi favorit kita," balas Faqih lagi.

"Opick ya, sumpah lo Qih ada Opick?," tanya Reni.  "Hemmm, sabaarrr.., ntar juga kejawab," balas Faqih.

Tak lama kemudian, MC acara menyebutkan kalau penampil berikutnya Tulus tepat pukul  16.30. Selanjutnya kultum alias kuliah tujuh menit tausyiah oleh Habib Ahmad Roqi lalu break azan magrib dan buka puasa. "Setelah salat magrib, akan tampil Opick sebagai penutup," terang MC.

Mendengar itu Reni, Fatir, dan Armin teriak histeris. "Gokiiils.., ada Opick, penyanyi religi idola gue," teriak Arman.  "Gue juga penggemar berat Opick," balas Ratna. Begitupun dengan Fatir.

"Nah, udah kejawab kan kenapa gue ajak kalian bukber di sini. Karena ada Opick. Gue tahu kalian fans abis sama Opick termasuk bang Adji," terang Faqih.


Sukses Bikin Suprise
 
"Lo sukses bikin kita suprise dan happy banget Qih. Tiketnya berapaan, ntar gue ganti pakai gopay," kata Reni.

"Nggak usah. Gue udah senang banget kalian bisa hadir semua. Kita bukber di Kebun Raya lanjut nonton performance Opick bareng-bareng," ungkap Faqih dengan wajah semringah lantaran berhasil bikin teman-temannya bahagia.

"Thanks ya Qih. Moga lo sehat terus dan rezekinya makin bertambah," ucap saya.

"Makasih bang Adji doanya. Sumpah gue senang banget, bang bisa luangkan waktu hadir jauh-jauh dari seberang," balas Faqih.

 "Oiya. bang Adji balik Senin kan. Tanggal 23 kita ketemu lagi di Bogor ya. Bareng Reni, Arman, dan Fatir lagi. Ada suprise yang beda," terang Faqih.
 
"Ok, InsyaAllah gue hadir, thx before ya Qih," balas saya.

Ba'da (selepas) salat magrib berjemaah di Masjid Kifayatul Abidin Kebun Raya, sekitar 20 meter dari venue Ramadan di Kebun, kami lanjut bukber dengan makanan berat. 

Setelah itu kami ke stage area lagi lalu larut dengan lagu-lagu religi yang dibawakan begitu keren oleh Opick. 


Saya sempat kaget juga ternyata Reni, Fatir, dan Arman hafal semua lagu yang dilantunkan Opick. Mereka begitu menikmati penampilan Opick yang sempat tampil turun dari atas panggung ke lapangan rumput menghampiri para peminatnya. 

 "Mereka bertiga emang penggemar Opick juga, sama kayak gue dan bang Adji, makanya gue ajak mereka," jelas Faqih. 

"Gue salut sama lo Qih. Lo berhasil bikin bukber puasa teman-teman lo termasuk gue tahun ini syahdu dan spesial karena acaranya, tempatnya unik, dan yang parah lagi bisa sekaligus nonton Opick, idola kita manggung," balas saya.

"Sama-sama bang. Oiya jangan lupa lusa, hari Minggu tanggal 23 Maret, ikut lagi ya bang. Kita bukber lagi di tempat dan vibes yang spesial dan dijamin bakal syahdu juga," balas Faqih.

Naskah, foto & video: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Mendengarkan kultum sebelum azan magrib di Kebun Raya Bogor.
2. Suasana bukber di salah satu lapangan rumput di Kebun Raya Bogor.
3. Sepenggal video saat azan magrib lanjut bukber di lapangan rumput Kebun Raya Bogor.
4. Gapura acara musik "Ramadan di Kebun".
5. Salat magrib dan isya berjemaah di Masjid Kifayatul Abidin Kebun Raya dekat dengan venue acara.
6. Usai bukber dan salat magrib lanjut menikmati penampilan Opick bareng dengan para penggemar beratnya.

Sabtu, 22 Maret 2025

Tempat Wisata Bertema Air Andalan Sumatra Ini, Bisa Jadi Pilihan Tempat Libur Lebaran


Air menjadi salah satu aset berharga dalam pariwisata khususnya wisata alam karena dapat menarik banyak kunjungan wisatawan. Buktinya banyak tempat wisata yang memanfaatkan sumber daya air seperti yang ada di Sumatra.

Bertepatan dengan Hari Air Sedunia (World Water Day) yang diperingati setiap 22 Maret, TravelPlus Indonesia suguhkan objek wisata bertema air yang ada di Sumatra, dari Aceh sampai Lampung yang bermuatan petualangan maupun non petualangan atau rekreasi. Beberapa di antaranya, nama dan pamornya sudah mendunia.

Dimulai dari Aceh antara lain Danau Lut Tawar dan Destinasi Wisata Sungai Lokop.


Danau Laut Tawar berada di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Disisi baratnya ada Takengon ibu kota Kabupaten Aceh Tengah. 

Aktivitas wisata di danau berluas lebih dari  5000 hektare yang dapat diakses dari kota Takengon dengan perjalanan sekitar 15-20 menit menggunakan kendaraan ini antara lain menyewa perahu untuk mengelilingi danau, memancing aneka ikan tawarnya antara lain ikan depik (Rasbora tawarensis), hiking ke puncak bukit untuk menikmati pemandangan indah, menyusuri goa di sekitarnya, seperti Goa Kacah, Lhok Geulumpang, Kuta Muda, dan Goa Puteri. sekadar piknik duduk-duduk dan makan-makan di tepiannya serta mengabadikan (memotret ataupun mem-videokan) keindahan panorama.

Destinasi Wisata Sungai Lokop berada  di Lokop, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur. Aktivitas yang dapat dilakukan antara river tubing dengan ban dalam mobil, arung jeram (rafting) dengan perahu karet, bermain air atau mandi dan bersantai di tepiannya.


Danau Toba
Di Sumatra Utara (Sumut) antara lain Danau Toba dan Sungai Asahan.

Destinasi wisata di Danau Toba tersebar di 7 kabupaten yang mengelilinginya yaitu Kabupaten Toba, Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Tapanuli Utara. 

Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di sana antara lain mengelilingi Danau Toba dengan kapal wisata, berkemah, treking ke perbukitannya, dan mengunjungi Air Terjun Situmurun dan Batu Gantung. 

Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Sungai Asahan antara lain arung jeram di sekitar Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan. Selain itu  rekreasi di Bedeng  dimana terdapat jembatan gantung di daerah kilometer, Aek Song-songan.


Di Sumatra Barat (Sumbar) antara lain  Danau Singkarak dan air terjun Lembah Anai.

Danau Singkarak yang berluas 100 km2 lebih membentang di dua kabupaten yakni Solok dan Tanah Datar.

Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain menyewa perahu untuk mengelilingi danau, mengabadikan keindahannya, memancing  ikan bilih, salah satu jenis ikan endemik di danau ini,  hiking ke puncak bukit untuk menikmati panorama danau dari atas, menyaksikan balap sepeda Tour de Singkarak yang melintasi jalanan indah di sekitar danau, dan menikmati masakan dari ikan bilih di kampung-kampung sekitar danau serta membelinya sebagai buah tangan.

Air Terjun Lembah Anai yang memiliki tinggi sekitar 35 meter terletak di Jorong Aie Mancua, Nagari Singgalang, X Koto, Kabupaten Tanah Datar, tepatnya di tepi Jalan Raya Padang-Bukittinggi di kaki Gunung Singgalang. 

Aktivitas wisata di Air Terjun Lembah Anai yang menjadi ikon pariwisata Sumbar ini antara bersantai dan mengabadikan keindahannya.


Sungai Batanghari
Di Jambi antara lain Danau Kaco dan wisata Sungai Batanghari di kawasan Jembatan Gentala Arasy.

Danau Kaco berada di Kabupaten Kerinci, Jambi. Tepatnya di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya. Danau ini berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Jembatan Gentala Arasy yang berbentuk huruf S sepanjang 503 Meter dan lebar 4,5 Meter in menghubungkan Tepian Tanggo Rajo ke Menara Gentala Arasy, Jambi Kota Seberang.

Aktivitas wisatanya antara lain berjalan kaki menyusuri jembatan, keliling Sungai Batanghari dengan perahu, kulineran lokal seperti gulai kepala kakap, dan ikan baung goreng. di ujung jembatan. 

Di Riau antara lain Air Terjun Batang Kapas di  Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar dan melihat para surfer melakukan Bono Surfing di Desa Teluk Meranti dekat muara Sungai Serkap (anak Sungai Kampar).


Di Kepulauan Riau (Kepri) antara lain ada Air Terjun Temburun Tarempa di Tarempa Timur, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Air Terjun Resun di Desa Resun, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga.

