. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 27 April 2025

Ikut Glamping "45 Tahun TAPAL", Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa atau Dilakukan


Organisasi mahasiswa pencinta alam (Ompa) Tapal-Jakarta akan menggelar jambore perayaan hari jadi ke 45 tahun di Annapurna Campsite, pertengahan Mei 2025. Di WAG Jambore Tapal, sejumlah peserta banyak yang menanyakan apa saja yang boleh dan tidak boleh dibawa serta kegiatan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di glamour camping (glamping) tersebut.

Beberapa pertanyaan terkait hai itu, sudah dibalas oleh beberapa panitia termasuk saya di WAG khusus peserta jambore tersebut. Namun jawabannya terbatas atau belum begitu rinci dan perlu penjelasan lagi agar lebih terang.

Nah, lewat tulisan ini saya dari TravelPlus Indonesia mencoba menjelaskannya lebih detail lagi, berdasarkan hasil survei langsung ke glamping yang berada di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu  beberapa waktu lalu bersama tim survei (Adnan, Win, Agus Kepsek, Irma, Ubay, Anisti, Santa, dan Wina). Juga berdasarkan rules (tata tertib )yang tercantum dalam katalog Annapurna Campsite serta komentar rekan tim survei/panitia jambore.

Usai beberapa kali survei, akhirnya panitia menyepakati memilih Annapurna Campsite sebagai lokasi Jambore 45 Tahun Tapal dengan pertimbangan antara lain kesesuaian harga paket glamping-nya dengan budget peserta.

Alasan kedua, lokasinya di Kab. Bogor yang tidak terlalu jauh dari domisili kebanyakan para peserta yakni di Jabodebek dan Banten, ditambah udaranya masih cukup dingin (terutama malam dan dini hari) lantaran berada di kawasan puncak Bogor.


Di katalog Annapurna Campsite dijelaskan Annapurna Campsite & Glamping adalah campsite ramah keluarga dan anak. Lantaran itu, mereka berkomitmen untuk menjaga kenyamanan tamu atau camper (orang yang berkemah) dengan menerapkan beberapa peraturan untuk kenyamanan bersama.

Dalam rules (tata tertib) di katalognya, yang harus ditaati camper selama camping antara lain dijelaskan mengenai waktu camping, batas waktu check in, tempat camping, waktu berkegiatan, dan waktu/jam tenang.

Waktu check in di Annapurna Campsite pukul 14:00 WIB (maksimal pukul 20:00). Jika belum check in sampai pukul 20:00 maka booking hangus, no refund, no reschedule. Sedangkan waktu check out-nya pukul 12:00 WIB.

Rules lainnya, camper tidak bisa pindah unit tenda/glamping pada hari H. Jika butuh ketenangan extra, bawa dan pakai earphone. Jika tidak kuat dingin, sebaiknya bawa jaket/selimut tambahan, dll.

Tamu wajib menaati kapasitas maksimal masing-masing tenda dan tidak ada penambahan kasur atau extra bed. Pihak Annapurna akan memulangkan kelebihan jumlah camper jika nekat check in.

Tamu yang meminta berpindah tenda karena alasan keinginan sendiri maka akan dikenakan sanksi Rp 100.000 setiap perpindahan tenda.

Bila membawa anak, disarankan umur anak yang diajak camping minimal 3 tahun. Anak usia 5 tahun keatas dianggap 1 dewasa. Pengawasan anak-anak adalah tanggung jawab orang tua/keluarga (dalam artian ortu harus selalu mengawasi anak-anaknya).

Satu lagi, bagi camper pasangan belum menikah atau bukan pasutri atau beda gender wajib pisah tenda.

Adapun waktu berkegiatan pengunjung  mulai pukul 05:30 pagi. Sedangkan waktu atau jam tenangnya mulai pukul 23:00 - 05:30 WIB.


Tidak Boleh Dibawa
Tercantum pula barang/benda yang tidak boleh dibawa camper, antara lain hewan peliharaan (kucing, anjing, dll); minuman keras /alkohol ke camp area; aneka buah beraroma menyengat seperti durian dan buah apapun yang mengakibatkan noda di kasur seperti manggis; elektronik berat (rice cooker, setrika, speaker besar, alat catok, dll.)

Stop kontak dan kabel roll hanya untuk HP, kamera, laptop atau speaker bluetooth. Bila membawa alat kesehatan/alat pribadi lainnya yang membutuhkan listrik, sebaiknya menginformasikan ke admin.

Kegiatan yang tidak boleh/dilarang dilakukan camper antara lain merokok di dalam tenda atau di dalam unit glamping.

Camper yang merokok di dalam tenda dikenakan denda seharga 1 tenda baru, artinya kalau merusak tenda dengan sengaja (seperti: merobek, terkena puntung rokok sampai bolong, dll) akan dikenakan denda seharga tenda tersebut. Camper boleh merokok asalkan di luar atau agak jauh dari tenda.

Bila menghilangkan/merusak fasilitas, baik tenda/glamping dan fasilitas yang di dalamnya akan dikenakan denda untuk penggantian unit yang hilang/rusak. Dilarang pula camper menyalakan kembang api/petasan di dalam tenda/unit glamping.

Selain itu, dilarang berisik/main gitar/musik/nyanyi dan sebagainya setelah waktu tenang 23:00 atau pada masa jam tenang. Jika masih membuat keributan maka alat musiknya akan disita dengan paksa oleh pihak Annapurna Campsite.

Satu lagi dilarang buang sampah sembarangan. Camper harus membuang sampah pada tempatnya atau di tempat sampah yang sudah disediakan

Boleh Dilakukan
Adapun kegiatan yang boleh dilakukan camper antara lain mencuci alat masak dan alat makan kotor setelah digunakan; menghormati sesama camper, menjaga kebersihan lingkungan, dan melaksanakan tata tertib yang berlaku.

Bila melanggar peraturan yang sudah disebutkan di atas, camper lain berhak untuk melakukan pengaduan pelanggaran tersebut kepada pihak Annapurna Campsite.

Camper yang ingin menghubungi nomor front office untuk housekeeping, pesan makanan di resto atau keluhan lain dapat menghubungi 0852 1350 2493.


Fasilitas Tenda dan Umum
Di dalam katalog juga dicantumkan fasilitas tenda kapasitas 4 orang, 6 orang, dan glamping serta fasilitas umum.

Adapun fasilitas tenda berkapasitas 4 pax atau camper sudah termasuk 4 kasur busa + 4 bantal, 4 sleeping bag (selimut), 1 lampu portable + 1 kabel roll, 1 kompor gas + 1 gas portable, 1 panci + 1 wajan penggorengan + 1 teko, 4 sendok makan + 4 garpu, 4 piring + 4 mangkok, 4 gelas, 1 meja portable + 4 kursi camping, dan sudah termasuk sarapan. 

Selain itu disediakan 1 coin water heater/orang, spons, sabun cuci piring, dan tempat api unggun personal (tapi kayu bakar berbayar Rp 30 ribu/ikat.

Untuk harga paket camping 4 orang, 6 orang, dan glamping per malam, bisa Anda pantau di akun IG Annapurna Campsite.

Adapun fasilitas umum di Annapurna Campsite antara lain toilet jongkok dan duduk untuk pria dan wanita, kamar mandi pria dan wanita dengan water heater system coin (berbayar).

Kalau mau mandi air hangat di shower room cukup bayar Rp 10.OOO per coin. Sedangkan mandi dengan air dingin/biasa itu gratis. Begitupun penggunaan toilet, gratis.

Di ujung camp area juga ada toilet kecil, bersih, dan berdesain cantik. Jadi buat peserta yang tendanya di ujung, kalau kebelet ingin buang air kecil ataupun buang air besar tidak perlu ke toilet utama.


Selain itu ada cafe, resto, dan area pendopo, mini playground, dan kids tent untuk anak-anak, 2 spot api unggun besar, 20 spot api unggun personal di setiap tenda. Note: Kayu bakar berbayar. Ada lagi tempat parkir mobil dan motor dengan security 24 jam.

Musala-nya berada di seberang toilet dan shower room. Sedangkan objek wisata terdekat antara lain Curug Cibogo dan Taman Safari Indonesia.

Di Annapurna Campsite juga ada kantin yang antara lain menyajikan mie rebus, nasi goreng, pisang goreng, dan minuman teh/kopi yang dapat dibeli camper dengan menggunakan pembayaran secara cash (tunai) ataupun dengan Qris dompet digital.

Sebagai pengingat, panitia Jambore 45 Tahun Tapal menyediakan 2 armada bus secara cuma-cuma untuk mengantar dan menjemput peserta yang sudah mendaftar ikut bus sesuai jumlah kapasitas bus.

Peserta jambore yang menggunakan bus, titik kumpul (tikum)-nya di area parkiran Soto Cawang, dekat dengan perempatan Cawang (lampu lalu lintas), Jaktim pada hari pertama acara. Jam kumpulnya akan diinformasikan lebih lanjut di WAG Jambore Tapal dan lainnya.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis & tiktok @faktawisata.id

Captions:
1. Camp area di Annapurna Campsite yang akan menjadi lokasi Jambore 45 Tahun Tapal, pertengahan Mei 2025.
2. Jenis tenda lain di Annapurna Campsite.
3. Salah satu rules (tata tertib) yang harus diindahkan camper selama berkemah di Annapurna Campsite.
4. Toilet mini berdesain cantik di ujung camp area Annapurna Campsite.
5. Pendopo, salah satu fasilitas umum yang tersedia di Annapurna Campsite.

Kiat Mempublikasikan Jambore 45 Tahun TAPAL agar Melangit


Perlu kiat tersendiri untuk melangit-kan acara Jambore 45 Tahun Tapal yang akan berlangsung di Annapurna Campsite, Kabupaten Bogor Jabar pada pertengahan Mei 2025. Kiat itu antara lain membuat publikasi pra, on, dan post/pasca-event. Apakah itu?

Sesuai namanya, seksi dokumentasi dan publikasi dalam sebuah kepanitiaan tugasnya tidak cukup hanya membuat dokumentasi baik foto ataupun video pun mempublikasikan acara tersebut agar publik tahu, minimal para pesertanya.

Terkait tugas itu, saya yang memang berada di seksi dokumentasi dan publikasi dalam tim kepanitiaan Jambore 45 Tahun Tapal, sudah membuat 6 tulisan pra event (sebelum acara jambore berlangsung) yang tayang di website TravelPlus Indonesia.


Keenam tulisan pra event itu, pertama tulisan hasil survei awal pada September 2024 yang berjudul "Camcer plus Survei Lokasi Jambore 45 Tahun Tapal, Ini Enam Catatannya". Kedua tulisan bertajuk "Sembilan Tema Kegiatan Ini Bikin Camcer Bermanfaat Lebih". 

Tulisan berikutnya atau yang ketiga: "Tips Mendapatkan Paket Glamping Harga Miring" dari hasil survei ke Annapurna Campsite di Cisarua pada Januari 2025 dan yang keempat tulisan tentang diskusi persiapan jambore di villa milik Win yang berjudul "Toge Goreng Jadi Penutup Survei dan Inap di Villa".

Dua lagi adalah tulisan terbaru (jelang akhir April 2025) yakni tulisan kelima yang bertajuk "Ikut Glamping "45 Tahun TAPAL", Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa atau Dilakukan" dan tulisan pra event terakhir atau keenam ini yang berjudul "Kiat Mempublikasikan 45 Tahun Tapal agar Melangit".


Di keenam tulisan pra event tersebut, jelas mencantumkan acara Jambore 45 Tahun Tapal sehingga kegiatan dan nama Tapal otomatis ikut terangkat ke publik apalagi semua link tulisan berikut foto-fotonya diunggah di akun IG saya @adjitropis dengan menyertakan sederet tagar terkait seperti #jambore45tahuntapal, #ultahtapal, #tapalanniversary, #tapal-jakarta, #ompatapal, dan #iisipjakarta.

Di samping publikasi pra event, saya juga akan membuat dokumentasi dan publikasi on event (saat acara jambore berlangsung) antara berupa konten video yang akan diunggah di akun reels @adjitropis dengan harapan admin IG Tapal ikut me-repost atau men-siar ulang konten tersebut. Ditambah tulisan dan konten video pasca/post-event atau setelah acara jambore berlangsung agar semakin terekspos luas.


Terkait publikasi dan informasi, Anisti selaku ketua Jambore 45 Tahun Tapal usai menggelar rapat koordinasi secara daring lewat zoom pada Sabtu (26/4/25) malam mengatakan akan mengadakan technical meeting dalam waktu dekat untuk seluruh peserta jambore. "Dengan technical meeting, kita bisa melihat muka panitia masing masing dan panitia menjelaskan sesuai bidangnya secara langsung kepada seluruh peserta," jelas Anisti yang biasa dipanggil Ithink.

Saya termasuk yang merespons positif technical meeting dengan memberi penjelasan cukup panjang, bahwa masing-masing wadah/saluran publikasi/informasi itu punya kelebihan dan kekurangan. "Kalau tulisan kelebihannya banyak, di antaranya informasinya terpublikasikan lebih luas dan sekaligus mengangkat nama Tapal".

Lewat WAG, cakupan luasnya hanya sebatas penghuni WAG. Sedangkan tekmi atau technical meeting lebih terfokus pada peserta WAG dan kelebihannya bisa tatap wajah dengan peserta (meskipun agak berat mengumpulkan seluruh peserta wajib hadir). Kedua cara itu juga bermanfaat.

"Intinya, sejauh itu punya manfaat untuk mempublikasikan/menginformasikan Jambore 45 Tahun Tapal atau sesuatu yang dianggap penting agar lebih terang, ya lakukan saja".


Imbauan Publikasi
Di WAG Jambore Tapal, Ismail atau bisa disapa Maink, salah satu anggota senior Tapal yang masuk dalam tim kepanitiaan, mengajak peserta Jambore 45 Tahun Tapal untuk ikut berperan mempublikasikan flyer dan konten video reels kegiatan ini yang sudah dibuat panitia lewat akun media sosial (medsos)-nya masing-masing.

"Bisa juga mempublikasikan atmosfer dan kegiatan tersebut sehingga lebih banyak diketahui khalayak, khususnya mahasiswa dan alumni STP/IISIP nantinya," imbaunya.

Maink juga mengajak peserta untuk ikut berpartisipasi sebagai donatur atau ikut mencarikan sumbangsih dari kawan-kawan lain. "Tujuannya untuk meringankan dan memeriahkan keberlangsungan jambore ini sehingga semangat kebersamaan dalam kegiatan jambore ini lebih terasa," terangnya.

Agus Kepsek, juga salah satu anggota senior Tapal yang berada di tim kepanitiaan mengingatkan bahwa sekurangnya ada 2 indikator suksesnya suatu acara. Pertama, panitianya kompak dengan satu semangat yang sama. Kedua, pesertanya merasa nyaman, aman, dan happy.

"Jadi, jangan lupa sie acara buat acara yg bisa membuat peserta berbaur hepi menjadi kenangan terindah. Jangan lupa bawa gitar dan kecrekan. Dua alat itu bisa membuat suasana nyaman," pesannya.


Personil tim kepanitiaan lainnya, Winarno juga berpesan bila tim panitia menemukan kendala dalam menyiapkan dan melaksanakan Jambore 45 Tahun Tapal sebaiknya dicari solusi terbaik yang bisa diterima semua.

"Jangan ambil keputusan sepihak dan terburu-buru saat ada ganjalan mengingat waktu sudah hitungan hari menuju hari H," pesan anggota senior Tapal yang akrab disapa Win ini.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis & tiktok @faktawisata.id
Foto/flyer: adji & dok. Tim Panitia 

Captions:
1. Flyer 20 Hari Menuju Glamping 45 Tahun Tapal. 
2. Tulisan pra event ketiga Jambore 45 Tahun Tapal di website TravelPlus Indonesia.
3.  Tim survei memantau fasilitas tenda dan umum di Annapurna Campsite.
4. Tim survei tengah berbincang di pendopo Annapurna Campsite.
5. Flyer acara Jambore 45 Tahun Tapal.
6. Tulisan pra event pertama Jambore 45 Tahun Tapal di TravelPlus Indonesia yang ditulis jelang akhir 2024, usai survei lokasi camping di Megamendung, Jabar.




Minggu, 20 April 2025

Nufus, Angkat Pesona Jabung Lampung Timur Lewat Tari Kreasi Cetik Dekhani


Sukses menampilkan tari kreasi Cetik Dekhani dalam perayaan HUT Lampung  ke 61 Tahun di Bandar Lampung (18/3/25), M. Nurhayatun Nufus sang koreografer-nya berharap seni tari tradisi Dekhani dari negara batin Jabung, Lampung Timur tetap  lestari dan semakin dikenal masyarakat baik di dalam negeri maupun mancanegara.

"Caranya dengan terus mempromosikan tari kreasi Cetik Dekhani maupun tari tradisi Dekhani di tingkat lokal, nasional bahkan internasional," terang pemuda asal Kotabumi, Lampung Utara, Provinsi Lampung yang akrab disapa Nufus ini kepada TravelPlus Indonesia di Bandar Lampung, saat libur Lebaran 2025.

Alumnus program studi Tari FKIP Universitas Lampung (Unila) yang pernah tampil menari di beberapa negara ini lebih lanjut menjelaskan tari kreasi Cetik Dekhani dibawakan oleh 10 penari campuran perempuan dan laki-laki dengan iringan alat musik gendang dog dog dan seperangkat alat musik perunggu Talo Balak khas Lampung yang dimainkan oleh 13 pemusik laki-laki.


Tari kreasi Cetik Dekhani yang menceritakan suka cita muli menkhanai dalam acara adat ditampilkan selama 5 menit di venue spesial, ruang rapat DPRD Provinsi Lampung. "Para penarinya mengenakan kostum yang sederhana namun dikreasikan untuk kebutuhan tampilan entertainment," jelas pemilik akun IG @nuvusa ini.

Penampilan mereka, lanjut Nufus disaksikan langsung Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Wagub Jihan Nurlela. "Alhamdulillah mendapat apresiasi sangat baik dari Ketua DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar serta decak kagum dari para DPRD se-Provinsi Lampung yang hadir," terangnya.

Menurut Nufus, tari kreasi Cetik Dekhani terinspirasi dari sebuah tari tradisional yang biasa masyarakat Lampung Timur khususnya desa negara batin Jabung Lampung Timur tampilkan pada saat gawi atau acara adat berlangsung.


Para penarinya adalah warga asli Jabung yang masih berstatus siswa SD dan SMP yang tergabung dalam sanggar seni Talo Balak, negara batin Jabung Lampung Timur. Begitupun dengan para musisinya, semua dari Jabung.

"Mereka adalah pelaku seni tradisi yang masih kental ruh tradisinya sehingga bagi saya sebagai koreografer ini adalah sebuah  keistimewaan dan menjadi ciri khas yang harus ditampilkan dengan sentuhan koreografi yang menarik," jelasnya.

Pra-Produksi
Sewaktu mendapatkan tawaran dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung untuk membuat tari kreasi dari seni tradisi yang ada di Jabung Lampung Timur, Nufus mengaku sangat excited mengingat ini pengalaman pertamanya berkarya bersama dengan masyarakat Jabung Lampung Timur untuk ulang tahun Provinsi Lampung.


"Waktu itu saya sangat kaget mendapat tawaran itu mengingat banyak pelaku seni di Lampung  dan ini jadi pengalaman unik bagi saya,' ungkapnya.

Tawaran itu baginya adalah tantangan. "Sebagai koreografer saya langsung terima tantangan itu untuk mengangkat dan mempertahankan seni tradisi peninggalan leluhur terdahulu terkhusus seni budaya  Lampung," ujarnya.

Sebelum melatih para penari, Nufus melakukan pertemuan awal dengan para pelaku seni yang tergabung dalam sanggar seni Talo Balak yang ada di negara batin Jabung Lampung Timur, salah satunya dengan Raden Mangku Marjuna selaku pimpinan sanggar seni tersebut yang sudah secara konsisten puluhan tahun mempertahankan tradisi tari dan musik khas negara batin Jabung Lampung Timur.


Nufus juga melakukan survey selama 2 hari untuk mendapatkan dan mengumpulkan materi apa yang khas dan cocok dibawakan dari desa negara batin Jabung Lampung Timur.

Akhirnya dipilihlah tari Dekhani yang sangat unik berbeda baik tabuh dan geraknya dari sub-suku Lampung pada umumnya. "Tari tradisi itu sudah ada di desa negara batin Jabung sejak kampung itu berdiri pada tahun 1825 masehi," tambah Nufus.

Langkah pra-produksi berikutnya, Nufus  mencari musisi, penari, sanggar, dan lainnya  untuk membuat sebuah tarian yang terinspirasi dari tari tradisional khas Jabung.


"Musisi dan penari saya berkolaborasi langsung dengan musisi yang ada dan tergabung di sanggar seni Talo Balak desa negara batin Jabung Lampung Timur," ungkapnya.

Tepat tanggal 8 Maret 2025, Nufus memulai melatih para penari Jabung. "Kami latihan selama 2 pekan, setiap hari  selama 4 jam di Balai Adat sekaligus sanggar seni Talo Balak Negara Batin Jabung Lampung Timur, bersamaan dengan puasa Ramadan," terangnya.

Akhirnya terciptalah tari kreasi Cetik Dekhani dengan sentuhan inovasi dan kreativitas yang ditampilkan pada special moment perayaan HUT Provinsi Lampung ke 61 Tahun, tanggal 18 Maret 2025.


Pasca-Tampil
Sebagai penata tari, Nufus berharap langkahnya membuat tari kreasi Cetik Dekhani bisa menjadi inspirasi atau acuan pelaku seni tari di Lampung untuk terus semangat berkarya dengan mengangkat local genius atau kearifan lokal Lampung yang masih banyak terpendam.

Nufus pun begitu yakin dengan sedikit melakukan hal positif, lambat laut dapat merubah imej negatif suatu daerah menjadi bercitra positif.

"Sudah saatnya menjadi tanggung jawab kita sebagai anak muda untuk membangun daerah dengan merubah stigma negatif citra tanah kelahiran kita dengan kreativitas dan prestasi," imbaunya


Menurut founder sanggar seni Nuvusa Etnika @nufusa_etnika_ofdicial dan galeri Gadis Ladang @gadisladang_gallery di Kemiling, Bandar Lampung ini, apa yang dilakukan adalah sebagian kecil kontribusi terhadap kecintaannya yang begitu besar terhadap Provinsi Lampung. "Sebagai manusia Lampung, hari ini saya masih harus terus menggali dan mengembangkan seni tradisi dan budaya yang ada agar terus eksis," pungkasnya. 

Naskah : Adji TravelPlus IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Foto: dok. Nufus & sanggar seni Talo Balak Jabung Lampung Timur

Captions:
1. Para penari kreasi Cetik Dekhani dari  sanggar seni Talo Balak, Jabung, Lampung Timur berfoto bersama Gubernur Lampung dan jajaran pemerintah Provinsi Lampung usai tampil. 
2. Idem dengan gaya berbeda.
3. M. Nurhayatun Nufus yang biasa disapa Nufus, sang koreografer tari kreasi Cetik Dekhani.
4. Saat latihan di balai adat sekaligus sanggar seni Talo Balak Negara Batin Jabung Lampung Timur.
5. Sepenggal video saat latihan
6. Idem sewaktu latihan 
7. Sepenggal video saat tampil di ruang rapat DPRD Provinsi Lampung, Bandar Lampung.
8. Berfoto bersama usai tampil dalam perayaan HUT Lampung  ke 61 Tahun di Bandar Lampung (18/3/25).


Rabu, 16 April 2025

Tujuh Kelebihan Lamban Samra Hotel, Pilihan Tempat Bermalam di Liwa


Berkunjung ke Liwa untuk berbagai urusan termasuk berwisata tak perlu bingung mencari tempat inap. Lamban Samra Hotel bisa jadi pilihan Anda bermalam selama berada di ibu kota Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tersebut.

Kenapa Lamban Samra Hotel yang berada di kota terdingin di ujung Lampung itu TravelPlus Indonesia rekomendasikan? Apa kelebihannya? Apakah ada penginapan atau hotel lain di Liwa?

Mungkin itu yang menjadi pertanyaan Anda. Lewat tulisan inilah TravelPlus Indonesia suguhkan jawabannya.


Berdasarkan pengamatan langsung TravelPlus Indonesia, sekurangnya ada 7 kelebihannya.

Pertama, lokasi Lamban Samra Hotel terbilang strategis. Beralamat di Jalan Sultan Akbar No. 99, Liwa, Lambar. Dibilang begitu karena berada di dekat Pasar Liwa, sekitar 100 meter dari Simpang Tugu atau dari Masjid Al Manshur.

Kedua, harga kamar hotel yang mulai beroperasi April 2024 ini amat terjangkau. Kamar dengan harga Rp 150 .OOO permalam ada 4 kamar, Rp 200. OOO ada 4 kamar, dan Rp 300 ada 1 kamar.


Menurut Deni, pengelola Lamban Samra Hotel tahun depan pihaknya akan menambah 3 kamar baru dengan harga Rp 350.000 per kamar per malam serta akan membuat kedai kopi.

Kelebihan berikutnya atau yang ketiga, kebersihannya terjaga. Kondisi kamar dan WC nya bersih, tersedia tempat sampah di muka kamar. Selain itu ada air mineral, teh serta kopi di dekat ruang tempat duduk, dan free wifi. Kamarnya memang tanpa AC tapi sudah sejuk dingin, mengingat Liwa berada  di lereng Bukit Barisan Selatan pada ketinggian sekitar 900 Mdpl.

Keempat, keamanan terjaga. Meskipun tak ada petugas keamanan atau satpam tapi menurut Deni wilayah Liwa terbilang aman. Tamu yang membawa mobil ataupun motor pribadi di parkir di halaman hotel dan terjaga keamanannya selama 24 jam.


Kelebihan lainnya atau yang kelima, mudah mencari tempat kuliner. Tamu hotel yang ingin mencari makan dan minum atau kulineran tinggal berjalan kaki di sepanjang Jalan Kartini, Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit. Pilihannya ada rumah makan (RM) Singgah Pai yang menyajikan aneka masakan khas Lampung, RM Padang, nasi goreng, sate Madura, pindang meranjat, mie ayam, bakso, kebab, ayam bakar, dan lainnya.

Bila ingin pesan makanan bisa juga dengan ojek online (ojol) draiv. Aplikasi bisa diunduh terlebih dahulu.

Keenam mudah mendapatkan ATM bank antara lain ATM BNI dan BRI. Cukup berjalan kaki di dekat deretan penjualan kuliner. Selain itu dekat pula dengan mini market Alfamart dan Indomaret yang buka sampai pukul 10 malam.


Mudah Dijangkau 
Kelebihan terakhir atau ketujuh, lokasinya tenang dan mudah dijangkau dengan tranportasi umum. Misalnya kalau Anda datang dari Jabodetabek bisa naik bus Ranau Indah dari Bekasi, Kampung Rambutan atau dari Kalideres tujuan Liwa dengan bus eksekutif yang ada toilet dan smoking area atau bus non eksekutif. Turun di Simpang Tugu atau seberang Masjid Al- Manshur langsung jalan kaki ke hotel.

Kalau dari Balam (Bandar Lampung), Ibu kota Provinsi Lampung, bisa naik bus Binter (Bintang Terang) dari Terminal Rajabasa ke Liwa turun di Simpang Tugu, seberang Masjid Al Manshur. Bahkan kalau berangkat dari Liwa menuju Balam, bus Binter mau menjemput Anda di Lamban Samra Hotel pukul 6 pagi.

Mudah pula kemana-mana dengan ojol Draiv, termasuk dari Liwa ke Basecamp (BC) pendakian Gunung Seminung via Tebapring bila Anda berencana mendaki.


Intinya meskipun Lamban Samra Hotel termasuk hotel non budget namun memiliki banyak kelebihan sebagaimana tersebut di atas sehingga pantas untuk direkomendasikan sebagai pilihan tempat bermalam selama berada di Kota Liwa.

Masih ada beberapa hotel lain yang sudah lebih dulu hadir di Liwa, untuk informasi lengkapnya Anda bisa mengeceknya via google.

Selamat berkunjung dan bermalam di Lamban Samra Hotel - Kota Liwa, semoga betah dan berkesan🙏.

Naskah & foto: Adji TravelPlus , IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id


Captions:
1. Plang Lamban Samra Hotel di Kota Liwa, Lampung Barat (Lambar).
2. Bagian depan hotel.
3. Salah satu kamar untuk tipe keluarga.
4. Beberapa jenis kamar lainnya.
5. Lokasinya sekitar 100 meter dari Simpang Tugu dan Masjid Al Manshur.
6. Suasana malam di depan hotel.
7. Deretan kamar Lamban Samra Hotel yang bersih.

NB.: buat yang ingin menginap di Lamban Samra Hotel, dapat menghubungi No. WA Deni (0821-8320-0969) atau Rahmat (0813-6658-8675) beberapa hari sebelumnya agar dapat kebagian kamar sesuai pilihan.





Senin, 07 April 2025

20 Gunung di Jawa Ini Cocok Buat Napis Pasca-Lebaran


Setelah puasa mendaki gunung sebulan Ramadan dan ditambah sepekan lebaran, sepertinya sekaranglah (selepas libur lebaran) waktu yang tepat untuk napis alias nanjak tipis-tipis, menapakkan kaki lagi di puncak gunung-gunung cantik di negeri ini. 

Nah, untuk itu edisi kali ini TravelPlus Indonesia suguhkan 20 gunung di Pulau Jawa dari yang berketinggian dibawah 1.000 sampai dibawah 3.000 Mdpl (meter diatas permukaan laut). Kenapa? Karena cocok untuk napis supaya fisik tidak kaget dan sekaligus sebagai ajang pemanasan sebelum mendaki gunung-gunung di atas 3.000 Mdpl.

Ke-20 gunung itu tersebar dari Provinsi Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat (Jabar), dan Provinsi Banten. 

Kok, DKI Jakarta tidak ada? Ya karena kampungnya si-Pitung itu jadi satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang tidak memiliki gunung.

Gunung di Jatim yang masuk daftar napis pasca-lebaran tahun ini versi TravelPlus Indonesia antara lain Gunung Penanggungan, Kelud, dan Gunung Puthuk Gragal.


Gunung Penanggungan yang berketinggian 1.653 Mdpl, berada di perbatasan antara Kabupaten Mojokerto di sisi Barat dengan Kabupaten Pasuruan di sebelah Timur.  Jaraknya sekitar 55 Km sebelah Selatan Kota Surabaya. 

Gunung berbentuk kerucut lancip yang dikenal juga dengan nama Gunung Pawitra ini dijuluki "miniaturnya Gunung Semeru".  Jalur pendakian (japen) umumnya ada beberapa, di antaranya via Tamiajeng yang berada di Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Gunung Kelud  (1.731) terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang. Lokasinya kira-kira 45 Km sebelah Timur pusat Kota Kediri dan 35 Km sebelah Utara pusat Kota Blitar. Gunung berjenis stratovolcano ini merupakan salah satu gunung berapi aktif.

Gunung Kelud memiliki beberapa japen utama yang sering digunakan para pendaki, antara lain via Tulungrejo (Blitar),  Karangrejo (Blitar), Sugihwaras, Kecamatan Ngancar (Kediri), dan via Laharpang (Kediri).

Adapun Gunung Puthuk Gragal (1.480), japennya berada di Dusun Libis, Desa Cembor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Dari puncaknya, pendaki  disuguhkan antara lain pemandangan Gunung Penanggungan berikut perkampungan di sekitar Kabupaten Mojokerto.


Di Jateng antara lain Gunung Andong, Kembang, Prau, Bismo, Ungaran, dan Gunung Muria. 

Gunung Andong (1.726) secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Magelang yang berbatasan dengan Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Letak gunung yang bersebelahan dengan Gunung Telomoyo ini di antara Desa Ngablak di Kecamatan Ngablak dan Desa Tlogorejo di Kecamatan Grabag.

Sekurangnya ada 2 japen umumnya yang biasa digunakan para pendaki untuk mencapai puncak Andong, yaitu via Sawit dan lewat Pendem.

Gunung Kembang (2.340) terletak di Kabupaten Wonosobo. Biasanya para pendaki memulai napis baik tektok maupun nge-camp via basecamp (BC) Lengkong ataupun BC Blembem. 

BC Lengkong berada di Dusun Salaman, Desa Lengkong, Kecamatan Garung. Sedangkan BC Blembem di Desa Blembem, Kaliurip, Kecamatan Kertek.


Gunung Prau (2.590) salah satu gunung di Dataran Tinggi Dieng, tepatnya di tapal batas 4 kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kendal, Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo. 

Kalau berencana nge-camp di puncaknya lalu menunggu kehadiran sunrise-nya, sebaiknya bawa sleeping bag, mengenakan celana panjang dan kaos yang kering serta dilapisi jaket/sweater tebal, penutup kepala, sarung tangan, dan kaos kaki.

Maklum, Prau termasuk gunung yang dinginnya cukup mengigit, lantaran berada di dataran tinggi dan dikelilingi sejumlah gunung, terlebih mendakinya di musim panas antara Juni sampai Agustus.

Sekurangnya ada 5 japen umumnya yakni  jalur Dieng, Kalilembu, dan Patakbanteng (dari arah Barat Daya/Selatan); jalur Igirmranak (dari arah Tenggara); jalur Kenjuran (dari arah Timur); jalur Pranten (dari arah Barat Laut); jalur Wates (dari arah Tenggara); dan jalur Ngelak (dari arah Utara).

Gunung Bismo (2.365) secara administratif terletak di Kabupaten Wonosobo. tepatnya di perbatasan Desa Campursari dengan Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar. Japen umumnya antara lain via BC Sikunang.

Gunung Ungaran (2.050) di Selatan Kota Semarang memiliki beberapa japen umum di antaranya BC Mawar, Candi Gedong Songo, Promasan (via Limbangan, Kendal), dan Parantunan. Japen yang sering dilewati pendaki antara lain BC Mawar di Dusun Kluwih, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.


Gunung Muria yang bertipe pegunungan memanjang dari wilayah Kota Jepara di sisi Barat, wilayah Kota Kudus di sisi Selatan, dan wilayah Kota Pati di sisi Timur. 

Gunung yang lokasinya berjarak sekitar 66 Km di Timur Laut Kota Semarang ini memiliki sekitar 7 puncak, di antaranya Puncak 29 atau Songo Likur (1.603), Puncak Argo Piloso (1.581), dan Puncak Natas Angin (1.515).

Puncak 29 menjadi puncak tertinggi di Gunung Muria sekaligus paling populer dikalangan pendaki. Japennya via Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Sedangkan Puncak Argo Piloso, awal pendakiannya berada di komplek Air 3 Rasa Rejenu di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
 

Di Yogyakarta, tentu saja Gunung Api Purba Nglanggeran yang berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Gunung Api Purba ini memiliki ketinggian 700 Mdpl.

Lokasinya dapat ditempuh sekitar 15 menit atau sekitar 22 Km dari Kota Wonosari. Kalau dari Kota Jogja menuju Bukit Bintang Patuk, Radio GCD FM belok kiri kira-kira 7 Km ke arah Desa Ngoro-oro lokasi stasiun-stasiun Transmisi. Kemudian ke Desa Nglanggeran, tepatnya ke Pendopo Joglo Kalisong.

Di Jabar juga ada sederet gunung yang cocok untuk napis selepas libur lebaran antara lain Gunung Papandayan, Manglayang, Sagara, Patuha, Puntang, Sangar, Pangradinan, dan Gunung Kerenceng.


Gunung Papandayan (2.665) terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, sekitar 70 Km sebelah tenggara Kota Bandung. 

Gunung api jenis stratovolcano ini memiliki beberapa kawah tersohor antara lain Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk yang rajin mengeluarkan uap dan asap. 

Disamping itu ada sejumlah spot alam yang eksotik seperti Pondok Salada, Tegal Alun, dan Dead Forest alias Hutan Mati. Ditambah variasi topografinya yang berbukit curam dengan tebing-tebing batu yang terjal. 

Gunung Manglayang (1.818) merupakan gunung berapi kerucut non-aktif yang terletak di antara Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang. Japen umumnya antara lain via bumi perkemahan atau Wanawisata Situs Batu Kuda (Kabupaten Bandung), Palintang (Ujungberung, Kabupaten Bandung), dan Barubereum.


Gunung Sagara (2.132) berada sekitar 18 Km dari pusat Kabupaten Garut. Japen umumnya via Kampung Sagara, Desa Tenjonagara, Kecamatan Sucinaraja. Dari puncaknya, pendaki bisa mengabadikan keindahan Talaga Bodas, Gunung Ciremai di kejauhan, sunrise, sunset, dan samudera awan berlatar ranting-ranting pepohonan.

Gunung Patuha (2.434) yang berada di Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung memiliki empat kawah, yaitu Kawah Putih (yang paling terkenal), Kawah Saat, Kawah Cibodas, dan Kawah Tiis atau Legoktiis.

Japennya ada beberapa, di antaranya yang kerap digunakan para pendaki via Kampung Cipanganten, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Satu lagi lewat Kawah Putih. 

Gunung Sangar (1.690) berada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Gunung kecil di kaki Pegunungan Malabar ini mempunyai beberapa mata air jernih yang menjadi sungai kecil yang bermuara ke Sungai Ci Bintinu. Sedangkan BC-nya berada di Jl. Citiis, seberang masjid.


Gunung Puntang (2.223) yang terkenal dengan nama Puncak Mega berlokasi di Desa Campakamulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Durasi pendakiannya dari gerbang Wisata Gunung Puntang menuju Puncak Mega sekitar 4-5 jam.

Gunung Pangradinan (1.236) terletak di Timur Kota Bandung tepatnya di Kampung Cikancung Girang, Desa Cikancung, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Lantaran memiliki sabana atau hamparan padang rumput yang luas dan indah, membuat gunung ini disebut-sebut "Merbabu-nya" Jabar.

Gunung Kerenceng  (1.754) berada di Kabupaten Sumedang yang mencangkup Kecamatan Sumedang Selatan, Kecamatan Cimanggung, dan Kecamatan Pamulihan. 

Japennya dari Kampung Babakan Jambuaer maupun Kampung Sayuran di Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung. Bisa juga dari Kampung Situhiang, Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung.


Adapun gunung di Banten yang masuk list napis pasca-lebaran tahun ini antara lain Gunung Pulosari dan Aseupan.

Gunung Pulosari (1.343) berada di Kabupaten Pandeglang, tepatnya di Cihunjuran, Kecamatan Mandalawangi. BC-nya bernama Kafe Sisi Sungai yang tertata rapih.

Gunung Aseupan yang berketinggian 1.174 Mdpl terletak di Kabupaten Pandeglang atau sekitar 18 Km sebelah Barat dari pusat Kota Pandeglang. 


Meskipun ketinggiannya terbilang pendek tapi gunung yang camp area-nya berada di Pos 3 ini punya trek menarik dan menantang, berupa river treking diawal pendakian dan webbing trekking saat summit attack.

Sekurangnya ada 2 japen umumnya, yaitu via Desa Sikulan, Kecamatan Jiput atau dari arah Barat Daya dan lewat Ulun Jaya dari arah Selatan.

Bekal Peduli
Meskipun ke-20 gunung tersebut ketinggiannya dibawah 3.000 Mdpl, setiap pendaki yang ingin mendakinya harus mempersiapkan fisik dengan baik. Minimal olah raga joging ataupun jalan santai di trek alami yang konturnya naik turun.

Jangan anggap remeh atau memandang sebelah mata, mengingat fisik sebulan lebih beristirahat alias tidak mendaki. Apalagi buat pendaki pemula yang baru kali pertama melakukan pendakian.


Jangan lupa membawa perbekalan yang cukup, baik itu logistik maupun perlengkapan tidur (tenda, matras, sleeping bag, pakaian ganti, dll) serta peralatan masak bila berencana melakukan pendakian konvensional alias nge-camp satu malam.

Indahkan pula peraturan yang tersurat maupun tersirat di setiap gunung yang akan didaki. Buat pendaki muslim/muslimah, jangan tinggalkan salat wajib 5 waktu selama di gunung. 

Saat di kaki gunung dan selama pendakian, jaga adab baik minimal tidak menyamakan tingkah laku di rumah, di tempat biasa nongkrong, gaya hidup di kota atau di lingkungan tempat tinggal lainnya dengan di gunung.

Satu lagi, sertakan bekal peduli yakni sikap dan perilaku yang ramah lingkungan antara lain tidak membuang sampah di gunung dengan kata lain membawa turun sampah logistik sendiri, tidak mencemari sumber mata air, dan tidak melakukan aksi vandalisme. Intinya tetap menerapkan pendakian yang pro konservasi.

Selamat napis, nanjak tipis-tipis pasca-lebaran. Semoga pendakiannya bermanfaat dan berkesan 🙏.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, Tiktok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Kibarkan Merah Putih di puncak Gunung Penanggungan, via Tamiajeng, Mojokerto, Jatim.
2. Bentangkan bendera Kembara Tropis di puncak Gunung Penanggungan, sukses solo hiking. 
3. Nge-camp di puncak Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jateng.
4. Menikmati kemegahan matahari terbit dari puncak Gunung Prau, Kabupaten Wonosobo, Jateng.
5. Salah satu trek di jalur pendakian (japen) Gunung Muria ke Puncak Argo Piloso, Kabupaten Kudus, Jateng.
6. Salah satu puncak Gunung Api Purba Nglanggeran di Gunungkidul, Yogyakarta.
7. Sepenggal pesona Gunung Papandayan, Kabupaten Garut. Jabar.
8. Mengabdikan sunrise menawan deri puncak Gunung Sagara, Kabupaten Garut, Jabar.
9. Menggapai Puncak Mega, Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jabar.
10. Plang puncak Gunung Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten. 
11. Pendaki berfoto di puncak Gunung Aseupan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
12. Jangan lupa bawa bekal peduli setiap kali mendaki, Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jateng.

Minggu, 06 April 2025

Tujuh Keuntungan Liburan Setelah Tuslah Berakhir


Liburan saat tuslah sudah berakhir atau setelah masa libur lebaran selesai, dipastikan bakal mendapatkan banyak keuntungan. Apa saja dan siapa yang cocok melakukan liburan saat ongkos transportasi umumnya kembali normal?

Sebelum TravelPlus Indonesia ungkapkan apa saja keuntungannya, ada baiknya kita mengenal lebih dulu pengertian tuslah dan masa berlakunya untuk lebaran tahun ini.

Tuslah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna tambahan pembayaran (karcis kereta api dan sebagainya).

Dikutip dari laman tirto.id, tarif tuslah lebaran 2025 naik 20-30 persen, berlaku 24 Maret sampai 13 April 2025. Harga tiket bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) bisa mencapai Rp700 ribu.


Berdasarkan pengalaman langsung TravelPlus Indonesia dan beberapa orang yang memilih jalan-jalan, berwisata atau liburan setelah masa libur lebaran selesai atau tuslah berakhir, sekurangnya ada 7 keuntungannya.

Pertama, lebih mudah mendapatkan tiket moda transportasi umum yang akan digunakan, baik itu bus, travel, kereta api, kapal laut ataupun kapal terbang. Kenapa bisa begitu? Karena peminat moda transportasi umum setelah tuslah berakhir justru jauh berkurang baik untuk mudik maupun balik.

Keuntungan kedua, lebih murah ongkos transportasi umumnya, lantaran harganya sudah normal kembali.

Ketiga, lebih gampang mendapatkan kuliner yang dicari karena pedagangnya sudah  kembali berdagang dan harganya pun sudah seperti semula, bukan harga "libur lebaran".


Keuntungan berikutnya atau yang keempat, lebih mudah mendapatkan penginapan/hotel juga dengan harga yang sudah seperti semula.

Kelima, lebih hening dan tenang karena jumlah pengunjung di objek-objek wisatanya tidak membludak alias tidak banyak orang yang berwisata. Selain itu, tidak akan mengalami antrian panjang saat membeli tiket masuknya.

Selanjutnya atau keenam, lebih lancar lalu lintasnya sehingga kemungkinan tidak akan terkena macet parah.

Terakhir atau keuntungan ketujuh, lebih terasa healing dan sensasi liburannya.


Penganut Kesunyian
Liburan setelah tuslah berakhir, cocok buat wisatawan yang tidak suka keramaian, ingar bingar alias penganut kesunyian atau ketenangan. Ya karena pengunjungnya tak sepadat saat masa libur lebaran atau dalam pariwisata disebut masa high season (musim tinggi) pengunjung.

Liburan setelah tuslah berakhir juga cocok buat wisatawan yang berjiwa petualangan atau yang kerjanya bisa WFA (work from anywhere).

Liburan selepas ongkos tranportasi umum dan akomodasi normal kembali, cocok buat wisatawan yang berkantong pas-pasan atau yang senang berhemat.

Intinya, liburan setelah masa tuslah berakhir, cocok buat wisatawan yang senang dengan suasana yang tenang dan lengang dengan biaya yang lebih hemat namun tetap mengedepankan safety traveling.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Tuslah berakhir, liburan lebih menguntungkan.
2. Lebih irit ongkos transportasi umumnya karena sudah kembali normal.
3. Saat musim paceklik wisatawan, lebih mudah mendapat hotel yang murah.
4. Liburan usai tuslah cocok buat wisatawan penganut kesunyian/ketenangan.

Sabtu, 29 Maret 2025

Spot-spot Kece Buat Libur Lebaran di Jakarta dan Lambar


Kalau orang Lampung Barat (Lambar), Lampung mau libur lebaran ke Jakarta, spot-spot kece-nya apa saja ya pak yang wajib masuk daftar kunjungan? Sebaliknya kalau orang Jakarta pingin ke Lambar, pilihannya kemana saja? Mohon pencerahannya Pak🙏.

Begitu dua pertanyaan yang TravelPlus Indonesia terima dari pembaca setia, beberapa hari menjelang Ramadan berakhir.

Lewat tulisan ini, TravelPlus Indonesia bagikan informasinya.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan TravelPlus Indonesia, ada sejumlah spot kece di Jakarta buat libur lebaran antara lain spot city light, sejarah, kuliner, belanja, religi, budaya, rekreasi, dan bahari.

City light bermakna cahaya lampu yang ada di kota atau pemandangan kota pada malam hari dari cahaya lampu-lampu penerang sejumlah bangunan (gedung pencakar langit, jalan raya, halte, jembatan penyeberangan orang atau JPO, dan lainnya) yang membuahkan pemandangan serta vibes yang berbeda.


Sebagai kota megapolitan, Jakarta memiliki beberapa spot city light yang kece antara lain di kawasan Bundaran HI, Jembatan Penyeberangan Orang dan Sepeda (JPOS) Pinisi (yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Karet Tengsin, Jakarta Selatan), City Walk Sudirman, JPO Senayan, Stasiun MRT CSW, dan Jembatan Eco Skywalk.

Lokasi lainnya ada di kawasan Jalan Panglima Polim yang berada di dekat stasiun MRT Blok A dan Tugu Monas dengan lampu yang menyorotinya berganti-ganti warna seperti merah, hijau, kuning, biru, dan ungu. 

Pilihan lain Plaza Semanggi terutama dari area sky dining-nya yang berada di lantai 10, Kota Tua Jakarta, Segarra Beach Club Ancol, dan dari sejumlah hotel seperti The Hermitage Hotel di kawasan Menteng, Manhattan Hotel Jakarta di kawasan Kuningan, Whiz Prime Kelapa Gading, dan Oakwood Premier Cozmo di kawasan Mega Kuningan.

Waktu terbaik untuk mengabadikan (memotret dan atau merekam) city light Jakarta tentu saja jelang malam atau selepas magrib sampai tengah malam.

Adapun spot sejarah yang wajib masuk daftar kunjungan libur lebaran di Jakarta antara lain kawasan Kota Tua Jakarta yang mencakup beberapa wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.


Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain melihat sekaligus mengabadikan sejumlah bangunan tua dan bersejarah dengan berjalan kaki ataupun menyewa sepeda hias mulai dari Stasiun Kota atau Stasion Beos, Museum Wayang (bekas De Oude Hollandsche Kerk atau Gereja Lama Belanda), Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah (bekas Stadhuis atau Balai Kota Batavia, kantornya Gubernur Jenderal VOC), Lapangan/Taman Fatahillah, serta Museum Seni Rupa dan Keramik (bekas Pengadilan Batavia).

Berikutnya ke Toko Merah, Kali Besar (Grootegracht), Hotel Former,
Gedung Dasaad Musin, dan Jembatan Kota Intan.

Lanjut ke Museum Bahari (bekas Westzijdsche Pakhuizen atau Gudang Barat yang dulu digunakan untuk menyimpan bermacam barang dagangan utama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie atau Persekutuan Dagang Hindia Timur) di Nusantara seperti rempah, kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil).

Terakhir ke Pelabuhan Sunda Kelapa (pelabuhan alami yang kampung-kampung di sekitarnya kemudian menjadi cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527).

Sebelum pulang, kulineran dulu di kafe, food court ataupun di pedagang aneka kuliner di tepi jalan atau street foods.

Spot religi khususnya untuk muslim antara lain ke masjid-masjid utama dan bersejarah seperti Masjid Istiqlal, Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran, Masjid Ramlie Musofa, Masjid Luar Batang, Masjid Jami Al-Fajri, Masjid Nurul Iman, Masjid Al-Alam Marunda juga dikenal dengan Masjid Si Pitung, dan lainnya.

Spot belanjanya antara lain ke beberapa mall dan pusat grosir utama antara Blok M Plaza, Pondok Indah Mal, Grand Indonesia, Plaza Senayan, Senayan Park, Central Park, Kebayoran Park, Sarinah, Pasar Tanah Abang, Pasar Baru, Pasar Senen, Pasar Cipulir, Mangga Dua, dan lainnya.

Spot baharinya antara lain perairan dan pulau di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu maupun diluar kawasan konservasi tersebut. 

Aktivitas wisata yang bisa dilakukan selain bersantai di pantai, kulineran aneka sea food, naik kapal keliling perairan, mancing, berkemah, dan ikut menanam baby coral (anakan karang) ataupun mangrove (pohon bakau). Untuk aktivitas tanam baby coral dan mangrove bisa menghubungi Smiling Coral Indonesia (SCI).


Spot budayanya antara lain di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Aktivitas yang bisa dilakukan mengunjungi Museum Betawi, menyaksikan penampilan bermacam kesenian tradisional Betawi, menikmati ragam makanan dan minuman khas Betawi seperti kerak telor, bir pletok, es selendang mayang, soto Betawi, nasi uduk, dan lainnya, atau  bersantai di tepian setu (danau).

Adapun spot rekreasi atau tempat piknik yang wajib masuk daftar kunjungan libur lebaran di Jakarta antara lain TMII, Ragunan, kawasan Monas, dan Ancol. 

Moda transportasi umum yang bisa digunakan untuk ke spot-spot kece tersebut antara bus Transjakarta, KRL commuter line, angkot jak-linko, dan transportasi online baik motor ataupun mobil. Pilihan lain menyewa mobil travel.

Jenis akomodasinya ada hotel non budget (paling murah, cocok untuk backpacker), hotel bintang 2 sampai hotel bintang 5. Tentunya harus disesuaikan dengan isi dompet.


Spot Kece di Lambar
Spot-spot kece di Kabupaten Lambar yang beribu kota Liwa didominasi spot alam. Selain itu juga ada spot budaya dan kuliner.

Spot-spot alamnya antara lain kawasan wisata terpadu Seminung Lumbok Resort (dekat dengan Danau Ranau), Kebun Raya Liwa (KRL), Ekowisata Suoh, TNBBS Kubu Perahu,  Puncak Bawang Bakung (Negeri di Atas Awan), Arung Jeram Way Besay, Ekowisata Pinusan, dan Puncak Rest Area Sumberjaya.

Seminung Lumbok Resort  (SLR) yang berjarak sekitar 35 Km dari Liwa memiliki fasilitas hotel, bungalo, convention hall, ruang makan dan karaoke serta dermaga perahu.

Spot budayanya tentu saja Wisata Budaya Paksi Pak Sekala Bekhak. Sedangkan spot kulinernya antara lain Kampung Kopi Rigis Jaya dan aneka makanan khas Lambar seperti Iwa Khanau Panggang dengan Sambol Matah-nya, Gulai Taboh, Gulai Belulang, Sambol Halipu, dan Manuk Panggang di rumah makan yang ada di Liwa. 


Iwa Khanau adalah ikan Ranau yang diambil dari Danau Ranau, Jenisnya ada Mujair, Nila dan lainnya. Sambol Halipu, bahannya semacam keong sawah tapi bukan keong emas. Gulai Belulang itu semacam krecek kalau di Jawa. Bahannya kulit sapi, buncis, keta kelinyor atau kacang lokal, santan, bumbu dapur, dan cabe serta dikasih air. Sedangkan Gulai Taboh berisi Iwa Mujair atau Nila dari Danau Ranau, santan, dan bumbu dapur.


Travel Tips
Untuk menikmati spot-spot kece Lambar, Anda bisa memulainya dari Liwa yang berada pada ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl) sehingga bersuhu udara sejuk dingin, karena itu dianjurkan membawa dan mengenakan sweater ataupun jaket. Jarak Bandara Radin Inten II ke Liwa lebih kurang 5-6 jam overland atau perjalanan darat. 

Jenis akomodasi yang bisa dipilih selama berada di Lambar antara lain Homestay Dinanti di Way Mengaku, Kec. Balik Bukit; Hotel Liwa Sarirasa Jl. Radin Intan Sukamenanti, Kec. Balik Bukit; Hotel Sahabat Utama (3,3 km dari Tugu Liwa atau biasa disebut Monumen Paksi Pak Sekala Bekhak) tepatnya di Jl. Gn. Sugih, Kec. Balik Bukit; Jotel Sunrise Hill Petik Bintang di Jalan Lintas Liwa;  Hotel Robbani Jl. KH Ahmad Dahlan, Padang Dalom, Kec. Balik Bukit; dan Wisma Sindalapai di Jl. Raya Liwa, Kec. Balik Bukit.

Sangat mudah menjangkau Liwa dari Jakarta. Lewat jalur darat dari Terminal Kali Deres Tangerang menggunakan Bus Krui Putra dan atau Bus Ranau Indah Jurusan Jakarta-Liwa. Bisa juga naik bis Jakarta ke Terminal Rajabasa, dari Rajabasa naik Bus Jurusan Liwa atau sewa mobil Travel.

Lewat jalur udara dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng menuju Bandara Radin Inten II. Dari Bandara Radin Inten II bisa menghubungi Travel.

Selamat libur lebaran di Jakarta dan Lambar, semoga menyenangkan. Tetap mengedepankan wisata ramah lingkungan 🙏.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, Tiktok @FaktaWisata.id

Captions:
1.  Monas, salah satu spot ikonik yang wajib masuk daftar kunjungan libur lebaran di Jakarta. 
2. JPOS Pinisi malam hari makin keren.
3. Salah satu spot heritage tersohor di kawasan Kota Tua Jakarta.
4. Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, spot budaya yang patut dikunjungi saat libur lebaran di Jakarta.
5. Danau Ranau dan sekitar Seminung Lumbok Resort jadi pilihan spot libur lebaran di Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Lampung.
5. Aneka makanan khas Lambar yang wajib disantap saat libur lebaran di beberapa rumah makan di Liwa, ibu kota Lambar.
6. Kebun Raya Liwa, juga jadi spot kece di Lambar yang layak masuk list kunjungan libur lebaran.

The Impatient Sisters Rilis Single Baru “Gempita Hari Raya”


Diujung Ramadan 2025, TravelPlus Indonesia mendapat kiriman press release bertajuk Trio Asal Malaysia, The Impatient Sisters, Merilis Lagu Bernuansa Retro Swing Jazz, “Gempita Hari Raya”.

Siaran pers tersebut dikirim via email oleh Demajors Independent Music Industry (DIMI) pada Sabtu (29/3/25) sore atau sehari menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.

Dalam rilis tersebut dijelaskan kalau The Impatient Sisters adalah band indie-folk bersaudara asal Kuantan, Malaysia.

Dijelaskan pula kalau lagi "Gempita Hari Raya” merupakan single terbaru mereka dalam rangka merayakan kemeriahan hari raya lebaran tahun ini.

Aransemen musiknya terinspirasi oleh musik retro swing-jazz klasik ala Saloma, The King Sisters, dan Count Basie. Selain itu lagu ini menampilkan sisi humor khas para saudari ini serta menjanjikan pengalaman musik yang segar dan penuh keceriaan bagi para pendengar. 


“Gempita Hari Raya” diluncurkan sebagai double single bersama lagu orisinilnya yaitu "Galok Raya" yang berbahasa Melayu, dengan harapan para pendengar Indonesia dapat turut menikmati lagu ini saat perayaan lebaran yang merupakan hari raya besar baik di Indonesia maupun Malaysia. 

Kedua lagu tersebut juga memperkenalkan keunikan bahasa dari masing-masing budaya yang serupa tapi tak sama.

Diterangkan pula kalau “Gempita Hari Raya” mengisahkan harapan seorang wanita muda untuk menemukan cinta di tengah kemeriahan hari raya. Mungkinkah tahun ini ia menemukan cinta di antara keriuhan dapur dan keluarga besar yang terus menanyakan kapan kawin? 

Lagu “Gempita Hari Raya” juga menangkap debaran hatinya, penuh rasa girang dan suasana riuh lebaran lewat liriknya yang jenaka dan aransemen brass section yang meriah.

Lagu ini merupakan karya kolaborasi bersama produser ternama Indonesia Ari Renaldi yang dikenal sebagai produser/komposer bertangan dingin dibalik lagu-lagu yang dibawakan oleh Tulus, Yura dan juga garapan berbagai lagu ciptaan musisi legendaris Yovie Widianto.


Kekerabatan The Impatient Sisters dan Ari Renaldi sebagai dua kawan musisi negara bertetangga sudah terjalin cukup lama, namun baru kali ini keduanya mendapat kesempatan untuk bersenang-senang dalam produksi lagu “Galok Raya”.

Terkesan dengan paduan lirik jenaka dan musik meriah di lagu tersebut, Ari Renaldi dan The Impatient Sisters berinisiatif mengenalkan lagu ini kepada pendengar Indonesia dengan mengadaptasi lirik bahasa Melayu ke dalam lirik bahasa Indonesia tanpa mengurangi nilai puitis dan suasana bahagia lebaran. 

"Gempita Hari Raya" lahir dalam kurun waktu kurang dari 3 hari.
 Komposisi lagu dan lirik awalnya diciptakan oleh The Impatient Sisters. 
 
Adapun lirik melayu lagu “Galok Raya” yang puitis di-translasi sebagian oleh Ari Renaldi dan Rina Khairani agar ramah bagi telinga pendengar Indonesia. Sedangkan aransemen dan produksi musik ditangani langsung oleh Ari Renaldi di Aru Studio, Bandung. 

Rekaman instrumen untuk “Gempita Hari Raya” dilakukan secara live oleh musisi-musisi kota Bandung.

Dengan ritme yang ceria dan lirik yang relate dengan drama lebaran, “Gempita Hari Raya” tepat sebagai lagu pengisi libur lebaran. 

Di akhir rilis diterangkan kalau “Gempita Hari Raya” sudah tersedia di seluruh platform streaming digital mulai tanggal 28 Maret 2025, dirilis melalui label rekaman asal Jakarta, demajors.


Profil Singkat
 
The Impatient Sisters adalah musisi kakak beradik yaitu Soraya Taib, Nazeera Taib, dan Irena Taib dari Kuantan, Malaysia. Mulai dikenal di kancah musik indie Malaysia setelah debut di The Wknd Sessions pada tahun 2011. Sebagai pemenang MTV Iggy’s Artist of the Week pada tahun 2013, band ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai grup indie-folk terdepan di Malaysia.

Mereka telah tampil di berbagai festival besar seperti Urbanscapes (Malaysia), Good Vibes Festival (Malaysia), Mosaic Music Festival (Singapura), dan Saarang (India). 

Mereka juga pernah menjadi pembuka untuk artis internasional ternama, termasuk The Jezabels (Australia), Dia Frampton (Amerika Serikat), dan Fleet Foxes (Amerika Serikat).  

Teks: Adji TravelPlus IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Sumber rilis & foto: siaran pers dari Demajors Independent Music Industry 

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP