Ini Keistimewaan Berarung Jeram di Geopark Merangin
Berarung jeram (rafting) di Geopark Merangin, Jambi punya keistimewaan tersendiri dibanding destinasi jeram di daerah lain. Selain jeram-jeramnya yang bikin adrenalin meninggi, ternyata sungainya pun mempunyai taman batu atau geopark tertua di Indonesia berumur 350 juta tahun. Di beberapa titik, para pengarungnya bisa berhenti sejenak melihat fosil bebatuan berbentuk kayu, daun, kerang, dan lainnya.
Jalur lintasan rafting di Sungai Batang Merangin berawal di Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pemberap, Kabupaten Merangin dan berakhir menjelang Kota Bangko, Ibukota Kabupaten Merangin.
Butuh sekitar 3 jam untuk mengarungi sungai yang memiliki lintasan 13 kilometer ini dengan beragam tingkat kesulitan (grade).
Butuh sekitar 3 jam untuk mengarungi sungai yang memiliki lintasan 13 kilometer ini dengan beragam tingkat kesulitan (grade).
Ada sekitar 22 jeram yang harus diarungi pengarung yaitu Jeram Keluntung Abu, Pulau Keleimbing, Teluk Limus, Pulau Panjang, Pulau Rayo, Tilam, dan Jeram Jembatan.
Selanjutnya Jeram Amin, Geluntung Tigo, Lade, Milan, Sungai Doyo, Teluk Sah, Geluntung Manda, Tiga Beradik, Geluntung Tuo, Batu Gurun, Geluntung Ngengko, Gelegah Panjang, Siku Keluang, Geluntung Ngambik, dan terakhir Jeram Goodbye.
Menurut beberapa instruktur rafting setempat, jeram yang tergolong ekstrim antara lain Jeram Amin, Lade, Milan, Teluk Kesah, Geluntung Manda, dan Jeram Tilam.
Di pertengahan pengarungan, terdapat sebuah air terjun. Warga setempat menyebutnya air meluncur lantaran air sungai mengalir di bebatuan granit dengan kemiringan 30-45 derajat sehingga disebut air meluncur.
Semua jeram tersebut dan air meluncur itu menjadikan kombinasi pengarungan di kawasan berstatus geopark nasional ini menjadi komplit dibanding di objek wisata rafting lain.
Apalagi Geologi Merangin memiliki keistimewaan dengan adanya Geodiversiti unik yang terletak di kawasan Sungai Batang Merangin antara Desa Air Batu, Desa Biuku Tanjung (Teluk Wang Sakti) sampai Ujung Tanjung. Salah satunya fosil kayu yang bernama Araucarioxylon.
Fosil tersebut sebagian masih menancap di tanah atau dalam posisi tumbuh, dan rebahan kayu ini pun juga membatu, di bawah rebahan juga terlihat fosil daun pandan.
Fosil tersebut berada dititik koordinat S 02 08'5811" dan E 102 11'01,8".
Fosil tersebut sebagian masih menancap di tanah atau dalam posisi tumbuh, dan rebahan kayu ini pun juga membatu, di bawah rebahan juga terlihat fosil daun pandan.
Fosil tersebut berada dititik koordinat S 02 08'5811" dan E 102 11'01,8".
Kabarnya, fosil ini tercacat terbaik di Asia.
Fosil kayu 'Araucarioxylon' tersebut diteliti berusia sekitar 350 juta tahun.
Selain fosil kayu itu, juga ada fosil flora lain seperti pinus, pandan, dan jenis kayu lain serta fosil fauna antara lain kerang.
Keanekaragaman geologis di Geopark Merangin pun dinilai lebih tinggi dibandingkan geopark yang ada Amerika Serikat dan China mengingat berada di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang relatif kondisi alamnya masih terjaga.
Dalam rangkaian Festival Pesona Geopark Nasional Merangin Jambi (FPGNMJ) 2017 yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi bersinerji dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin ini, diadakan berbagai lomba bermuatan petualangan, salah satunya lomba arung jeram yang dibuka secara resmi oleh Bupati Merangin Al Haris didampingi Wabup, Ketua DPRD Merangin, dan Kajari Merangin Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, Ujang Hariadi di Desa Air Batu, Selasa (12/9) pagi.
Peserta lomba rafting di FPGNMJ perdana yang mendapat dukungan dari Pesona Indonesia-nya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini baru diikuti tiga kabupaten yakni Kabupaten Merangin, Bungo, dan Kabupaten Sarolangun.
Di kesempatan itu, bupati dan lainnya ikut berarung jeram mengarungi sejumlah jeram Batang Merangin seraya menikmati keunikan fosil-fosil Geopark Merangin.
Pengunjung yang ingin mengarungi jeram di sungai yang berhulu dari Danau Kerinci di Kabupaten Kerinci lalu membelah Kabupaten Merangin dan kemudian bermuara di Kabupaten Bungo ini, harus mengeluarkan gocek Rp 800 ribu per 13 kilometer untuk lima orang didampingi tiga pendayung.
Perahu karet yang digunakan untuk rafting di sungai berfosil ini berkapasitas masing-masing 6 orang. Dilengkapi pelampung, helm, dan dayung serta instruktur/pemandu.
Sebelum atau seusai rafting, wisatawan yang ingin bermalam, bisa menyewa homestay atau rumah penduduk setempat. Bahkan ke depannya juga bisa camping, tak jauh dari lokasi start.
Tak sulit menjangaku lokasi arung jeram di Geopark Merangin.
Wisatawan yang datang dari Jakarta bisa naik peswat dari Bandara Internasional Soekarno- Hatta ke Bandara Muaro Bungo dengan maskapai NAM Air.
Wisatawan yang datang dari Jakarta bisa naik peswat dari Bandara Internasional Soekarno- Hatta ke Bandara Muaro Bungo dengan maskapai NAM Air.
Dari Bandara Muara Bungo bisa langsung menuju lokasi start arung jeram Sungai Batang Merangin di Desa Air Batu dengan menyewa mobil travel sekitar Rp 500 ribu-an/hari langsung dengan driver namun di luar BBM.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Rafting di Geopark Merangin bikin pintar dan senang.
2. Siap bertarung dengan jeram-jeram berfosil khas Sungai Bentang Merangin.
3. Konsisi sungai di kawasan Geopark Merangin.
4. Sampai di tepian sungai.
5. Usai mengarungi Sungai Bentang Merangin.
6. Festival Pesona Geopark Nasional Merangin Jambi (FPGNMJ) tanggal 11-14 September 2017.
0 komentar:
Posting Komentar