Di Bangka Belitung (Babel), khusus ya di Pulau Bangka antara lain Pemandian Air Panas Tirta Tapta Pemali Bangka hot spring di Penyamun, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Pulau Bangka dan Danau Kaolin di Jl. Raya Toboali, Nibung, Kec. Koba, Kabupaten Bangka Tengah.

Di Pulau Belitung antara lain wisata 
Tirta Marundang yang indah.dan masih asri dimana airnya berasal dari Sungai Marundang. 

Di Bengkulu, antara lain ada Air Terjun Curug Embun di Desa Tapak Gedung, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang dan Danau Dendam Tak sudah di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu.


Di Sumatra Selatan (Sumsel) antara lain ada Danau Ranau dan Air Terjun Bedegung.

Danau Ranau terletak perbatasan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel dangan Kabupaten Lampung Barat, Lampung.

Aktivitas wisata yang bisa dilakukan di sana antara lain berkeliling dengan perahu, bermain aneka wahana air, memancing, berkemah di tepiannya, arung jeram di Sungai Selabung yang terhubung dengan Danau Ranau, menyambangi Air Terjun Subik Tuha tidak jauh dari Danau Ranau, dan atau sekadar santai di tepiannya sambil kulineran.

Air Terjun Bedegung terletak di Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim sekaligus menjadi ikon wisata di Kabupaten Muara Enim.

Aktivitasnya antara lain menikmati dan mengabadikan keindahan air terjun,  bermain air di sungai yang mengalir di bawahnya, berfoto di jembatan berlatar belakang air terjun, dan  menyantap makanan dan minuman dari warung yang terdapat di dekat air terjun.

Terakhir di Lampung antara lain ada Danau Suoh dan Pemandian Way Belerang.

Danau Suoh yang berada di Kecamatan Suoh, Lampung Barat (Lambar) dan masuk zona pemanfaatan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) memiliki 3 danau yakni Danau Minyak, Danau Asam, dan Danau Lebar.yang dipisahkan oleh padang rumput ilalang.

Aktivitas wisata di sana antara lain berfoto, menyewa perahu untuk keliling, dan bersantai di gazebo menikmati panorama.


Berendam di Way Belerang
Pemandian Way Belerang berada di kaki Gunung Rajabasa, tepatnya di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel),  
Pemandian Air Panas Way Belerang dilengkapi dengan dua kolam air panas berukuran besar, serta fasilitas lainnya seperti tempat parkir, warung makan, dan toilet.

Aktivitas wisatanya berendam di air panasnya yang bermanfaat berbagai macam penyakit kulit, melancarkan aliran darah, dan meningkatkan metabolisme tubuh serta dapat meredakan stres.

Selama mengunjungi tempat-tempat wisata bertema air tersebut, pengelola dan wisatawannya diimbau tetap menjaga kebersihan dan mengedepankan wisata yang ramah lingkungan.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Mengabadikan Danau Ranaau berlatar Gunung Seminung, OKU, Sumsel.
2. Danau Lut Tawar,  Takengon, Aceh.
3. Danau Toba, Sumut.
4. Danau Singkarak, Sumbar.
5. Sungai Batanghari, Jambi.
6. Air Terjun Resun di Lingga, Kepri.
7. Salah satu spot foto di Danau Ranau, OKU, Sumsel.
8. Berendam di Pemandian Way Belerang, Kalianda, Lamsel.





Kamis, 20 Maret 2025

Iktikaf Plus Jelajah Masjid Istimewa dari Aceh hingga Papua


Iktikaf pada 10 terakhir Ramadan, salah satu momen spesial yang ramai peminatnya. Kesempatan emas mendulang pahala Ramadan sekaligus mendapatkan lailatulkadar itu juga kerap dimanfaatkan untuk sekaligus melakukan jelajah masjid, terlebih di masjid yang memiliki  keistimewaan tersendiri.

Sebelum TravelPlus Indonesia lebih jauh mengungkapan masjid apa saja yang termasuk dalam kategori berpredikat istimewa, ada baiknya kita memahami terlebih dulu makna kata iktikaf, lailatulkadar, jelajah, masjid, dan istimewa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Iktikaf dalam KBBI berarti diam beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu ibadah dengan syarat-syarat tertentu (sambil menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan).

Adapun lailatulkadar adalah malam turunnya wahyu Allah (yakni pada malam gasal bulan Puasa sesudah tanggal 20), yang apabila seseorang beramal kebaikan pada malam itu, pahalanya akan dilipatgandakan; malam kemuliaan.

Dalam KBBI kata jelajah berarti ke mana-mana untuk menyelidiki dan sebagainya. Adapun masjid bermakna rumah atau bangunan tempat bersembahyang orang Islam.

Bila dua kata itu digabungkan, TravelPlus Indonesia memaknai jelajah masjid adalah  kegiatan mengunjungi bangunan tempat bersembahyang orang Islam yang ada dimana-mana (utamakan yang ada di negeri sendiri) dengan tujuan bukan semata untuk salat berjemaah dan ibadah mulia lainnya pun menyelidiki lebih jauh keistimewaannya lalu menyebarluaskannya.

Menurut KBBI, istimewa artinya (untuk tujuan dan sebagainya yang tentu); khusus; lain daripada yang lain; luar biasa; terutama; lebih-lebih. Sedangkan keistimewaan adalah sifat-sifat istimewa.

Adapun masjid yang memiliki keistimewaan adalah bangunan tempat bersembahyang orang Islam yang ada dimana-mana, yang memiliki sifat-sifat istimewa atau lain daripada yang lain.


11 Kategori Istimewa
Masjid yang memiliki keistimewaan versi TravelPlus Indonesia sekurangnya ada 11 kategori antara lain masjid istimewa karena bersejarah; tua/kuno, berlokasi tak biasa seperti di kaki ataupun lereng gunung, di pantai atau bahkan terapung di perairan (laut, danau) alias floating mosque, dan lainnya.

Selain itu masjid yang berarsitektur unik; mengusung konsep yang menarik seperti masjid ramah lingkungan, dan lainnya. Masjid yang berada di daerah yang penduduknya mayoritas non muslim, juga termasuk istimewa.

Begitu pula dengan masjid yang menerapkan manajemen atau pengelolaan yang kekinian sehingga banyak kegiatannya dan makmur. Keistimewaan berikutnya, masjid yang punya catatan peristiwa yanng menimpanya seperti masjid tahan gempa dan tsunami. Termasuk juga masjid berkapasitas besar yang mampu menampung puluhan ribu sampai ratusan ribu jemaah.

Berikut contoh beberapa masjid yang memiliki keistimewaan sebagimana dijelaskan di atas, yang bisa Anda pilih sebagai tempat untuk ber-itikaf sekaligus jelajah masjid.


Pertama, masjid istimewa karena  bersejarah merupakan peninggalan sejumlah kerajaan Islam atau kesultanan.

Kalau di Sumatera antara lain Masjid Raya Baiturrahman peninggalan Kerajaan/Kesultanan Aceh di Kota Banda Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612; Masjid Al-Mashun atau Masjid Raya Medan warisan Kesultanan Deli di Kota Medan, Sumatera Utara yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Ma'mun Alrasyid Perkasa Alam pada tahun 1906; dan Masjid Syahabuddin yang merupakan masjid Kerajaan Melayu Siak Sri Indrapura di Kota Siak, Riau, sekitar 200 meter dari Istana Siak.

Selain itu Masjid Agung Palembang di Kota Palembang, Sumsel yang merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Palembang.


Di Jawa antara lain Masjid Gedhe Kauman milik Kesultanan Yogyakarta di sebelah bagian Barat kompleks Alun-alun Utara dari Keraton Yogyakarta dan Masjid Agung Banten peninggalan Kesultanan Banten di kawasan Banten Lama, Kota Serang.

Kalau di Sulawesi antara lain Masjid Katangka peninggalan Kerajaan Gowa di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan tepatnya di dalam kompleks benteng Kerajaan Gowa; dan Masjid Tua Palopo peninggalan Kerajaan Luwu di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Di Gorontalo, tepatnya di Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo yang berjuluk "Serambi Madinah” ini ada Masjid Hunto Sultan Amay yang didirikan oleh Sultan Amay pada tahun 1495.

Masjid tertua di Gorontalo ini kabarnya merupakan mahar pernikahannya dengan Putri Boki Antungo, anak perempuan Raja Palasa dari Mautong Sulawesi Tengah. Masjid tersebut termasuk bangunan bersejarah yang kini berstatus cagar budaya.

Di Kalimantan, antara lain Masjid Sultan Suriansyah atau Masjid Kuin di Jalan Kuin Utara, Kelurahan Kuin Utara, Kota Banjarmasin yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan.

Di Maluku, tentu saja Masjid Wapauwe, masjid tertua di Maluku yang berada tidak jauh dari Benteng Amsterdam. Sedangkan Di Maluku Utara antara lain Masjid Sultan Ternate di kawasan Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, yang merupakan peninggalan Kesultanan Ternate dan Masjid Kesultanan Tidore di Jl. Sultan Syaifuddin RT.03 RW.02 Kelurahan Soasio, Tidore yang merupakan warisan Kesultanan Tidore.


Kedua, masjid istimewa karena kuno atau berusia tua. Contohnya di Aceh antara lain Masjid Indrapuri di Desa Pekuan Indrapuri, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar yang dibangun tahun 1270 H atau akhir tahun 1853; Masjid Guci Rumpong  di Desa Guci Rumpong, Kecamatan Peukan Bari, Kabupaten Pidie; Masjid Madinah di Jl. Poros Sigli-Medan tepatnya di Desa Dayah Krut Kuta Baro, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya; Masjid Gunung Kleng di Desa Gunung Kleng, Kecamatan Meureubho, Kabupaten Aceh Barat, dan Masjid Tuha Manjing di Desa Manjing, Kecamatan Pantai Cermin juga di Kabupaten Aceh Barat.

Contoh lainnya, Masjid Nurul Islam Koto Kayu Jao di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumbar yang  diperkirakan sebagai peninggalan abad ke-17 dan menjadi masjid tertua di Kabupaten Solok. Sedangkan di Jakarta contohnya Masjid Agung Al-Azhar di kompleks sekolah dan universitas Al-Azhar Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang dibangun pada tahun 1952 dan berstatus cagar budaya Nasional per tanggal 19 Agustus 1993.

Di Bengkulu ada masjid Jamik Bengkulu di Kota Bengkulu. Keistimewaannya masjid berstatus cagar budaya ini merupakan salahn satu karya arsitektur Soekarno selama masa pengasingan di Bengkulu, oleh karenanya dikenal juga denhan julukan 'Masjid Bung Karno'.

Di Madura, antara lain ada Masjid Madegan di Kampung Madegan, Kelurahan Pologan, Kecamatan Sampang Kota, Kabupaten Sampang, tepatnya di Kompleks Makam Ratu Ibu;  Masjid Agung Sumenep atau Masjid Jami yang dibangun sekitar 1779 di jantung Kota Sumenep; dan Langgar Gayam di Desa/Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan.

Di Papua Barat ada Masjid Tua Patimburak, tepatnya  di Kampung Patimburak, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak.

Ketiga, masjid istimewa karena merupakan peninggalan dari para Wali Songo di Jawa antara lain Masjid Ampel yang dibangun oleh Sunan Ampel di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur; Masjid Agung Demak peninggalan Kerajaan Demak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah;  Masjid Menara Kudus yang dibangun oleh salah satu Wali Songo, Sunan Kudus di Kudus, Jawa Tengah; dan Masjid Agung Kasepuhan atau masjid Agung Sang Cipta Rasa yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati di Cirebon.

Keempat, masjid istimewa karena 'perkasa' dari bencana. Contohnya kalau di Aceh ada sederet masjid-masjid perkasa dari guncangan gempa dan hantaman tsunami, antara lain Masjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh; Masjid Al-Hidayah di pinggir Jalan Meulaboh-Banda Aceh;  Masjid Al-Ikhlas di Kampung Lang Kruet, Lhoknga; dan Masjid Baiturrahim di Ulee Lheue, Banda Aceh.

Selain itu Masjid Ba'abul Jannah di Ujung Karang, Meulaboh; Masjid Raya Teuku Cik Maharaja di Peukan Bada; dan tentu saja Masjid Rahmatullah atau Masjid Lampuuk di Desa Lampuuk, Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar yang berada sekitar 500 meter dari bibir Pantai Lampuuk.

Contoh lainnya Masjid Jabalurrahmah yang menjadi saksi bisu keperkasaannya dari bencana jebolnya tanggul Situ Gintung  pada 27 Maret 2009. Lokasinya di Jl. Gn. Raya No.1C, Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Kelima, masjid istimewa karena berada di daerah yang penduduknya mayoritas non muslim.

Contohnya di Tana Toraja, Sulsel antara lain  Masjid Nusantara yang ada di Kampung Ta’ba pelosok Tana Toraja dan Masjid Raya Makale di Jl. Merdeka No. 44 Kelurahan Bombongan. Sedangkan di Toraja Utara, antara lain di Masjid Raya Rantepao yang terletak di Jl. Konstan, Kelurahan Rantepao, Kecamatan Rantepao. Masjid terbesar di Kabupaten Toraja Utara, Sulsel ini memiliki bangunan yang kental dengan seni khas Toraja, yang identik rumah adat Tongkonan.


Di Papua antara lain ke Masjid An-Nur yakni masjid utama di Kota Agats, Ibukota Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan; dan Masjid Agung Babussalam di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kota Timika, Papua Tengah.

Di Manado, pilihannya bisa ke Masjid Agung bernama Awwal Fathul Mubien yang merupakan masjid tertua di Manado, lokasinya berada di bagian utara Kota Manado, tepatnya di Jl. Hasanuddin, Kelurahan Kampung Islam, Kecamatan Tuminting atau tak jauh dari Kepolisian Sektor (Polsek) Tuminting. Selain itu, Masjid Al Muttaqin di Kampung Pondol, Kelurahan Wenang Selatan, Kecamatan Wenang.

Di Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, sekurangnya ada 5 masjid yang menarik dikunjungi yakni Masjid Nurul Huda Gelgel yang merupakan masjid pertama berdiri di daerah Bali. Lokasinya di Jalan Waturenggong, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, sekitar 60 Km arah Timur Denpasar.

Lalu Masjid Agung Palapa di Dreamland Bali, Jalan Pecatu Indah Resort, Pecatu Bali, Kuta Selatan; Masjid Al Hidayah di kawasan Bedugul, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan; dan Masjid Muhammad di Jalan Imam Bonjol, Pemecutan Klod, Denpasar Barat, Kota Denpasar.

Pilihan lain Masjid Agung Ibnu Batutah di Nusa Dua, Kuta Selatan, Kabupaten Badung yang berdampingan dengan Pura Jagat Natha bagi umat Hindu, Vihara Budina Ghuna untuk umat Buddha, dan Gereja Bunda Maria Segala Bangsa untuk umat Katolik serta Gereja Kristen Bukit Doa untuk umat Protestan.


Keenam, masjid istimewa karena berukuran besar dan megah. Contohnya antara lain Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat (Jakarta) berkapasitas hingga 200.000 orang; Masjid Rahmatan Lil 'Alamin di Desa Mekarjaya Indramayu, Jawa Barat memiliki kapasitas 150.000 jamaah; Masjid Nasional Al-Akbar di Pagesangan, Surabaya, Jawa Timur berkapasitas hingga 60.000 orang; Masjid At-Tin di TMII, Jakarta Timur dapat menampung hingga 30.000 orang di masjid dan 2000 orang di aula masjid; Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang dapat menampung hingga 15.000 orang; dan Masjid Kubah Emas atau di Jalan Maruyung Raya, Depok, Jawa Barat dapat menampung hingga 20.000 jamaah.

Di Kalimantan, antara lain Masjid Islamic Center Samarinda (MICS) di Kabupaten Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur menghadap langsung ke Arah tepi Sungai Mahakam, berkapasitas 45.000 jemaah.

Di Sumatera antara lain ada Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam yang berdaya tampung sampai 25.000 jamaah; Masjid Baiturrahman di Kota Banda Aceh, Aceh mampu menampung sampai 30.000 jamaah di dalam dan di halaman masjid; Masjid Raya Sumatera Barat di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang berkapasitas 5.000 sampai 6.000 jamaah; dan Masjid An-Nur di Pekanbaru (Riau) berdaya tampung hingga 4.500 jamaah.

Di Sulawesi ada Masjid Al-Markaz Al-Islami di Jalan Masjid Raya Makassar, Kelurahan Timongan Lompoa, Kecamatan Bontoala, Makasar, Sulawesi Selatan yang berdaya tampung sampai 10.000 jamaah.

Ketujuh, masjid istimewa karena berarsitektur unik antara lain Masjid Perahu di Jakarta dan Masjid Kapal di Semarang.

Keunikan Masjid Perahu di Jakarta tepatnya di antara beberapa apartemen kawasan Casablanca, Jakarta Selatan, yang bernama asli Masjid Agung Al Munada Darussalam ini tempat wudhu dan toiletnya dibuat menyerupai perahu dan di bagian dalam masjid terdapat tiang dari kayu jati dan ukiran ayat-ayat suci Al-Qur'an. Sedangkan Masjid Kapal Semarang sesuai namanya memang menyerupai sebuah kapal. Masjid bernama asli Masjid Safinatun Najah ini dikenal juga dengan sebutan Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh.

Di Banten, tepatnya di Kelurahan Periuk Jaya, Kota Tanggerang, ada Masjid 1000 Pintu. Lantaran memiliki banyak pintu, masjid bernama asli Masjid Nurul Yaqin ini mendapat julukan Masjid 1000 Pintu.


Di Garut, Jawa Barat ada Masjid Cipari yang arsitekurnya menyerupai Gereja. Masjid setinggi 20 meter ini digunakan sebagai tempat ibadah sekaligus pesantren.

Di Bandung, Jawa Barat ada Masjid Al Irsyad yang bangunannya menyerupai sebuah kubus. Hebatnya karena keunikan dan keindahan arsitekturnya, masjid ini terpilih sebagai bangunan terindah sedunia dalam kategori Religious Architecture Building of The Year pada 2010 lali oleh National Frame Building Association.

Di Depok, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Limo ada Masjid Kubah Emas. Keunikan masjid bernama asli Masjid Dian Al-Mahri, kelima kubahnya benar-benar terbuat dari emas. Mahkota pilar/tiang masjid juga terbuat dari pardo/sisa emas, termasuk beberapa relief dan ornamen-ornamen lainnya.

Di Kepulauan Riau (Kepri) juga ada beberapa masjid unik antara lain Masjid Pink karena berwarna pink atau merah muda di Kabupaten Bintan yang bernama asli Masjid Besar An-Nur.

Masjid yang berlokasi di Desa Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan ini hanya beberapa menit berkendara dari Pantai Trikora atau sekitar 40 menit dari Tanjung Pinang yang berjarak sekitar 24 Km.

Satu lagi Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang. Keunikan masjid yang dibangun pada 1761 hingga 1812 dan berstatus situs cagar budaya ini arena salah satu campuran bahan bangunan yang digunakan adalah putih telur.

Di Jambi ada Masjid Agung Al-Falah, tepatnya di Kota Jambi dekat dengan Sungai Batang Hari. Keistimewaan masjid ini nanjak terdapat tiang penyangganya sehingga disebut Masjid 1000 Tiang.

Selain itu ada Masjid Raya 99 Kubah berlokasi di area Center Point of Indonesia (CPI) Makassar. Keistimewaannya, sesuai namanya memiliki 99 kubah dan jumlah tersebut berasal dari jumlah Asmaul Husna.


Kedelapan, masjid istimewa karena ber-manajemen kekinian dan mengutamakan pelayanan yang baik kepada jamaah, antara lain Masjid Jogokariyan di Jl. Jogokariyan 36, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Jogja.

Masjid ini pernah mendapat juara 1 hingga juara harapan 2 masjid besar percontohan DIY tahun 2016. Pada tahun yang sama, masjid ini mendapat penghargaan sebagai masjid besar percontohan idarah Nasional oleh Kemenag RI.

Contoh lainnya Masjid Jabal Arafah Batam yang beralamat di Lubuk Baja, Nagoya, Kota Batam, Provinsi Kepri, Masjid Jenderal Soedirman WTC (Jakarta), dan Masjid Nurul Iman di Blok M Square (Jakarta).


Kesembilan, masjid istimewa karena berada di destinasi super prioritas (DSP). Contohnya masjid di DSP Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok, NTB antara lain Masjid Nurul Bilad yang diresmikan pada 21 Oktober 2017.

Sementara itu di DSP Danau Toba yang mencakup 8 kabupaten di Sumut ini antara  Masjid Raya Taqwa Parapat di Jalan SM Raja No.02, Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon; Masjid Al Ikhlas di Tuktuk, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir; Masjid Al Hasanah di Pangururan ibu kota Kabupaten Samosir tepatnya di seberang jalan tepian Danau Toba; Masjid Al Hadhonah yang berdiri tahun 1935 di Jalan Masjid No 3 Kelurahan Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa);  dan Masjid Fisabilillah di Kecamatan Lumban Julu, masih di Tobasa.

Satu lagi Masjid Raya Dolok Sanggul di Dolok Sanggul, ibu kota Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tepatnya di tepi Jalan Raya Siliwangi dekat dengan Hotel & Resto Bukitinggi yang menyediakan aneka masakan khas Minang yang tentu halal, salah satunya rendang daging kuda.

Objek wisata terdekat dari Dolok Sanggul adalah Lembah Bakkara yang terkenal sebagai kampung halaman Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII.

Kesepuluh, masjid istimewa karena mengusung konsep menarik/berbeda seperti masjid ramah lingkungan atau yang pro konservasi. Contohnya Masjid Baitul Ma'muur di Perumahan Telaga Sakinah, Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Jabar.

Lewat program sedekah sampah plastiknya sejak 14 November 2019, Masjid Baitul Ma'muur bukan hanya mencuri perhatian, pun mendapatkan sertifikat Masjid Ramah Lingkungan peringkat Tumbuh yang berlaku sampai dengan 8 Maret 2023 dari ecoMasjid Indonesia.


Terakhir atau kesebelas, masjid istimewa karena letaknya antara lain masjid terapung di atas laut contohnya Masjid Terapung Al-Aminah yang terletak 300 meter dari bibir Pantai Sari Ringgung, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung; Masjid Al-Munawaroh di Kota Ternate, Maluku Utara; Masjid Amahami di kawasan Pantai Amahami, kota Bima, NTB; Masjid Oesman Al Khoir di Kabupaten Kayong Utara, Kalbar; Masjid Amirul Mukminin di Teluk Makassar, tepatnya 1 Km dari anjungan Pantai Losari, kota Makassar, Sulsel; dan Masjid Terapung Samudera Ilahi di kawasan wisata Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar.

Adapun masjid terapung di atas danau contohnya Masjid Al Jabbar atau sering disebut juga dengan Masjid Terapung Gedebage karena berada di tengah-tengah danau atau situ Gedebage, tepatnya di Kelurahan Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jabar.

Masjid Jabal Nur Hidayatullah di Dataran Tinggi Tenger, tepatnya di ketinggian lebih dari 2.000 Mdpl sehingga berpredikat sebagai masjid tertinggi di Pulau Jawa.

Keistimewaan masjid yang berada di Dusun Puncak, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jatim ini terpampang pemandangan alam pegunungan yang menawan berupa perkebunan teras khas masyarakat Tengger dengan latar belakang Gunung Semeru, berikut Mahameru sebagai puncaknya atau atapnya Jawa.


Contoh lainnya Masjid Baitut Taqwa di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Dusun Butuh, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jateng yang juga disebut Masjid Nepal van Java. Selain itu Masjid Al-Barokah di kaki Gunung Dempo, Kampung IV, Pagaralam, Sumsel.

Masjid yang berada di atas awan juga terbilang istimewa, contohnya antara lain Masjid Jami Aminatul Jannah yang berada di Rest Area Sumber Jaya, Lampung Barat, Lampung dan Masjid Al Ikhlas yang berada  di ketinggian 1.200 Mdpl di pegunungan Dusun Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kabupaten Karangasem, Bali dan sekaligus  menjadi masjid tertinggi di Pulau Dewata ini.

Contoh lainnya Masjid Rahmatan Lil 'Alamin yang berada di objek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Kabupaten Lebak, Banten dan masjid di atas awan basecamp Gunung Slamet Jalur Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jateng.

Di Tuban, Jawa Timur ada Masjid Perut Bumi atau nama lengkapnya Ashabul Kahfi Perut Bumi Al-Magribi di dalam Pesantren Perut Bumi. 

Keistimewaannya, sesuai namanya, masjid ini memang berada di dalam bumi alias di bawah tanah. Karena keunikannya banyak wisman Malaysia, Brunei, Singapura, Mesir, Arab Saudi, hingga Perancis yang datang terutama saat Ramadan.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, Tiktok @FaktaWisata.id

Captions:
1. TravelPlus Indonesia di pelataran Masjid Jamik Bengkulu
2. TravelPlus Indonesia di depan Masjid Gedhe Kauman-Jogja.
3. Masjid Raya Baiturrahman-Banda Aceh.
4.  Masjid Agung Banten di kawasan Banten Lama, Kota Serang.
5. Masjid Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
6. Masjid An-Nur di Kota Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan.
7. Di dalam Masjid Istiqlal Jakarta.
8. Masjid Cipari, Garut, Jabar.
9. Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.
10. Masjid Raya Dolok Sanggul di Dolok Sanggul, ibu kota Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumut.
11. Masjid Terapung di Pantai Losari, Makassar, Sulsel.
12. Masjid Baitut Taqwa di lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Magelang, Jateng.


Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  Â© Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP